Penangkapan anti-korupsi Arab Saudi 2017
Tanggal | 2017–2019 |
---|---|
Lokasi | Arab Saudi |
Jenis | Pembersihan pemerintahan |
Motif | tindakan tegas terhadap korupsi[1] |
Penangkapan | 381 |
Sebuah lembaga yang baru di bentuk di negara Arab Saudi yang bertugas untuk menangani kasus korupsi di negaranya telah menahan 11 Pangeran, 4 Menteri, dan juga belasan mantan Menteri.
Penangkapan itu berlangsung beberapa jam setelah komite antikorupsi yang dikepalai Putra Mahkota Arab Saudi (Pangeran Mohammed bin Salman) dibentuk secara resmi, dan tidak disebutkan nama-nama yang ditahan tersebut.
Para pejabat ini ditahan di Hotel Ritz-Carlton di Riyadh[2][3] dan hotel tersebut kemudian menolak menerima pesanan kamar baru dan meminta tamu-tamunya untuk pergi.[4] Pesawat-pesawat pribadi juga dilarang terbang agar tidak ada yang mencoba melarikan diri.[4]
Penangkapan-penangkapan ini menyingkirkan faksi dari pihak raja sebelumnya, Abdullah. Mohammed bin Salman pun berhasil mengendalikan para petugas keamanan dan menjadi orang paling berpengaruh di Arab Saudi.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ "King forms supreme committee to tackle corruption". Saudi Gazette. 2017. Diakses tanggal 24 February 2019.
- ^ David Kirkpatrick (4 November 2017). "Saudi Arabia Arrests 11 Princes, Including Billionaire Alwaleed bin Talal". The New York Times. Diakses tanggal 5 November 2017.
- ^ "The world should push the crown prince to reform Saudi Arabia, not wreck it". The Economist. 9 November 2017. Diakses tanggal 11 November 2017.
- ^ a b "Saudi Arabia's unprecedented shake-up". The Economist. 5 November 2017. Diakses tanggal 6 November 2017.