Pengendalian suatu variabel
Pengendalian suatu variabel dalam statistika adalah upaya untuk mengurangi efek variabel perancu dalam sebuah studi pengamatan atau percobaan. Hal ini berarti, ketika melihat efek dari satu variabel, maka efek dari semua variabel prediksi lainnya diperhitungkan,[1] baik dengan membuat variabel lain mengambil nilai tetap (dalam percobaan) maupun dengan memasukkannya ke dalam analisis regresi untuk memisahkan efeknya dari efek variabel penjelas yang berkepentingan (dalam sebuah studi pengamatan).
Percobaan
[sunting | sunting sumber]Percobaan berusaha untuk menilai efek memanipulasi satu atau lebih variabel independen pada satu atau lebih variabel dependen. Untuk memastikan efek yang diukur tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, variabel lain harus dipertahankan tetap konstan. Variabel-variabel yang dibuat tetap konstan selama percobaan disebut sebagai variabel kendali.
Misalnya, jika percobaan di luar ruangan dilakukan untuk membandingkan bagaimana desain sayap yang berbeda dari pesawat kertas (variabel independen) mempengaruhi seberapa jauh pesawat kertas tersebut dapat terbang (variabel dependen), kita ingin memastikan bahwa pesawat-pesawat kertas tersebut diterbangkan dalam kondisi cuaca yang sama karena kita tidak ingin cuacanya mempengaruhi percobaan tersebut. Dalam hal ini, variabel kendali dapat berupa kecepatan angin, arah dan curah hujan. Jika percobaan mulai dilakukan ketika cuaca sedang cerah tanpa angin, tetapi kemudian tiba-tiba cuaca berubah, kita ingin menunda penyelesaian percobaan sampai variabel kendali (tingkat angin, kecerahan dan curah hujan) dalam kondisi yang sama seperti ketika percobaan baru dimulai.
Dalam Percobaan Terkendali dari opsi perawatan medis pada manusia, para peneliti secara acak menugaskan individu ke grup pengobatan atau grup kendali. Hal ini dilakukan untuk mengurangi efek perancu dari variabel tidak relevan yang tidak sedang dipelajari, seperti efek plasebo.
Studi pengamatan
[sunting | sunting sumber]Dalam sebuah studi pengamatan, para peneliti tidak memiliki kendali atas nilai-nilai variabel independen, seperti siapa yang menerima perawatan. Sebagai gantinya, mereka harus mengendalikan variabel dengan menggunakan statistika.
Studi pengamatan digunakan ketika percobaan terkendali mungkin tidak etis atau tidak praktis. Misalnya jika seorang peneliti ingin mempelajari pengaruh pengangguran (variabel independen) terhadap kesehatan (variabel dependen), hal ini akan dianggap tidak etis oleh sebagian besar dewan peninjau kelembagaan untuk secara acak menugaskan beberapa peserta yang memiliki pekerjaan dan sebagian lagi tidak. Sebagai gantinya, peneliti harus membuat sampel yang terdiri dari beberapa orang yang sudah memiliki pekerjaan dan ada yang menganggur. Namun, mungkin ada faktor-faktor yang mempengaruhi bagaimana seseorang yang sudah bekerja dan seberapa sehatnya orang itu. Setiap hubungan yang diamati antara variabel independen dan variabel dependen malah dapat menunjukkan faktor perancu yang sebagai faktor luar daripada menunjukkan hubungan yang sesungguhnya di antara mereka. Hal ini bisa menjadi masalah bahkan dalam sample yang benar. Dengan mengendalikan variabel asing, peneliti dapat lebih tepat untuk memahami efek sebenarnya dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Dalam konteks ini variabel asing dapat dikendalikan dengan menggunakan regresi berganda, yang bukan hanya dapat digunakan sebagai variabel independen terhadap (satu atau lebih) yang efeknya pada variabel dependen sedang dipelajari, tetapi juga dapat digunakan terhadap setiap variabel perancu potensial, sehingga menghindari bias variabel yang dihilangkan.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Frost, Jim. "A Tribute to Regression Analysis | Minitab". Diakses tanggal 2015-08-04.