Pelindo Marine Service
Perseroan terbatas | |
Industri | Kepelabuhanan |
Didirikan | 31 Desember 2011 |
Kantor pusat | Surabaya, Jawa Timur |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Warsilan[1] (Direktur Utama) Andrei Simanjuntak[1] (Komisaris Utama) |
Produk |
|
Jasa |
|
Pendapatan | Rp 2,824 triliun (2022)[2] |
Rp 485,951 miliar (2022)[2] | |
Rp 396,223 miliar (2022)[2] | |
Total aset | Rp 2,136 triliun (2022)[2] |
Total ekuitas | Rp 1,509 triliun (2022)[2] |
Pemilik | PT Pelindo Jasa Maritim |
Karyawan | 1.648 (2022)[2] |
Anak usaha | PT Alur Pelayaran Barat Surabaya PT Pelindo Energi Logistik PT Berkah Multi Cargo |
Situs web | www |
PT Pelindo Marine Service adalah anak usaha dari Pelindo Jasa Maritim yang terutama menyediakan jasa pemanduan dan penundaan kapal, serta logistik.[2][1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 2007 saat Pelindo III membentuk Unit Perkapalan untuk menangani bisnis pemanduan dan penundaan kapal. Pada akhir bulan Desember 2011, Pelindo III pun menjadikan unit tersebut sebagai modal untuk mendirikan perusahaan ini. Pada tahun 2013, perusahaan ini berekspansi ke bisnis pengerukan, dengan proyek pengerukan pertama di Asam-Asam, Kalimantan Selatan.
Pada tahun 2014, bersama Van Oord dan Gerbang Samudera Utama, perusahaan ini mendirikan PT Alur Pelayaran Barat Surabaya untuk mempertahankan kedalaman dari alur pelayaran utama menuju Pelabuhan Tanjung Perak. Perusahaan ini juga mendirikan PT Pelindo Energi Logistik untuk mengelola terminal LNG di Pelabuhan Benoa. Pada tahun 2015, perusahaan ini membentuk Unit Diklat Maritim untuk menyediakan jasa sertifikasi kompetensi kemaritiman. Pada tahun 2017, perusahaan ini mengakuisisi PT Berkah Multi Cargo yang berbisnis di bidang logistik.
Pada tahun 2018, Berkah Multi Cargo mulai mengoperasikan lapangan penumpukan peti kemas. Pada tahun 2019, Pelindo Energi Logistik dan PGN LNG Indonesia mendirikan PT Lamong Nusantara Gas untuk mengelola terminal LNG di Terminal Teluk Lamong. Pada tahun 2020, Kementerian Perhubungan menugaskan perusahaan ini untuk menyediakan jasa pemanduan dan penundaan kapal di perairan Selat Malaka, Selat Phillips, dan Selat Singapura yang masuk ke dalam wilayah Indonesia.[3] Pelindo Energi Logistik juga mulai melayani pengaliran FAME dari kapal yang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak ke terminal milik Pertamina dengan menggunakan jalur pipa.
Pada tahun 2021, Pelindo III digabung ke dalam Pelindo II, sehingga nama Pelindo II diubah menjadi Pelindo.[2][1] Pada awal tahun 2022, Pelindo resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke PT Pelindo Jasa Maritim sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal Pelindo yang bergerak di bidang pendukung operasional pelabuhan.[4] Pada bulan Desember 2023, perusahaan ini mulai mengoperasikan satu kapal unit kapal tunda milik PT Pelabuhan Dumai Berseri di Pelabuhan Dumai.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d "Sekilas Perusahaan". PT Pelindo Marine Service. Diakses tanggal 15 Juni 2024.
- ^ a b c d e f g h "Laporan Tahunan 2022". PT Pelindo Marine Service. Diakses tanggal 15 Juni 2024.
- ^ Amenan, Amrozi (19 Februari 2020). "Pelindo III Layani Jasa Pandu dan Tunda di Selat Malaka". BeritaSatu. Diakses tanggal 10 September 2024.
- ^ "Pelindo Inbreng Saham, 20 Anak Perusahaan Gabung Ke Sub Holding". Bisnis Indonesia. Diakses tanggal 4 Januari 2022.
- ^ Irawan, Willi (2 Desember 2023). "Pelindo Marines operasikan kapal tunda BUMD Dumai". LKBN Antara. Diakses tanggal 10 September 2024.