Parveena Ahanger
Parveena Ahangar | |
---|---|
Lahir | Srinagar, Kashmir |
Nama lain | Wanita besi Kashmir |
Pekerjaan | Ketua, Association of Parents of Disappeared Persons (APDP) |
Dikenal atas |
|
Situs web | http://www.apdpkashmir.com |
|
Parveena Ahanger (lahir di Srinagar, Jammu dan Kashmir) adalah aktivis dan pendiri sekaligus pemimpin organisasi Association of Parents of Disappeared Persons (APDP) yang berpusat di Jammu, Kashmir. Ia memperoleh penghargaan Rafto Prize untuk Hak Asasi Manusia pada 2017 dari Rafto Foundation, Norwegia. Penghargaan ini untuk menghormati perjuangannya melawan penghilangan orang secara paksa dan menuntut keadilan bagi korban kekerasan di Jammu dan Kashmir.[1] Ia dinominasikan sebagai penerima Hadiah Nobel Perdamaian pada 2005.[2] Pada 2019, nama Parveena masuk ke dalam 100 Women (BBC), sebuah daftar perempuan inspiratif dan berpengaruh dari seluruh dunia.[3]
Parveena dikenal dengan julukan "Wanita besi dari Kashmir". Pada 18 Agustus 1990, ia kehilangan putranya, Javed Ahmed Ahanger, dalam pemberontakan besar-besaran melawan pemerintahan India di Kashmir. Peristiwa ini mendorongnya untuk mendirikan APDP yang bertujuan memobilisasi keluarga-keluarga yang kehilangan anak dan kerabat, serta membantu mereka bersatu kembali. Ada sekitar 8.000 hingga 10.000an orang yang telah dihilangkan secara paksa di Kashmir.[4] Organisasi ini didukung penuh oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.[5]
Aktivisme
[sunting | sunting sumber]Parveena menggambarkan dirinya sebagai ibu rumah tangga yang 'buta huruf' dan jarang meninggalkan rumah. Peristiwa hilangnya Javed mengubahnya. Putranya ditangkap oleh tentara India dan kemudian dihilangkan saat masih duduk di kelas 11. Demi menuntut keadilan, Parveena telah menempuh jalur hukum dan mendaftarkan tuntutan beberapa kali. Namun, hasilnya tetap nihil. Akhirnya pada 1994, ia bersama Parvez Imroz, seorang pengacara dan intelektual, memutuskan mendirikan APDP untuk memobilisasi keluarga-keluarga yang menuntut keadilan atas hilangnya anak dan kerabat mereka. Pada awal pendiriannya, APDP berhasil mengumpulkan sebanyak 50 keluarga. Mereka kemudian mulai melakukan demonstrasi di Pengadilan Tinggi Jammu dan Kashmir.[6]
Berdasarkan informasi di situsnya, APDP telah terlibat dalam mendokumentasikan kasus penghilangan paksa di Kashmir sejak 1989 dan telah mengumpulkan informasi lebih dari seribu kasus. Pada tanggal 10 setiap bulan, keluarga-keluarga korban yang terhimpun dalam APDP mengadakan protes publik di Srinagar untuk memperingati hilangnya orang-orang yang mereka cintai dan mencari keadilan dari negara.[6] Di bawah kepemimpinan Parveena, APDP sering melakukan aksi protes yang sebagian besar direspon dengan keras oleh pihak kepolisian. Tindakan represif negara yang semakin keras turut mendorong Parveena untuk semakin menggencarkan aksi. Hal ini juga mendorong lebih banyak orang untuk bergabung dengan APDP.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Parveena Ahangar & Parvez Imroz". The Rafto Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-15. Diakses tanggal 2020-07-29.
- ^ "Parveena Ahanger Nominated for Nobel Peace Prize 2005". Association of Parents of Disappeared Persons (dalam bahasa Inggris). 2016-05-24. Diakses tanggal 2020-07-29.
- ^ "BBC 100 Women 2019: Who is on the list?". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2019-10-16. Diakses tanggal 2020-07-29.
- ^ "Parveena Ahanger among BBC's 100 inspiring women of 2019". Maktoob (dalam bahasa Inggris). 2019-10-20. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-05. Diakses tanggal 2020-07-29.
- ^ a b Sahgal, Kanav Narayan (2020-03-09). "The Iron Lady Of Kashmir: Parveena Ahangar". Feminism In India. Diakses tanggal 2020-07-29.
- ^ a b "Kashmir's Iron Lady Parveena Ahanger on BBC list of 100 most inspiring women". India Today (dalam bahasa Inggris). 2019-10-22. Diakses tanggal 2020-07-29.