Pena Hitam
Penahitam adalah kolektif seni rupa yang mewadahi perseorangan atau kelompok yang memiliki kegemaran dalam bidang seni menggambar, ilustrasi atau desain grafis. Penahitam telah memiliki jaringan yang luas dan memiliki perwakilan di berbagai kota di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Jember, Yogyakarta, Semarang, Padang, Lhokseumawe, Toraja, Bali, Bone, Makassar, Palu dan berbagai kota lainnya.[1] Meskipun kolektif ini sebenarnya tidak membatasi diri dengan gaya gambar tertentu, tetapi kelompok ini terkenal dengan gaya gambarnya yang khas, yakni berwarna serbahitam dan bergaya gelap dark art.[2] Penahitam tidak memiliki struktur keorganisasian baku, tidak pula memiliki pengajar/guru resmi dalam bidang tertentu. Saling belajar. Anggotanya dibebaskan dalam berkarya, tidak dibatasi dengan suku, agama, ras dan orientasi seksual atau konsep tertentu. Siapa saja boleh bergabung dan mengikuti kegiatan-kegiatannya.[3] Seiring berkembangnya waktu Penahitam juga memasuki dunia Web3 khususnya NFTs. Proyek NFTs perdananya yaitu Bafom-ETH Genesis yang dirilis 6 Juni 2023.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Kolektif ini dibentuk oleh dua orang pemuda asal Malang yaitu Rio Krisma dan Didi Suryawan atau dikenal juga sebagai Painsugar, pada tanggal 21 Januari 2010. Pada mulanya, kedua pemuda ini menggemari seni menggambar dan mengadakan pameran karya di sebuah warung kopi di daerah Malang. Pameran tersebut mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat dan warganet di media sosial sehingga tercetuslah gagasan untuk membentuk sebuah perhimpunan yang kemudian diberi nama Penahitam.[1] Seiring berjalannnya waktu, grup di sosial media yang beranggotakan seniman dan atau antusias seni semakin besar maka tercetus ide untuk pameran bersama, untuk memudahkan pameran kelompok yang anggotanya antar kota, maka media cetak dalam hal ini fanzine atau zine adalah media yang tepat untuk mengarsipkan karya sekaligus media pamernya. Penahitam terus menerbitkan media mandirinya secara berkala, diterbitkan secara terbatas dan di bubuhlan nomor seri pafa setiap cetakannya serta selalu memiliki tema pada setiap edisinya.
Kelompok ini kemudian tumbuh dan tersebar di berbagai kota di Indonesia. Hingga saat ini, Penahitam telah hadir di 28 kota (ada yang masih aktif dan ada juga yang sudah tidak aktif karena proses regenerasi yang terhenti) dan beranggotakan banyak orang. Setiap kota berinisiatif membentuk kelompok atau chapter Penahitam kotanya sendiri secara sukarela atas dasar kesenangan dan visi yang sama yaitu memajukan lingkaran seni dan ilustrasi di kotanya agar bisa hidup berdikari dari hobi seni. Penahitam telah menerbitkan 8 edisi hingga 2023. Setiap edisi diberi tema yang berbeda-beda. Setiap edisi terbit dengan oplah terbatas dan dibubuhkan nomer seri pada setiap edisinya.
Sebagai catatan pada edisi ke-5 terbit dwibahasa Indonesia-Inggris, pada edisi ke-7 yang memilih tema Erotika, diterbitkan dengan berbahasa Inggris saja dirilis di Melbourne, Australia. Hasil dari penjualan edisi Erotika digunakan untuk mendukung perjuangan isu hak kesetaraan gender di Indonesia.[4] Penahitam telah mengelola secara berdikari Penahitam Art Space dan warung kopi Bawah Tanah yang terletak di Daerah Dau, Kabupaten Malang. Secara berkala menyelenggarakan pameran seni, pertunjukan puisi, musik akustik dan musik elektronik untuk mewadahi dan memberi ruang kepada para seniman lokal terutama dari daerah Batu dan Malang.
Kegiatan
[sunting | sunting sumber]Selain mengadakan pertemuan, Penahitam juga sering mengikuti berbagai macam acara pameran seni di Indonesia dan mengadakan beberapa lokakarya menggambar. Pada tahun 2015 mengadakan gathering lintas kota dengan tajuk Penahitam Art & Camp Fest 2015 si Gunung Banyak, Kota Batu. Dilaksanakan 2 hari dengan kemah 2 hari dengan berbagai kegiatan interaktif mulai dari pameran, pertunjukan musik, pasar seni dan kerajinan produk berdikari lokal, lokakarya juga diskusi, acara ini dihadiri dari berbagai kota di Indonesia dan dari mancanegara. Melakukan lawatan atau tur berkala mengunjungi sel atau chapter Penahitam dengan tajuk "Sebar Serang 2015" 7-23 Desember 2015 di 10 kota lintas Jawa dan Bali (Yogyakarta, Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Madiun, Surabaya, Banyuwangi, Denpasar dan Malang). Lalu dilanjutkan "Sebar Serang 2018" lawatan tur mengunjungi sel atau chapter di pulau Sumatera dilaksanakan pada 6 sampai 22 Agustus 2018 yaitu di Palembang, Jambi, Padang, Pekanbaru, Medan dan Banda Aceh. Konten kegiatan Sebar Serang tur ini adalah pameran, lapak produk-produk berdikari lokal, lokakarya gratis dan diskusi.
Kolektif ini juga menerbitkan zine berisikan karya-karya anggotanya sebagai media pamerannya.[1] Zine Penahitam berusaha untuk mendokumentasikan "seni hitam-dark art" yang cenderung menggambarkan hal-hal seperti tengkorak, tulang-belulang, kematian, hantu, dan monster. Zine ini kemudian menjadi salah satu zine paling diminati dan berpengaruh di Indonesia.[5] Selain itu, Penahitam juga kerap mengadakan bakti sosial seperti yang dilakukan oleh kelompok Penahitam di Bandung dengan mengadakan loka karya menggambar untuk anak-anak dari keluarga yang rumahnya tergusur, kelompok Penahitam Kota Batu menjadi relawan dan membantu mengumpulkan bantuan untuk korban bencana gunung Kelud dan bencana alam lainnya, Chapter Malang membuat kegiatan sekolah dan bermain gratis Nandur Dulur di Taman Kota Merbabu, Malang dan berbagai solidaritas sosial lainnya.[6]
Sementara itu, beberapa lokakarya yang Penahitam Surabaya pernah adakan antara lain, lokakarya pointilisme, teknik melukis dengan cat air, membuat karya seni dengan memahat kayu dan seni benang.[3]
Kegiatan-kegiatan lain yang pernah dilakukan adalah Sunday Drawing; kelas menggambar swadaya dan gratis yang diadakan setiap minggu di Penahitam Art Space, Zine Day Out Vol.1 pada 11 November 2022; adalah kegiatan peluncuran Zine oleh beberapa editor zine lokal, merayakannya dengan diskusi tentang zine, lapak zine, hiburan musik akustik, loka karya zine. Kegiatan-kegiatan Penahitam terus berkembang seiring dengan kebutuhan dan aktifitas partisipannya.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c "Komunitas Penahitam: Wadah Anak Muda Berkumpul, Berbagi, & Bebas Berkarya Seni". Komunitas Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2018-01-05. Diakses tanggal 2019-11-18.
- ^ Fadhlurrahman, Ferry. "Pena Hitam, Tempat Para Seniman Muda Berkumpul dan Berkarya". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-11-18.
- ^ a b Sasongko, Yaasin Teguh (2017). "Transmisi Budaya pada Komunitas Pena Hitam Surabaya sebagai Penunjang Kreativitas dalam Bidang Seni". AntroUnairDotNet. 6 (1): 95–107.
- ^ "Komunitas Menggambar "Penahitam" yang Berawal dari Pameran di Warung Kopi". Cendana News. 2015-06-23. Diakses tanggal 2019-11-18.
- ^ "Penahitam". Whiteboard Journal (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-18.
- ^ "Pena Hitam". OU Magazine (dalam bahasa Inggris). 2017-11-21. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-18. Diakses tanggal 2019-11-18.