Penyakit Dupuytren

Penyakit Dupuytren (juga disebut kontraktur Dupuytren, Morbus Dupuytren, Penyakit Viking, dan tangan Kelt) merupakan suatu kondisi di mana satu atau lebih jari menjadi bengkok secara permanen dalam posisi tertekuk.[1] Biasanya dimulai dengan nodule kecil dan keras tepat di bawah kulit telapak tangan,[1] kemudian memburuk seiring waktu hingga jari-jari tidak dapat lagi diluruskan. Etiologinya tidak diketahui. Faktor risiko termasuk sejarah keluarga, alkoholisme, merokok, penyakit tiroid, penyakit hati, diabetes, trauma tangan sebelumnya, dan epilepsi.[1][2] Mekanisme yang mendasarinya melibatkan pembentukan jaringan ikat abnormal di dalam palmar aponeurosis.[1] Diagnosis biasanya berdasarkan gejala.[2] Ini dijelaskan pada 1831 oleh Baron Dupuytren, ahli bedah di Hôtel-Dieu, Paris. Prevalensinya antara 0,6 dan 31,6 % dan meningkat seiring bertambahnya usia.[3] Perawatan klasik dari penyakit ini adalah melalui bedah.
Kasus terkenal
[sunting | sunting sumber]- Misha Dichter (lahir 1945), pianis Amerika[4]
- John Elway (lahir 1960), pemain bola Amerika[5]
- Bill Frindall (1939–2009), pemain kriket dan ahli statistik Inggris, yang jarinya diamputasi.[6]
- Tim Herron (lahir 1970), pemain golf Amerika[7]
- Pangeran Joachim dari Denmark (lahir 1969)[8]
- Paul Newman (1925–2008), pemeran Amerika dan sutradara film[9]
- Bill Nighy (lahir 1949), pemeran Inggris[10]
- Ronald Reagan (1911–2004), Presiden Amerika Serikat dan pemeran[11]
- Frank Sinatra (1915–1998), penyanyi Amerika, pemeran, dan produser[12]
- Margaret Thatcher (1925–2013), Perdana Menteri Britania Raya[11]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d "Dupuytren contracture". Genetics Home Reference (dalam bahasa Inggris). US: National Library of Health, National Institutes of Health. September 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 May 2017. Diakses tanggal 3 June 2017.
- ^ a b "Dupuytren's Contracture". National Organization for Rare Disorders. 2005.
- ^ (Inggris) Lanting R, Broekstra DC, Werker PM, van den Heuvel ER, « A systematic review and meta-analysis on the prevalence of dupuytren disease in the general population of Western countries » Plast Reconstr Surg. 2014;133:593-603.
- ^ Pollack, Andrew (March 15, 2010). "Triumph for Drug to Straighten Clenched Fingers". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 18, 2010.
- ^ Chelsea Howard (August 22, 2019). "Broncos' John Elway opens up about 15-year battle with debilitating hand condition". Sporting News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-23. Diakses tanggal 2021-06-14.
- ^ Jonathan Agnew, Aggers' Ashes (London, 2011), page 103
- ^ Helen Ross (November 6, 2018). "Herron dealing with early stages of Dupuytren's contracture". PGATour.
- ^ "Joachim opereret for krumme fingre". HER&NU. March 17, 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 29, 2013.
- ^ "Local MD Will Speak on Crippling Hand Disease Which Affects Many Seniors," Sun-Sentinel, July 15, 2014
- ^ Farndale, Nigel (February 8, 2015). "Bill Nighy: 'I'm greedy for beauty'". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 23, 2017. Diakses tanggal March 23, 2017.
- ^ a b Drug Approved to Treat Hand-Crippling Syndrome Diarsipkan 2010-04-09 di Wayback Machine., Delthia Ricks, Chicago Tribune, March 17, 2010.
- ^ Spencer Leigh (2015). Frank Sinatra: An Extraordinary Life. McNidder and Grace Limited. ISBN 9780857160881. Diakses tanggal 2020-01-18.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Klasifikasi | |
---|---|
Sumber luar |