Penjarahan Konstantinopel (1204)
Pengepungan Konstantinopel (1204) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Salib Keempat | |||||||||
Tentara Salib Memasuki Konstantinopel, oleh Eugène Delacroix. | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Kekaisaran Romawi Timur | Tentara Salib | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Alexios V Doukas |
Bonifacio I Enrico Dandolo | ||||||||
Kekuatan | |||||||||
Romawi Timur: 15.000 pasukan,[1]
|
Tentara Salib: 10.000 pasukan[3]
| ||||||||
Korban | |||||||||
Tidak diketahui | Tidak diketahui |
Pengepungan Konstantinopel adalah sebuah peristiwa yang berlangsung selama Perang Salib Keempat pada tahun 1204. Tentara Salib dan pasukan Venesia berhasil merebut ibu kota Kekaisaran Romawi Timur di Konstantinopel dan menjarah isinya. Setelah jatuhnya Konstantinopel, Kekaisaran Romawi Timur terpecah menjadi beberapa negara, termasuk Kekaisaran Latin yang didirikan oleh Tentara Salib dengan Baldwin dari Flandria sebagai kaisarnya.
Meskipun salah satu negara penerus Romawi Timur pada akhirnya berhasil merebut kembali Konstantinopel pada tahun 1261 dan memulihkan Kekaisaran Romawi Timur, Romawi Timur sudah melemah dan tidak dapat merebut kembali semua wilayah yang sebelumnya telah lepas. Akibatnya, peristiwa pada tahun 1204 kadang-kadang dianggap sebagai salah satu peristiwa yang mengakibatkan kemunduran Kekaisaran Romawi Timur hingga akhirnya kekaisaran ini ditaklukkan oleh Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1453.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]