Pemberontakan Palestina di Lebanon Selatan
Pemberontakan Palestina di Lebanon Selatan adalah konflik bersenjata multipihak yang diprakarsai oleh Militan Palestina terhadap Israel pada tahun 1968 dan terhadap Milisi Kristen Lebanon pada pertengahan 1970-an. Ini menjadi katalis utama pecahnya Perang Saudara Lebanon pada tahun 1975. Pertempuran antara Palestina dan Milisi Kristen berlangsung hingga Invasi Israel ke Lebanon pada tahun 1982, yang menyebabkan pengusiran Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dari wilayah Lebanon. Sementara PLO pindah ke Tunisia setelah invasi Israel, faksi Militan Palestina lainnya, seperti PFLP-GC yang berbasis di Suriah, terus melakukan operasi tingkat rendah dari Lebanon yang diduduki Suriah. Setelah tahun 1982, pemberontakan dianggap telah memudar mengingat Perang Pegunungan antar-Lebanon dan konflik Israel-Hizbullah, yang terakhir terjadi selama pendudukan Israel di Lebanon Selatan.
Pemberontakan Palestina di Lebanon Selatan | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Konflik Israel–Palestina, Konflik Israel-Lebanon, Perang Saudara Lebanon dan Perang Dingin | |||||||||
Fedayeen Fatah ber parade di Beirut, 1979 | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Angkatan Bersenjata Lebanon (1968–69) |
PLO Gerakan Nasional Lebanon Suriah Didukung oleh : Uni Soviet | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
1982 : Menachem Begin Yitzhak Navon Ariel Sharon Rafael Eitan Saad Haddad |
1982 : Yasser Arafat Saad Sayel † Hafez al-Assad Mustafa Tlass | ||||||||
Kekuatan | |||||||||
1982 : 78.000 tentara 5.000 tentara |
1982 : 15.000 tentara 22.000 tentara |
Setelah pengusiran PLO dari Lebanon, militer Israel dan Milisi Kristen Lebanon terlibat dalam konflik melawan Milisi Syiah Lebanon yang didukung Iran, yaitu Hezbollah, yang menandai dimulainya Konflik proksi Iran–Israel.