Peluk Daku dan Lepaskan
Peluk Daku dan Lepaskan | |
---|---|
Sutradara | Bob Haryadi |
Produser | Wahjoe Sardono |
Ditulis oleh | Ario Damar |
Skenario | Ario Damar |
Pemeran | |
Penata musik | Suparman Sidik |
Perusahaan produksi | |
Tanggal rilis | 1991 |
Durasi | 92 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | bahasa Indonesia |
Peluk Daku dan Lepaskan adalah film drama komedi Indonesia yang dirilis dan diproduksi pada tanggal 1991 dan disutradarai oleh Bob Haryadi serta dibintangi antara lain oleh Harry Moekti, Gusti Randa, Ria Irawan, dan Meriam Bellina. Film ini menjadi film pertama dan satu-satunya yang diproduseri oleh Dono. Ia menggunakan nama pena "Ario Damar" (nama yang diambil dari anak pertamanya, yaitu Andika Aria Sena yang biasa dipanggil Ario, dan anak keduanya yang bernama Damar Canggih Wicaksono) dalam film ini sebagai penulis naskah skenario.
Plot
[sunting | sunting sumber]Ketika KKN di desa, Teddy (Gusti Randa), Bije (Harry Moekti) dan Geger (Fahmi) berkenalan dengan Denok (Ria Irawan) dan adiknya, Kentus (Ferry Setiyanto), anak seorang janda. Mereka tertarik pada Denok karena cantik dan pada Kentus karena berperilaku baik dan cerdas. Mereka memutuskan membawa Kentus ke Jakarta untuk disekolahkan. Sedang Denok kemudian terbujuk rayuan pencari tenaga kerja. Di Jakarta, Kentus sekolah. Seorang gurunya bernama Tika (Meriam Bellina), kemudian berkenalan dengan Teddy. Sedang Denok yang kecewa pada pekerjaannya memutuskan mencari Teddy, lelaki yang ditaksirnya sejak di desa. Ketika sampai di tempat Teddy, Denok menyaksikan kedekatan hubungan Teddy dengan Tika. Hatinya hancur dan ia pergi meninggalkan semua impiannya.
Produksi
[sunting | sunting sumber]Film ini merupakan salah satu usaha Dono untuk membuktikan bahwa dirinya adalah sosok yang peduli dengan industri perfilman nasional. Dirinya, yang sering dianggap orang intelek, mendapatkan kritikan dari sesama insan perfilman seperti Teguh Karya dan Ami Prijono karena alur film Warkop yang dikenal menonjolkan adegan komedi slapstick dan pamer wanita cantik. Sayangnya, film ini gagal saat dirilis di pasaran pada saat itu.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Benke, Benny; Suryapati, Akhlis (28 Oktober 2023). "Martabat Film, Pujian untuk Rezim". Suara Merdeka. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Oktober 2023. Diakses tanggal 31 Mei 2024.