Pengobatan antikegemukan
Pengobatan anti-kegemukan adalah pengobatan yang diberikan pada penderita kegemukan dengan BMI 30 keatas atau BMI lebih dari 27 dengan tambahan 2 atau lebih penyakit yang dapat memperparah obesitas. Penyakit yang dapat memperparah obesitas adalah diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung. Pemberian pengobatan anti-kegemukan diberikan apabila perubahan gaya hidup selama 6 bulan tidak memperbaiki obesitas. Pengobatan anti-kegemukan harus disertai pengaturan makan yang baik dan olahraga teratur.
Jenis-jenis obat anti kegemukan
[sunting | sunting sumber]Orlistat
[sunting | sunting sumber]Cara kerja orlistat adalah dengan menghambat absorpsi 30% lemak yang dikonsumsi. Orlistat menghambat enzim pemecahan lemak (lipase) gastric dan pankreatik. Akibatnya, lemak tubuh berkurang dan LDL pun ikut berkurang. Selain itu juga orlistat bisa menurunkan HbA1C pada penderita diabetes. Orlistat dapat menghasilkan efek menurunkan HbA1C pada pasien diabetes melitus tipe 2 dalam 3 bulan dan menurunkan berat badan sebanyak 10 kg dalam 1 tahun jika disertai perbaikan gaya hidup.
Efek samping orlistat adalah feses yang berminyak, sering flatus, dan sering defekasi.
Dosis lazim orlistat adalah 120 mg setiap kali makan
Sibutramine
[sunting | sunting sumber]Cara kerja sibutramin adalah dengan menghambat pengembalian norepinefrin dan serotonin di celah sinaps. Akibatnya, nafsu makan ditekan dan pemakaian energi ditingkatkan.
Efek samping sibutramine adalah sakit kepala, insomnia, peningkatan tekanan darah, dan takikardi.
Dosis lazim sibutramin adalah 5-15 mg/hari
Phenteramin
[sunting | sunting sumber]Cara kerja phenteramin adalah menstimulasi pelepasan norepinefrin.
Efek samping phenteramin adalah takikardi, insomnia, dan palpitasi.
Dosis lazim phenteramin adalah 15-37,5 mg per hari sebagai dosis tunggal atau terbagi.