Pembicaraan:Jejeg, Bumijawa, Tegal
Bagian baruIni adalah halaman pembicaraan untuk diskusi terkait perbaikan pada artikel Jejeg, Bumijawa, Tegal. Halaman ini bukanlah sebuah forum untuk diskusi umum tentang subjek artikel. |
|||
| Kebijakan artikel
|
||
Cari sumber: "Jejeg, Bumijawa, Tegal" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · HighBeam · JSTOR · gambar bebas · sumber berita bebas · The Wikipedia Library · Referensi WP |
Artikel ini merupakan bagian dari ProyekWiki berikut ini: | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
TradisiTradisi yang ada di Desa Jejeg adalah Kuda Lumping atau biasa orang Jejeg menyebutnya Ebeg. Ebeg adalah seni tradisional yang ada di acara atau waktu tertentu contohnya Di acara Khitanan anak laki laki di Desa Jejeg. Kuda lumping / Ebeg seni tradisional yang di pimpin oleh mbah tarmo yang bertempat di dukuh linggajaya. Bagus Hendra Mulyawan (bicara) 11 Desember 2019 05.56 (UTC) TentangJejeg Merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Bumijawa,Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kata Jejeg sendiri berasal dari bahasa jawa yang artinya Tegak, Berdiri Tegak,Kokoh. Konon yang memberi nama tersebut adalah tokoh ulama penyebar agama islam di sekitar Kabupaten Tegal dan Sekitarnya. Beliau bernama Syekh Syakhdattul Kahfi atau akrab di sebut Mbah Jigja oleh warga Jejeg, makam atau petilasan beliaupun ada di Desa Jejeg tepatnya di sekitar Pertigaan Desa Jejeg. Beliau juga menamai beberapa pedukuhan dan sungai di Desa Jejeg. Desa Jejeg sendiri terdiri dari berbagai kelompok dan pedukuhan. - Dukuh Kembang - Krajan - Pecangakan - Linggajaya - Sanjur - Legokmeno - Ledug - Kalitere Dan sebagian Dukuh Pule. Bahasa Jejeg sendiri menggunakan bahasa Jawa Tegalan atau jawa ngapak, hanya yang membedakan dengan desa lainnya adalah Logat atau nada dialeg. Sistem Pemerintahan Desa Jejeg di Pimpin oleh Kepala Desa atau Lurah. Makanan yang terkenal di Desa Jejeg adalah Tahu goreng Jejeg meskipun masih ada makanan lain di Desa Jejeg seperti jingkang/dages dan Kempong, tapi yang sering menjadi oleh-oleh yaitu tahu goreng Jejeg. Di Desa Jejeg sendiri ada tempat yang wajib dikunjungi seperti ; - Curug Jejeg dan Gunung Corong. *Curug Jejeg Curug Jejeg sendiri terletak di Perbatasan antara Desa Jejeg dan Desa Begawat Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Tepatnya dari Jembatan Kali diang jalan kaki sekitar 1 kilometer. Waktu yang pas untuk mengunjungi curug tersebut di musim kemarau karna dimusin kemarau air curug akan sangat jernih dan bisa untuk mandi. *Gunung Corong Gunung corong adalah sebuah bukit dengan ketinggian kurang lebih 900 mdpl. Gunung tersebut sering disebut dengan persil oleh masyarakat sekitar. Gunung corong terletak di Sanjur Desa Jejeg Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Tepatnya di atas lapangan sepakbola Desa Jejeg. Perjalanan dari Sanjur ke puncak gunung Corong bisa tempuh dengan berjalan kaki, dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan. Di gunung corong bisa menikmati pemandangan Desa Jejeg dan Desa sekitarnya dari ketinggian. Ada tempat untuk camp juga, di gunung tersebut bisa melihat sunrise ataupun sunset bahkan jika beruntung anda akan berada di atas awan. Di Desa Jejeg juga ada pasar yang terletak di sekitar krajan dan linggajaya, di pinggir jalan akses/jalur menuju Banjaranyar Balapulang. Pasar Jejeg ramai saat hari pasaran Pon, masyarakat Jejeg biasa menyebutnya Ponan. Jika Ponan pasar akan lebih ramai dari biasanya. Karna tengkulak pedagang dan pembeli tidak hanya dari Desa Jejeg melainkan dari beberapa Desa lainya karna di Kecamatan Bumijawa sendiri cuma ada 3 pasar, salah satunya di Desa Jejeg. Tradisi di Desa Jejeg adalah kesenian Kuda Lumping atau biasa masyarakat Jejeg menyebutnya Ebeg. Ebeg sendiri jarang dijumpai di Desa Jejeg,Ebeg hanya ada pada waktu-waktu tertentu seperti musim khitan. Biasanya masyarakat Desa Jejeg yang mampu akan menyewa Ebeg untuk memeriahkan acara khitananan anaknya. Ada juga acara Suranan. Suranan sendiri sudah menjadi tradisi di Desa Jejeg yang di selenggarakan di bulan Suro dalam kalender jawa. Di acara suranan masyarakat Jejeg akan berkeliling mengelilingi Desa Jejeg dengan membawa obor pada Malam hari dan di setiap persimpangan akan mengumandangkan adzan. Banyak rangkaian acara suranan biasanya di akhiri dengan pengajian. Sebagian Masyarakat Desa Jejeg bekerja di luar kota bahkan di luar pulau, seperti di Jakarta Aceh Makasar dan berbagai macam kota lainnya dengan berbagai macam profesi. Tapi usaha yang paling menonjol di Desa Jejeg yang di luar kota atau luar pulau adalah Gipsum, banyak pengrajin gipsum di Desa Jejeg, tapi ada juga pedagang dan yang lainya. Bagus Hendra Mulyawan (bicara) 11 Desember 2019 09.23 (UTC)
|