Pembicaraan Bantuan:Pengucapan
Bagian baruTampilan
Artikel ini merupakan bagian dari ProyekWiki berikut ini: | |||||||||||||||||||||||
|
Nasal dan Oral
[sunting sumber]Kenapa ɛ termasuk bunyi sengau? Setahu saya bunyi sengau itu bunyi yang melibatkan udara keluar dari hidung (misalnya bien dalam bahasa perancis, dan ɛ tidak melibatkan hal tersebut). Arkwatem 10:38, 2 Februari 2008 (UTC)
- Perlu dibuatkan artikelnya tuh. Kalau huruf "e" yang kedua dari kata "Bebek" pakai "e" yang mana dong? [ e ], [ ə ], atau [ ɛ ]? Bagaimana dengan huruf "o" pada kata misalnya "dong", apakah itu sengau? – (-_-)V bennylin (404 • sumbangan) 06:40, 1 Desember 2008 (UTC)
- Sepertinya perlu bertanya ke sumber yang lebih ahli. Arkwatem 16:25, 3 Desember 2008 (UTC)
- Mungkin bisa merujuk pada jurnal ilmiah dari UGM ini: [1]. Dituliskan bahwa terdapat 6 bunyi vokal dasar Bahasa Indonesia. Namun jika dimasukkan juga alofon, maka total ada 9 bunyi vokal Bahasa Indonesia: [a], [i], [u], [ɪ], [ʊ], [e], [ɛ], [ɔ], dan [ə]. Ntar mungkin saya akan edit dan sekalian dicari fonologi konsonannya.Hand15 (bicara) 16:43, 4 Februari 2009 (UTC)
- Catatan untuk [e]: berat -> /bərat/, lebar -> /lebar/, dan bebek -> /bɛbɛʔ/. Grafem biasa ditulis dengan diapit kurungsiku [..] dan fonem ditulis dengan diapit garis miring /../. Kembangraps (bicara) 16:58, 4 Februari 2009 (UTC)
- Bukannya [..] itu digunakan untuk narrow transcription sedangkan /../ untuk broad transcription? Misalnya: little -> /ˈlɪtl̩/ dan [ˈlɪtɫ̩]– komentar tanpa tanda tangan oleh Hand15 (b • k).
- Sepertinya perlu bertanya ke sumber yang lebih ahli. Arkwatem 16:25, 3 Desember 2008 (UTC)
Perbedaan "Bakso" dengan "Kodok"
[sunting sumber]Apa perbedaan penulisan pengucapan "Bakso" dengan "Kodok"? Di sini, "Bakso" dan "Kodok" menggunakan simbol IPA: ó. -- BayuAH Yuk Bicara! 05:51, 26 Juni 2011 (UTC)
- Menurut saya, bakso dibaca baʔso dan kodok dibaca kɔd̪ɔʔ, dengan huruf k di tengah kata bakso dan di akhir kata kodok adalah bunyi hamzah, seperti kata "katak", /k/ di awal diucapkan sebagai konsonan langit-langit belakang, sedangkan /k/ di belakang dibaca sebagai konsonan glotal.
- Tampaknya Anda keliru membedakan ortografi dengan simbol IPA. Huruf Ó yang Anda maksud hanyalah ortografi. Ortografi disesuaikan dengan aturan negara bersangkutan (maka tidak semua alfabet Latin diucapkan sesuai dengan apa yang dibaca oleh orang Indonesia), sedangkan pengucapan simbol IPA disepakati oleh seluruh negara di dunia. -- Adiputra बिचर -- 07:55, 26 Juni 2011 (UTC)