Pengkhotbah 4
Pengkhotbah 4 | |
---|---|
Kitab | Kitab Pengkhotbah |
Kategori | Ketuvim |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 21 |
Pengkhotbah 4 (disingkat Pkh 4) adalah pasal keempat Kitab Pengkhotbah dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Secara tradisional diyakini digubah oleh raja Salomo, putra raja Daud.[1][2][3]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
- Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Gulungan Laut Mati.
- Pasal ini dibagi atas 17 ayat.
Struktur
[sunting | sunting sumber]Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini:
- Pengkhotbah 4:1–6 = Penindasan dan kecakapan
- Pengkhotbah 4:7–12 = Kesia-siaan dalam hidup
- Pengkhotbah 4:13–17 = Kekuasaan adalah kesia-siaan
Ayat 1
[sunting | sunting sumber]- Lagi aku melihat segala penindasan yang terjadi di bawah matahari, dan lihatlah, air mata orang-orang yang ditindas dan tak ada yang menghibur mereka, karena di fihak orang-orang yang menindas ada kekuasaan. (TB)[4]
Ketika memandang sekeliling kepada dunia yang menolak jalan-jalan Allah, Salomo melihat penindasan di mana-mana, dan mereka yang tertindas tidak memiliki penghibur. Di dunia saat ini masih banyak penindasan—tetapi penghiburan telah tersedia, karena Allah kita adalah Allah "sumber segala penghiburan" (2Kor 1:3). Allah Bapa menghibur umat-Nya pada zaman Perjanjian Lama manakala mereka berharap kepada-Nya (Mazm 86:17; Yes 51:3,12). Yesus membawa hiburan dan kesembuhan ketika di bumi (Mat 9:22) dan Roh Kudus dijanjikan sebagai Penghibur lain yang akan mendampingi kita untuk menghibur (Yoh 14:16). Orang percaya juga diperintahkan untuk saling menghibur (2Kor 1:4).[5]
Ayat 12
[sunting | sunting sumber]- Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan. (TB)[6]
Persahabatan memang banyak untungnya, karena Allah tidak menciptakan manusia untuk hidup tanpa persekutuan (Kej 2:18). Orang semua membutuhkan kasih, pertolongan, dan dukungan dari sahabat, keluarga, dan sesama orang percaya (Kis 2:42); namun ini pun belum cukup tanpa persekutuan sehari-hari Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus (1Kor 1:9; 2Kor 13:13; Filipi 2:1; 1Yoh 1:3,6–7).[5]
Penomoran ayat
[sunting | sunting sumber]Dalam Alkitab bahasa Indonesia, pasal ini terdiri dari 17 ayat, tetapi dalam Alkitab bahasa Inggris, pasal ini terdiri dari 16 ayat. Ayat ke-17 dalam Alkitab bahasa Indonesia merupakan ayat pertama dalam pasal 5 di Alkitab bahasa Inggris.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius. Hlm 648.
- ^ W.S. Lasor. 2005. Pengantar Perjanjian Lama 2. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 145.
- ^ Emanuel Gerrit Singgih. 2001. Hidup di Bawah Bayang-Bayang Maut: Sebuah Tafsir Kitab Pengkhotbah. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
- ^ Pengkhotbah 4:1 - Sabda.org
- ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Pengkhotbah 4:12 - Sabda.org
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks Pengkhotbah 4 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Pengkhotbah 4
- (Indonesia) Referensi silang Pengkhotbah 4
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Pengkhotbah 4
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Pengkhotbah 4