Lompat ke isi

Pembicaraan:Daerah Istimewa Yogyakarta

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Bagian baru
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Komentar terbaru: 23 hari yang lalu oleh InternetArchiveBot pada topik External links found that need fixing (Desember 2024)
Mantan artikel bagus Artikel ini adalah mantan artikel bagus. Silakan lihat halaman nominasi awalnya (untuk artikel lama, lihat arsip nominasi) dan alasan pembatalannya.
Riwayat artikel
TanggalProsesHasil
09-10-2011Pengusulan artikel bagusDisetujui
04-12-2018Peninjauan ulang artikel bagusDicabut

Yogyakarta atau Jogjakarta?

[sunting sumber]

Saya orang jepang. Apa lafal Yogyakarta dengan bahasa indonesia? "Yogyakarta" atau "Yokyakarta"?--

Yang benar adalah Yogyakarta. Namun ada pula ejaan alternatif Jogjakarta yang merupakan ejaan lama. Hayabusa future 23:27, 26 Apr 2005 (UTC)

Saya pernah tinggal di Jogja 2 tahun. Menurut saya ejaan yang benar untuk Yogyakarta adalah Jogjakarta, ejaan lama untuk Jogja adalah Djokjakarta. Simbol yang dipakai sebagai logo adalah Jogja. Andrecht 02:08, 27 Apr 2005 (UTC)

Terima kasih banyak. Tetapi, ucapan (pronunciation) ialah "yo-K-yakarta" atau "yo-G-yakarta"? Atau, bagaikan "yo-GYA-karta"?-- 02:23, 27 Apr 2005 (UTC)

Dalam bahasa Indonesia, pengucapan Jogjakarta adalah tetap J-o-g-j-a-k-a-r-t-a. Andrecht 03:02, 27 Apr 2005 (UTC)

Terima kasih banyak. Baca ejaan Yogyakarta bagaikan "Jogjakarta"? Atau bagaikan dua-duanya "Yogyakarta" dan "Jogjakarta"? Atau??-- 03:45, 27 Apr 2005 (UTC)


Saya rasa, untuk penulisan "Yogyakarta" memiliki pengucapan yoG-ya-kar-ta. Kemudian untuk penulisan "Jogjakarta" memiliki pengucapan joG-ja-kar-ta. Dari kata Jogjakarta pula, maka penulisan "Jogja" menjadi memiliki pengucapan joG-ja. Semoga membantu Faithtear 06:17, 27 Apr 2005 (UTC)

Saya usul bagaimana kalau kata Yogyakarta kita ganti saja dengan Jogjakarta, karena saat ini di Jogja sendiri hampir semua instansi dan masyarakat umum lebih sering memakai Jogjakarta. Andrecht 06:53, 27 Apr 2005 (UTC)

Saya kurang setuju, karena di wilayah pedesaan seperti di Bantul, Kulon progo dan Gunung Kidul, mereka lebih mengenal penggunaan nama "Yogyakarta" dibandingkan "Jogjakarta". Penggunaan nama "Jogjakarta" itu sendiri pernah disosialisasikan pada kisaran tahun 2002-2003, tetapi karena kurang gencarnya sosialisasi, maka nama "Jogjakarta" belum begitu populer. Hal ini bisa menyebabkan kerancuan juga, terutama dalam hal penyingkatan-penyingkatan, pada penyingkatan wilayah, Yogyakarta lebih dikenal dengan singkatan "Yk" sedang untuk penyingkatan, kalau nggak salah dari Telkom, menggunaan singkatan "JOG". Faithtear 07:05, 27 Apr 2005 (UTC)
Dalam sejarah, Jogjakarta adalah salah satu pecahan wilayah kerajaan Mataram selain Surakarta. Nama resminya adalah kerajaan Ngayogyakata Hadiningrat, sehingga dalam Bahasa Jawa disebut Yogyakarta. sedangkan nama resmi yang dipakai sebagai nama propinsi adalah Jogjakarta.Andrecht 09:33, 27 Apr 2005 (UTC)

Terima kasih banyak. Saya bisa tulis di jawp.-- 08:16, 27 Apr 2005 (UTC)

Saya juga kurang setuju kalau ditulis sebagai Jogjakarta. Tetap saja Yogyakarta. Jogjakarta itu lafaz Indonesia. Sebab dalam fonotaktik bahasa Melayu, fonem /y/ tidak bisa muncul pada posisi awal. Bandingkan misalkan dengan kata "jasa" dan "Yasa" (bahasa Jawa) dsb. BTW nama Ngayogyakarta berasal dari nama kerajaan Rama: Ayodhya atau Ngayodya/Ngayodyapura dalam bahasa Jawa. Meursault2004 11:44, 27 Apr 2005 (UTC)
Kalau ngga salah sudah ada keputusan resmi dari pemerintah untuk Yogyakarta dan bukan Jogjakarta, karena untuk dunia internasional pun mereka malah jadi bingung antara jogja dan jakarta -- halah, tapi gue lupa baca dimana itu... Serenity 05:14, 11 April 2007 (UTC)
Sbg org jogja, saya bependapat klo yg bener adalah Yogyakarta, n kata Jogja saya rasa digunakan untuk masalah pariwisata bukan pemerintahan! itu aja NoiX180 12:04, 31 Januari 2008 (UTC)
Sebagai orang jogja juga, saya sependapat dengan yang di atas.222.124.24.80 05:13, 16 Februari 2009 (UTC)
Pemenggalan suku kata untuk "Yogyakarta" yang benar adalah YO-GYA-KAR-TA.

Nama resminya adalah Yogyakarta, dari nama kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat. Karena "lidah Jawa" yang luwes, kadang kala untuk menyebut (secara ringkas/ cepat) digunakan nama Yogja (dibaca "yög-jo"), Yoja (dibaca "yö-jo"), atau Jogya (dibaca "jög-yo"), sedangkan Jogja (dibaca "jög-ja") adalah penyebutan yang lebih dikenal oleh nonpengguna bahasa Jawa. Oleh karena itu, penggunaan logo Jogja sepertinya mengikuti "tren" keterkenalan nama Yogyakarta berdasar bagaimana orang-orang di luar Yogyakarta lebih mengenalnya sebagai Jogja.

Menurut saya, penggunaan tersebut tidaklah masalah, seperti halnya nama "karapan" (nickname) untuk memanggil Yogyakarta. Namun, jika dari Yogyakarta menjadi Jogjakarta, apalagi digunakan dalam penyebutan resmi (bahkan ada surat kabar nasional yang berasal dari luar eks-wilayah Mataram menggunakan nama Daerah Istimewa Jogjakarta), menurut saya hal itu tidak sesuai. Bolehlah Yogyakarta dipanggil Yogya, Yogja, Yoja, atau Jogja, tapi tidak untuk Jogjakarta.

Nama Yogyakarta, dari sejarahnya mengadopsi dari nama kota Ayodhya-Pura, dengan lidah Jawa Ayodhya jadi Ngayodhya, dan kemudian huruf "Dh" di tengah itu agar lebih luwes menjadi "G", maka jadilah nama "Ngayogya-karta", dengan harapan bisa makmur (karta) dan tak terkalahkan (a-yodhya) seperti kota Ayodhya, dan dalam Bahasa Jawa kosakata "yogya" dapat diartikan sebagai "pantês", atau "patut". Dari kosakata Bahasa Jawa tersebut, seharusnya pemenggalan penulisannya adalah "yog-ya" dan bukan "yo-gya". Huruf "G" yang digunakan dibaca seperti halnya akhiran "G" (seperti kata "log") dan bukan "K" (seperti seperti "rokok"), dan dalam penulisan huruf Jawa juga ditulis dengan huruf "Ga" (seperti kata "jembatan" dalam penulisan dengan huruf jawa ditulis dengan "krêtêg" dan bukan "krêtêk").

Nama Ayodhya (dalam bahasa aslinya dibaca "a-yo-dhya"), terdiri dari "A" (yang berarti tidak) dan "Yodhya" (memiliki asal kata "Yudha" yang berarti perang, bersifat "future tense"), sehingga berarti tidak (dapat) diperangi/ dikalahkan (oleh musuh, atau ada yang menerjemahkan dosa). Penjelasan tersebut ada di Wikipedia Ayodhya versi Bahasa Inggris. Pada halaman tersebut juga ada penjelasan penyebutannya dalam Bahasa Pali sebagai "Ayojjhaa"[1]. Sehingga ketika di Jawa nama Ngayogya kadang disebut dengan "Yoja" juga bisa dipahami, seperti ketika ada orang Jawa memiliki nama "Pramudya" yang terkadang dipanggil "Pramujo".

Penggunaan nama, penulisan, dan pembacaan hendaknya mengacu kepada sejarah dan kultur Jawa (Mataram). Sedangkan penggunaan untuk kepentingan lainnya, misalkan terkait branding/ promosi daerah, keterlibatan budayawan Yogyakarta dan pihak Kraton Yogyakarta sebagai penjaga budaya adalah hal yang perlu dilakukan (dan memang sudah dilakukan). Jadi, menurut saya, sudah jelas tentang penamaan resminya adalah Yogyakarta (Ngayogyakarta Hadiningrat) dan nama Jogja bisa digunakan untuk membangun keakraban dan kenyamanan, terutama bagi yang tidak berada di wilayah Yogyakarta. Ody Dasa Fitranto 31 Juli 2017 14.21 (WIB)

Saya melihat peta dalam artikel ini sangat melenceng dari letak provinsi DIY yang sebenarnya. Masak hampir nempel sama provinsi Jawa Timur sih? Perasaan DIY itu ada di tengah-tengah bagian selatan Pulau Jawa antara Jawa Barat dan Jawa Timur dan di selatan Jawa Tengah. --Maung Bandung (bicara) 06:32, 17 Agustus 2010 (UTC)

Perasaan itu tidak sama dengan fakta: http://pssdal.bakosurtanal.go.id/katalog/spasial/htdocs/1000000/adpr/adpr457.phtml

Referensi peta yang bagus. Terima kasih telah meluruskan . --Maung Bandung (bicara) 05:17, 22 Agustus 2010 (UTC)


Dokter Hewan?

[sunting sumber]

Sependapat dengan Pengguna:Den_Mazze, bagian Dokter Hewan di artikel ini jauh melenceng. Apalagi dimasukkan dalam pemerintahan. Mohon admin untuk mengecek. Stepanus David Kurniawan (bicara) 07:15, 13 September 2010 (UTC)

Telah dihapus. Jika Anda menemukan yang Anda rasa tidak layak untuk berada di dalam artikel, silahkan langsung dihapus saja ya. Albertus Aditya (bicara) 07:21, 13 September 2010 (UTC)

Demokrasi budaya

[sunting sumber]

Yang bagian ini "demokrasi" tidak ada yg mau merapikan, njlimet dan tidak ensiklopedis.. 02Wahyudi_Won (bicara) 06:56, 19 Maret 2011 (UTC)

Santai juragan. Ntar saya editnya. Tapi gak sekarang .... . Oh ya buat para aktipis wiki yang lain saya mohon ijin untuk menata ulang seluruh bagian halaman Daerah Istimewa Yogyakarta. Jadi akan banyak tulisan yang dihapus dan banyak yang di tambahkan. Mohon saran-sarannya juga. Den Mazze (bicara) 10:10, 19 Juni 2011 (UTC)

Pengantar dan Pertanggung jawaban Edisi 2011

[sunting sumber]

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa tulisan Daerah Istimewa Yogyakarta edisi 2011 yang ditulis khusus untuk wikipedia dapat diselesaikan. Edisi 2011 ini merupakan sebuah edisi yang dapat dikatakan baru sama sekali dan berbeda dengan edisi sebelumnya. Ini dikarenakan halaman Daerah Istimewa Yogyakarta sudah terlihat acak-acakan akibat penambahan informasi yang saling tumpang tindih. Hal lain adalah permintaan salah satu rekan sejawat yang meminta untuk mengedit beberapa bagian dari edisi sebelumnya. Dengan mempertimbangkan kedua hal tersebut di atas dan dengan mempertimbangkan artikel sejenis untuk provinsi maupun daerah/negara yang lain maka penulis memandang lebih baik membuat tulisan yang baru dari pada memperbaiki yang sudah ada.

Untuk membuat tulisan yang baru, perlu sumber yang cukup valid. Untuk itulah penulis menggunakan dokumen resmi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kerangka utama dan sebagian besar materi disusun berdasarkan atas naskah RPJMD 2009-2013 Bab II Kondisi umum. Untuk ke-kini-an data digunakan dokumen Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (ILPPD) Pemprov DIY tahun 2010. Sedangkan masalah asal-usul DIY digunakan naskah paparan Sultan Hamengku Buwono X di depan RDP Komisi II DPR RI. Ketiga dokumen tersebut diperoleh dari situs resmi pemprov dan situs lainnya. Selain itu juga digunakan berbagai naskah peraturan perundang-undangan maupun naskah historis lainnya yang bersumber pada dokumen wikisource maupun sumber lain.

Edisi 2011 ini berisi lebih banyak materi namun lebih singkat jika dibanding edisi sebelumnya. Beberapa hal yang perlu dikemukakan di sini adalah: Bagian sejarah dirombak total dan dipersingkat Bagian etimologi dihapus sama sekali, sebab penamaan Yogyakarta lebih cocok dimasukkan ke artikel/halaman kota Yogyakarta. Alasannya adalah penamaan Yogyakarta untuk daerah yang dikenal dengan DIY dewasa ini baru digunakan setelah 1945 dan itupun digunakan untuk mempermudah orang dari luar daerah mengenali. Nama lokal yang digunakan untuk menyebut wilayah DIY adalah Mataram, sisa-sisa penggunaan ini dapat dilihat dari nama sebuah klub sepakbola PSIM (PS Indonesia Mataram) bukan Y untuk Yogyakarta. Selain itu tulisan bagian ini lebih cocok kalau dijadikan artikel baru dengan judul Filosofi Yogyakarta atau judul lainnya (saya serahkan pada editor lain).

  1. Bagian pemerintahan juga dirombak total. Hal-hal yang berbau filosofi dihapus. Sub bagian daftar kabupaten, daftar gubernur, dan komposisi parlemen lokal dipertahankan dengan corak yang berbeda. Semua peraturan perundangan di lepaskan dan dibuat daftar yang terpisah.
  2. Bagian perekonomian diganti sepenuhnya.
  3. Bagian transportasi diganti sepenuhnya.
  4. Bagian pendidikan diganti dengan yang baru. Sebagian besar institusi pendidikan tinggi dibuat dalam daftar terpisah.
  5. Bagian budaya diganti sepenuhnya.
  6. Bagian demokrasi budaya dan seluruh sub bagian di dalamnya dihapus sama sekali. Bagian ini tumpang tindih dengan bagian Sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu tulisan bagian ini lebih cocok kalau dijadikan artikel baru dengan judul Aspirasi Rakyat Mengenai Keistimewaan Yogyakarta atau judul lainnya (saya serahkan pada editor lain).
  7. Bagian tempat wisata menarik dijadikan daftar tersendiri
  8. Bagian hubungan persaudaraan dikembangkan dan sebagian dijadikan daftar tersendiri.

Sehubungan dengan itu penulis mengakui, memahami, serta menghormati adanya pendapat, persepsi, sudut pandang, atau hal lain yang berbeda baik sedikit maupun banyak, bahkan yang berseberangan dengan artikel ini. Namun demikian, penyusun berkeyakinan artikel ini hanyalah salah satu dari banyak sekali cara untuk melukiskan Daerah Istimewa Yogyakarta. Oleh karenanya penulis berharap artikel ini tidak menjadi kontroversi dan polemik tetapi menjadi bahan renungan bagi semuanya. Selain itu penulis meminta maaf pada penulis lain yang artikelnya dihapus.

Last but not least, penulis sampaikan rasa terimakasih pada semuanya, yang kalau didaftar tidak akan muat pada halaman ini.

salam Wiki!

Den Mazze (bicara) 13:06, 28 Juni 2011 (UTC)

UU Keistimewaan

[sunting sumber]

Baru-baru ini DIY mengeluarkan UU tentang tentang Keistimewaan DIY, mohon ditambah untuk pelengkap. Terima Kasih.

mylastof 17 Oktober 2012 23.51 (UTC)

Dasar Semua Provinsi di Indonesia Memiliki Bendera

[sunting sumber]

Jika saya perhatikan, setiap artikel provinsi di Indonesia, dicantumkan bahwa provinsi-provinsi di Indonesia memiliki benderanya masing-masing. Bahkan di Wikipedia English Kota Yogyakarta juga memiliki bendera. Apa dasarnya dan apakah benar setiap provinsi dan kota di Indonesia memang memiliki bendera?

Bendera Provinsi DIY Bendera Kota Yogyakarta

Permintaan penyuntingan halaman dilindungi sebagian pada 12 September 2022

[sunting sumber]

Wongsayuk (bicara) 12 September 2022 05.30 (UTC) ꦣꦌꦫꦃꦆꦱ꧀ꦠꦶꦩꦺꦮꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ --> sesuai nomenklatur aksara Jawa pada tata Naskah Pemda DIYBalas

 Selesai Tata naskah Pemda DIY adalah Pergub 70/2019. RaFaDa20631 (bicara) 25 Oktober 2022 00.56 (UTC)Balas
[sunting sumber]

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Daerah Istimewa Yogyakarta that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 20 Desember 2023 17.32 (UTC)Balas

[sunting sumber]

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Daerah Istimewa Yogyakarta that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 21 Januari 2024 14.46 (UTC)Balas

[sunting sumber]

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Daerah Istimewa Yogyakarta that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 17 September 2024 08.00 (UTC)Balas

[sunting sumber]

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Daerah Istimewa Yogyakarta that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 1 Desember 2024 03.28 (UTC)Balas