Lompat ke isi

Pasar Mambo Sungai Penuh

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pasar Mambo Sungai Penuh atau yang lebih dikenal dengan sebutan "Pasar Mambo" merupakan kegiatan tradisi ciri khas Kota Sungai Penuh setiap bulan suci Ramadhan dimana mereka menyediakan jajanan berupa makanan dan juga pakaian.[1] Aneka macam makanan tradisional sampai kekinian tersedia di Pasar Mambo. Sajian seperti cabe suhin, sambal puan, gulai ampai, gulai ikan semah, dendeng batokok jamak dijumpai disini.[2] Dengan adanya kegiatan Pasar Mambo ini, masyarakat Kota Sungai Penuh dan sekitarnya dapat menikmati berbagai kuliner untuk jamuan buka puasa sekaligus membeli perlengkapan untuk menyambut hari Raya (Idul Fitri).[1] Pasar Mambo biasanya mulai beraktivitas dari jam 14.00 WIB hingga waktu berbuka puasa tiba.[2] Lokasi Pasar Mambo berada di Pasar Beringin Sungai Penuh serta tidak jauh dari alun-alun Kota Sungai Penuh yakni Lapangan Merdeka Kota Sungai Penuh.[3]

Pasar Mambo Sungai Penuh: Merajut Tradisi, Budaya, dan Kebersamaan di Bulan Ramadhan

[sunting | sunting sumber]

Di tengah gemerlapnya bulan Ramadhan, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi menampilkan keunikan tersendiri dengan kehadirkan Pasar Mambo. Pasar musiman ini bukan hanya sekadar tempat untuk berbelanja melainkan juga menjadi pusat aktivitas sosial dan budaya yang memperkaya pengalaman umat Muslim selama bulan suci ini.[4] Dibuka setiap sore menjelang waktu berbuka puasa, Pasar Mambo menjadi tempat nan ramai untuk dikunjungi oleh masyarakat sekitar dan wisatawan yang hendak berkeinginan merasakan atmosfer khas Ramadhan di kota kecil ini. Berbagai pedagang yang menjajakan aneka kuliner khas Ramadhan mulai dari takjil, makanan berat hingga kue-kue lezat untuk disantap saat berbuka puasa membuat pasar ini dikelilingi aroma harum masakan tradisional yang mengunggah selera.[4] Namun, Pasar Mambo tidak hanya menggoda lidah tetapi juga menyuguhkan panorama kehidupan sehari-hari masyarakat lokal. Dari penjual yang ramah hingga pembeli yang antusias, suasana pasar ini memancarkan kehangatan dan kebersamaan yang khas selama periode bulan suci Ramadhan.[4] Selain sebagai tempat untuk berbelanja dan bersantap, Pasar Mambo juga menjadi pusat kegiatan sosial dan amal. Banyak pedagang dan pengunjung yang memanfaatkan momen ini untuk berbagi rezeki dengan sesama, baik melalui donasi makanan kepada mereka yang membutuhkan maupun melalui program-program amal yang diselenggarakan secara kolaboratif oleh komunitas lokal.[4]

Pasar Mambo tidak hanya sekadar menjadi tempat berbelanja namun juga menjadi cerminan dari semangat kebersamaan, keragaman budaya serta kepedulian sosial yang menguatkan jalinan ukhuwah di tengah-tengah umat Muslim selama bulan Ramadhan. Melalui pengalaman yang unik ini, pengunjung dapat merasakan kehangatan dan keberkahan yang mengalir dalam tiap-tiap sudut Pasar Mambo dan menjadikannya sebagai bagian integral yang tak terpisahkan dari tradisi Ramadhan di Kota Sungai Penuh.[4] Pasar Mambo dapat dikatakan sebagai representasi keharmonisan antar etnis di Kota Sungai Penuh. Pedagang biasanya berasal dari berbagai etnis seperti Minangkabau, Kerinci, Jawa, Sunda, Batak dan berbagai etnis lainnya. Sebelum pandemi Covid-19 melanda, biasanya terdapat ratusan pedagang di lokasi Pasar Mambo Sungai Penuh.[5][6]

Pasar Mambo ditiadakan saat Covid-19

[sunting | sunting sumber]

Saat Covid-19 merebak, Asafri Jaya Bakri (AJB) yang saat itu menjabat sebagai Walikota Sungai Penuh meniadakan kegiatan Pasar Mambo untuk mencegah penularan pandemi Covid-19. Namun AJB memberikan peluang terhadap para pelaku UMKM lokal untuk membuka usaha di depan rumah masing-masing sembari tetap menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Tak hanya pedagang, AJB juga menghimbau agar pembeli juga terus mematuhi protokol kesehatan selama bertransaksi dan sedapatnya menghindari kerumunan.[7]

Pasar Mambo diselenggarakan secara daring saat Covid-19

[sunting | sunting sumber]

Meskipun terdapat himbauan oleh Walikota Sungai Penuh AJB untuk meniadakan Pasar Mambo namun hal tersebut tidak mematikan langkah kreatif para pelaku UMKM di Sungai Penuh menghidupkan suasana semarak Pasar Mambo. Untuk menghindari dan memutus mata rantai Covid-19, pelaku UMKM mengalihkan Pasar Mambo dapat diakses secara daring. Pedagang memanfaatkan media sosial lengkap dengan jasa antar barang yang hendak dijual. Pembeli cukup memesan melalui media sosial atau gawai maka pesanan akan segara diantar ke alamat pembeli. Pasar Mambo daring ini otomatis mengurangi berkumpulnya orang dalam jumlah banyak di satu tempat dan physical distancing dapat dijalani sesuai dengan anjuran World Health Organization (WHO) dan pemerintah pusat.[8]

Pasar Mambo: Inspirasi Pasar Ramadhan di Pelosok Negeri Kerinci

[sunting | sunting sumber]

Kota Sungai Penuh sebelum pemekaran tahun 2008 merupakan ibukota administratif Kabupaten Kerinci,[9] sehingga tak ayal banyak dari masyarakat di pedesaan Kerinci berbondong-bondong mengunjungi Kota Sungai Penuh saat Ramadhan hanya untuk mengunjungi Pasar Mambo yang hanya diadakan selama bulan Ramadhan. Bahkan sebagian masyarakat pedesaan Kerinci "mendewakan" Pasar Mambo karena ramainya suasana Pasar Mambo menjelang berbuka puasa.[10] Karena jarak tempuh yang cukup jauh dan saat Covid-19 melanda, banyak desa-desa di daerah Kabupaten Kerinci mengambil inspirasi dari Pasar Mambo untuk menggerakan ekonomi masyarakat desa selama bulan Ramadhan.[10] Hal ini menunjukkan bahwa Pasar Mambo tidak hanya sebagai ajang tahunan saja, lebih dari itu, ia merupakan role model ekonomi lokal dalam memberdayakan masyarakat sekitar.

Pasar Mambo: Ajang Nostalgia dan "Penawar Rindu" Perantau Kerinci dan Sungai Penuh

[sunting | sunting sumber]

Bagi masyarakat desa di Kerinci dahulu, menu berbuka puasa umunya dimasak sendiri. Jika hendak berbelanja, hanya tersedia di Pasar Mambo daerah Kota Sungai Penuh. Meski sekarang beberapa desa telah mempunyai pasar Ramadhan-nya sendiri namun tetap saja ragam dan jenis makanannya lebih sedikit sehingga satu-satunya cara untuk menikmati kuliner yang beragam di bulan Ramadhan adalah mengunjungi Pasar Mambo.[11] Tak jarang Pasar Mambo terkadang dijadikan tempat untuk "penawar rindu" bagi masyarakat Sungai Penuh maupun Kerinci yang telah merantau dan pulang ke kampung halaman di saat bulan Ramadhan datang.

Asal-Usul Pasar Mambo

[sunting | sunting sumber]

Tidak diketahui secara pasti sejak kapan penyebutan dan asal mula Pasar Mambo ini diadakan namun yang jelas masyarakat Sungai Penuh dan Kerinci, baik yang ada di perantauan dan di kampung halaman sudah meyakini dan mengetahui bahwa Pasar Mambo hanya ada dan dapat dijumpai saat Bulan Ramadhan di Kota Sungai Penuh.[8]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Desman, Muhammad (2024-03-12). "Kasdim Hadiri Peresmian Pasar Mambo Kota Sungai Penuh". RRI. Diakses tanggal 2025-02-27. 
  2. ^ a b "Pasar Mambo Kota Sungai Penuh Dibuka, Pedagang Berharap Bisa Tambah Penghasilan Jelang Lebaran". Tribunjambi.com. Diakses tanggal 2025-02-27. 
  3. ^ Jambihariini (2022-04-03). "Wako Ahmadi Buka Pasar Ramadhan & Pasar Mambo Tahun 2022". Berita Aktual dan Terpercaya - jambihariini.com. Diakses tanggal 2025-02-27. 
  4. ^ a b c d e Deciptra, Wendy (2024-04-05). "Menyelami Suasana Ramadhan Melalui Pasar "Mambo" di Kota Sungai Penuh". RRI. Diakses tanggal 2025-02-27. 
  5. ^ "Bakal Ada 300 Lapak Pasar Mambo di Sungai Penuh, Lokasi Sudah Ditetapkan". Tribunjambi.com. Diakses tanggal 2025-02-27. 
  6. ^ Bermultimedia.com. "Wako AJB Buka Pasar Ramadan Kota Sungai Penuh". JAMBERITA.COM (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2025-02-27. 
  7. ^ Redaksi. "Pemkot Sungai Penuh Tiadakan Pasar Ramadhan Untuk Antisipasi Penyebaran Covid 19". Viral Jambi (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-02-27. 
  8. ^ a b Rifai, Busthomi (2020-04-26). "Patut Ditiru, Pasar 'Mambo' Ramadhan di Jambi Ini Kini Dibikin Online". Indopolitika.com. Diakses tanggal 2025-02-27. 
  9. ^ "Menyapa Masa Lalu Sungai Penuh". Republika Online (dalam bahasa Inggris). 2014-09-14. Diakses tanggal 2025-02-27. 
  10. ^ a b "Belanja Takjil di Tanjung Tanah, Tak Kalah Seru dengan di Pasar Mambo Sungai Penuh". 2022-04-09. Diakses tanggal 2025-02-27. 
  11. ^ Kompasiana.com (2018-05-17). "Makanan Tradisional di Pasar Mambo, Penawar Rindu pada Kampung Halaman". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2025-02-27.