Pengukuran resistivitas tanah
Pengukuran resistivitas tanah adalah pengukuran nilai resistivitas listrik yang dimiliki oleh tanah. Resistivitas tanah ini adalah daya hambat tanah terhadap arus listrik. Semakin tinggi Resistivitasnya semakin sulit mengalami korosi. Kegunaan pengukuran ini adalah untuk mengetahui material penyusun lapisan litosfer. Pengukuran ini didasarkan pada adanya berbagai jenis material di dalam litosfer dengan nilai hambatan listrik yang berbeda-beda. Hasil pengukuran resistivitas tanah umumnya berkisar antara 10 sampai 10000 Ωm. Pengukuran resistivitas tanah merupakan salah satu kegiatan dasar dalam ilmu ekplorasi geofisika. Kegagalan pengeboran dalam pertambangan dapat dilakukan dengan mengukur kandungan barang tambang sebelum memulai melakukan penggalian tambang. Pengukuran resistivitas tanah dapat menghemat biaya operasional penggalian ulang akibat kegagalan tambang. Pengukuran resistivitas tanah dimulai dengan memasukkan arus listrik yang sangat besar ke dalam tanah sehingga tegangan listrik dapat terukur. Jenis arus listrik yang digunakan adalah arus searah. Nilai tegangan listrik berbanding lurus dengan resistivitas tanah. Ada dua metode yang umum digunakan untuk mengukur resistivitas tanah tanah konfigurasi Wenner dan konfigurasi Schlumberger.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Abdulah, Mikrajuddin (2017). Fisika Dasar II (PDF). Bandung: Institut Teknologi Bandung. hlm. 266–267.