Perguruan Wahidin
Perguruan Wahidin 華希寧學校 中華公學 | |
---|---|
Informasi | |
Didirikan | 09 September 1957[1] |
Jenis | Swasta |
Akreditasi | A |
Kepala Sekolah | SD: Erlinarty Wijaya[2] SMP: A. Riadi[3] SMA: Nur Sugiarto [4] |
Jurusan atau peminatan | SMA: IPA, IPS |
Kurikulum | SD: Kurikulum K-13 SMP: Kurikulum K-13 SMA: Kurikulum KTSP |
Jumlah siswa | SD: 820[2] SMP: 541[3] SMA: 473[4] |
Alamat | |
Lokasi | Jalan Pahlawan No.109 D, Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau, Indonesia |
Tel./Faks. | SD : 0767-21413, SMP : 0767-24770, SMA : 0767-20122 |
Moto |
Perguruan Wahidin adalah sebuah lembaga pendidikan formal swasta nasional yang berada di kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau yang dikelola oleh Yayasan Perguruan Wahidin. Perguruan Wahidin terdiri dari tingkat pendidikan TK, SD, SMP, dan SMA.
Sekolah Perguruan Wahidin merupakan lembaga pendidikan yang tertua dan terbesar di Kabupaten Rokan Hilir[5] dengan mayoritas siswanya berasal dari warga keturunan Tionghoa yang bermukim di Bagansiapiapi dan sekitarnya.[6] Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, total peserta didik yang menempuh pendidikan di Perguruan Wahidin dari tingkat SD, SMP, dan SMA adalah 1.834 siswa.[2][3][4]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Cikal bakal Perguruan Wahidin adalah sekolah Tionghoa yang bernama Zhōnghuá Gōng Xué (Hanzi tradisional: 中華公學; Hanzi sederhana: 中华公学) atau Chung Hwa Public School (Sekolah Umum Tionghoa). Sekolah ini merupakan penyatuan dari dua sekolah Tionghoa, yakni sekolah Jingcun (競存) dan Minde (民德) pada tahun 1938 atas upaya dan jerih payah dari Inyo Beng San, Kapitan Tionghoa di Bagansiapiapi saat itu.[1][7]
Pertengahan tahun 1957, penguasa militer menetapkan semua pelajar yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) dan yang tidak bisa membuktikan dirinya WNI adalah Warga Negara Asing (WNA) yaitu pelajar yang memiliki dwikewarganegaraan dilarang bersekolah di sekolah asing mana pun di Indonesia, termasuk sekolah asing Tionghoa.
Situasi sosial politik nasional tersebut bergulir sampai ke kota Bagansiapiapi. Pada tahun 1957, B.A. Rahim, wedana Bagansiapiapi saat itu, berinisiatif menemui pengelola atau pengurus sekolah Chung Hwa Public School dengan memberi saran positif agar Chung Hwa Public School diubah statusnya dari sekolah asing menjadi sekolah berstatus nasional. Saran tersebut disambut positif oleh pengurus Chung Hwa Public School dan pada tanggal 9 September 1957 secara resmi mengubah status Chung Hwa Public School dari semula berstatus asing menjadi Sekolah Nasional Asal Asing (SNAA). Bersamaan dengan itu nama Chung Hwa Public School (SNAA) berubah nama menjadi Wahidin dan selanjutnya disebut Sekolah Nasional Wahidin.[1]
Prestasi
[sunting | sunting sumber]Prestasi yang berhasil dicapai peserta didik Yayasan Perguruan Wahidin di antaranya:
- 2010[8]
- Nilai tertinggi Ujian Nasional se-Rokan Hilir untuk Jurusan IPA atas nama Santi dengan nilai 92,30
- NIlai tertinggi Ujian Nasional se-Rokan Hilir untuk Jurusan IPS atas nama Sandy dengan nilai 85,90.
- Utusan Rokan Hilir untuk mengikuti seleksi Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Provinsi Riau atas nama Charles Kho (Juara II bidang studi Fisika), Heri (Juara I bidang studi Matematika), dan Dina Setia Lina (Juara I bidang studi Ekonomi).
- 2016
- Juara III Festival Marching Drumband se-Rokan Hilir yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir pada tanggal 22 September 2016 dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Rokan Hilir ke-17 tahun 2016.[9]
Alumni Perguruan Wahidin
[sunting | sunting sumber]Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. |
- Anthony Hong, APW 2004, presenter acara DAAI Mandarin dan Asia Kirana di DAAI TV Indonesia
- Meriana Angella, APW 2013, presenter acara DAAI Mandarin dan Bitan Nihao di DAAI TV Indonesia
- Profesor Maharani, PhD, pendiri sekolah Mandarin Cerdas Bangsa di Daerah Khusus Ibukota Jakarta
- Elisa Tsai, CEO DAAI TV Indonesia
Ikatan Alumni Perguruan Wahidin
[sunting | sunting sumber]Sebagai wadah untuk menjalin silahturahmi antar seluruh alumni Perguruan Wahidin yang telah tersebar di seluruh nusantara dan mancanegara, pada 7 Juli 2005 dibentuklah Ikatan Alumni Perguruan Wahidin atau IAPW.[10]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c Sudarno Mahyudin (24 Agustus 2015). "Sejarah Perguruan Wahidin". Ikatan Alumni Perguran Wahidin. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-08. Diakses tanggal 7 Desember 2016.
- ^ a b c "(10405187) SD WAHIDIN". Tim Dapodikbud. Diakses tanggal 8 Desember 2016.
- ^ a b c "(10405206) SMPS PERGURUAN WAHIDIN". Tim Dapodikbud. Diakses tanggal 8 Desember 2016.
- ^ a b c "(10403249) SMAS WAHIDIN". Tim Dapodikbud. Diakses tanggal 8 Desember 2016.
- ^ Andi Gunawan Riothallo (10 September 2009). "HUT Ke-52 Tahun Wahidin Dirayakan Sederhana". Kabar Indonesia. Diakses tanggal 7 Desember 2016.
- ^ "Masuki Usia 57, YPW Bagansiapiapi Beri Penghargaan Para Guru". Jia Xiang. 13 September 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-21. Diakses tanggal 7 Desember 2016.
- ^ 鄭淑惠 (1956). "母校簡史". Buku Kenangan Asal Muasal Sekolah Yayasan Perguruan Wahidin Bagansiapiapi. 中華公學. hlm. 56.
- ^ Ir. Nur Sugiarto (Agustus 2010). "Profil SMA Wahidin". IAPW Magz. Ikatan Alumni Perguruan Wahidin. hlm. 33-34.
- ^ "Di Festival Marching Drumband se-Rohil, "Sang Surya" Raih Juara Umum II". Delik Riau. 26 September 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-21. Diakses tanggal 9 Desember 2016.
- ^ "Tentang IAPW". Ikatan Alumni Perguruan Wahidin. Diakses tanggal 18 September 2021.