Lompat ke isi

Penataban, Giri, Banyuwangi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Penataban

Kantor Lurah Penataban
Peta lokasi Kelurahan Penataban
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenBanyuwangi
KecamatanGiri
Kode Kemendagri35.10.17.1004 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3510190004 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
Peta
Peta
Peta
Koordinat:


Penataban adalah sebuah nama kelurahan di wilayah Giri, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Pembagian Wilayah

[sunting | sunting sumber]

Kelurahan Penataban terdiri dari 2 lingkungan, 6 Rukun Warga dan 19 Rukun Tetangga

  • Lingkungan Krajan I
  • Lingkungan Krajan II

Bentang Alam dan Budaya

[sunting | sunting sumber]

Kelurahan Penataban adalah salah satu wilayah penyangga Kota Banyuwangi. Kelurahan ini berbatasan dengan Kelurahan Mojopanggung di selatan, Kelurahan Boyolangu di barat, Kelurahan Giri di utara dan Kota Banyuwangi di timur. Batas kelurahan ditandai dengan sebuah plang di dekat simpang tiga menuju GOR Tawangalun di Jalan Gajah Mada (dengan Mojopanggung), sebuah tanda di Jalan Mawar (dengan Boyolangu). Kelurahan ini dilewati oleh beberapa jalan raya seperti Jalan Gajah Mada, Jalan Letkol Istiqlah dan Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Mawar, keempat jalan tersebut tersambung di Persimpangan (traffic light) Penataban.

Di tepi Jalan Gajah Mada yang menjadi bagian dari Kelurahan Penataban, berdiri beberapa toko dan rumah warga. Selain itu terdapat SPBU Penataban di sisi timur jalan, dan Perumahan Dinas PT Pusri di sisi barat jalan. Di Jalan Letkol Istiqlah terdapat Kantor Kecamatan Giri, Kantor BPJS Kesehatan dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi. Sedangkan di Jalan Mawar terdapat Hotel Tanjung Asri, SMK PGRI 1 Banyuwangi dan MTs Negeri Banyuwangi. Pada tahun 2013, sebuah Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) dibangun di Kelurahan ini. Pemukiman warga banyak terdapat di Jalan Hayam Wuruk dan jalan-jalan kecil yang terhubung dengan empat jalan raya tersebut. Lahan persawahan juga ada di wilayah kelurahan ini walaupun semakin sedikit karena pembangunan bangunan baru.

Sosial Budaya

[sunting | sunting sumber]

Mayoritas penduduk kelurahan ini adalah Suku Osing walaupun ada beberapa keluarga yang berasal dari Suku Jawa, Suku Bali, Suku Madura dan Suku Minangkabau. Mereka (yang merupakan Orang Osing) berbahasa Osing dengan dialek Penataban. Dialek Penataban ini dinilai unik karena seperti ceplas-ceplos dan beberapa kata unik seperti menyebut mut untuk permen, nyen untuk bakso, dan tipak ninong untuk delman. Mayoritas penduduk beragama Islam, ditandai dengan beberapa Masjid dan Surau berdiri di Kelurahan ini.

Berdasarkan data tahun 2015, kelurahan yang luas wilayahnya sebesar 9,29 % dari luas keseluruhan kecamatan ini, berpenduduk sejumlah 6.375 jiwa, yang terdiri dari 3.268 laki-laki dan 3.107 perempuan. Artinya kelurahan ini memiliki rasio jenis kelamin sebesar 105,18. Jumlah penduduk ini terdiri dari komposisi 1.145 jiwa usia 0-14 tahun, 1.772 jiwa 15-29 tahun, 1.753 jiwa 30-44 tahun, 1.211 jiwa 45-59 tahun dan 493 jiwa 60 tahun ke atas.

Pekerjaan warga di bidang pertanian sebanyak 423 jiwa, kehutanan (9 jiwa)perikanan dan peternakan (17 jiwa), pertambangan (1 jiwa), industri (405 jiwa), perdagangan (569 jiwa) dan sektor jasa sebanyak 1.466 jiwa (yang terbagi lagi menjadi sektor keramah-tamahan 37 jiwa, sektor transportasi dan pergudangan 158 jiwa, informasi dan komunikasi 49 jiwa, keuangan dan asuransi 73 orang, pendidikan 189 orang, kesehatan 65 orang, kemasyarakatan 847 orang dan properti dan kebutuhan 21 orang).

Sedangkan pemeluk agama di kelurahan ini didominasi pemeluk agama Islam (5.493 jiwa), disusul dengan Kristen Protestan (38 jiwa) dan Katolik (22 jiwa).

Lembaga Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Kelurahan ini memiliki 2 SD (1 SD Negeri dan 1 SD Swasta), 1 MI Swasta, 2 MTs (1 MTs negeri, 1 MTs Swasta), 1 SMK Swasta, 1 MA Swasta dan 1 Sekolah Tinggi.

Lembaga pendidikan yang ada di Kelurahan Penataban:

  • SD Negeri Penataban
  • SD Islam Terpadu Al-Qomar
  • MI Darul Huda
  • MTs Negeri Banyuwangi
  • MTs Darul Huda
  • SMK PGRI Banyuwangi
  • MA Darul Huda
  • STIKES Banyuwangi.

Data mengenai jumlah murid, guru dan sekolah masing-masing jenjang, baik negeri maupun swasta (2015) adalah sebagai berikut:

Jenjang Jumlah Gedung Jumlah Murid Jumlah Guru Rasio Murid dan Guru Rasio Murid dan Gedung
SD 2 285 24 1:12 1:143
MI 1 204 13 1:16 1:204
MTs 2 1.217 54 1:23 1:609
SMA dan SMK 1 550 42 1:13 1:550

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Kelurahan Penataban memiliki 1 Rumah Sakit Umum, 1 Polindes dan 8 Posyandu. Terdiri dari tenaga 6 dokter dan 2 perawat. Tenaga non medis yang ada terdiri dari 2 tukang pijat.

Jumlah pasangan usia subur sebesar 924 pasangan dan 646 pasangan yang mengikuti program KB dengan rincian sebagai berikut.

Jenis KB Jumlah Pengguna
(Pasangan)
2014 2015
IUD 55 -
MOW 20 -
MOP 1 -
Kondom 5 -
Implan 52 -
Suntikan 300 -
Pil 213 -

Pertanian dan peternakan

[sunting | sunting sumber]

Pada Kelurahan Penataban komoditas padi memiliki luas lahan panen sebesar 258 ha dan produksi sejumlah 1.513 ton. Sedangkan komoditas lainnya adalah sebagai berikut.

Komoditas Luas Lahan
(ha)
Produksi
(ton)
2014 2015
Jagung 2 11 -
Ubi Kayu 1 16 -
Ubi Jalar 1 21 -

Tempat Ibadah

[sunting | sunting sumber]

Kelurahan Penataban memiliki 2 Masjid dan 17 Musala.

  • Masjid Al-Hilal
  • Masjid Al-Ikhlas Penataban
  • Masjid Keluarga Haris Yudi Helmi

Industri dan perdagangan

[sunting | sunting sumber]

Kelurahan Penataban memiliki industri berupa makanan dan minuman (7 buah), perkayuan dan furnitur (2 buah), tambang non-logam (2 buah) dan tambang non-logam (3 buah). Memiliki 1 pasar umum.

Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Transportasi umum yang melewati kelurahan ini adalah:

  • Lin 4, rute Terminal Brawijaya - Terminal Blambangan PP via Penataban (Jalan Gajah Mada dan Jalan Letkol Istiqlah)[1]
  • Lin 5, rute Terminal Brawijaya PP via Penataban (Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk)[1]
  • Lin 7, rute Terminal Blambangan - Stasiun Karangasem PP via Penataban (Jalan Gajah Mada dan Jalan Letkol Istiqlah)[1]
  • Lin 9, rute Stasiun Argopuro PP via Penataban (Jalan Letkol Istiqlah dan Jalan Hayam Wuruk.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d "Rute Angkutan Kota Banyuwangi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-08-01. Diakses tanggal 2015-07-12. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]