Pembuahan eksternal
Pembuahan eksternal atau fertilisasi eksternal adalah cara reproduksi saat sperma organisme jantan membuahi sel telur organisme betina di luar tubuh betina.[1] Keberhasilan proses pembuahan eksternal ini dipengaruhi oleh waktu dan lingkungan.
Proses
[sunting | sunting sumber]Pembuahan secara eksternal dapat dilakukan dengan cara jantan dan betina sama-sama melakukan proses pelepasan sel sperma dan sel telur ke lingkungan. Pada umumnya, pembuahan eksternal terjadi di lingkungan akuatik. Gamet jantan berupa sperma dan gamet betina berupa sel telur dilepaskan ke lingkungan air. Sperma dan sel telur yang dilepaskan selama pembuahan eksternal lebih banyak daripada yang terjadi pada pembuahan internal. Sel sperma dan sel telur tersebut akan bergerak di lingkungan. Apabila di antaranya saling bertemu maka akan terjadi proses pembuahan. Embrio juga akan berkembang di lingkungan tersebut.[2]
Tempat Berlangsung
[sunting | sunting sumber]Tempat terjadinya proses pembuahan secara eksternal berlangsung di luar tubuh betina di lingkungan yang tidak kering atau lembab. Hal ini karena lingkungan yang lembab dan tidak kering dapat membuat gamet tidak mengering dan dapat bergerak bebas.
Kondisi lingkungan berpengaruh dalam proses pembuahan eksternal. Jika lingkungan tercemar, sel sperma dan sel telur dapat mati bahkan sebelum bertemu untuk proses pembuahan. Kondisi ini juga yang membuat pembuahan eksternal memiliki tingkat keberhasilan yang rendah.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Alonzo, Suzanne H.; Stiver, Kelly A.; Marsh-Rollo, Susan E. (2016). "Ovarian fluid allows directional cryptic female choice despite external fertilization". Nature Communications. 7: 12452. Bibcode:2016NatCo...712452A. doi:10.1038/ncomms12452. PMC 4990696 . PMID 27529581.
- ^ Nugroho, Rudy Agung (2015). Reproduksi Perkembangan Hewan. Yogyakarta. hlm. 52.