Perhimpunan Sekolah-sekolah Teologi di Indonesia
Tanggal pendirian | 27 Oktober 1963 |
---|---|
Kantor pusat | Jalan Proklamasi No 27, Jakarta 10320 |
Jumlah anggota (2021) | 53 anggota |
Ketua | Pdt. Dr. Yusak B. Setyawan, MATS, Ph.D |
Organisasi induk | PGI |
Situs web | https://persetia.or.id/ |
Perhimpunan Sekolah-sekolah Teologi di Indonesia, lalu berubah menjadi Perkumpulan Sekolah-sekolah Teologi di Indonesia pada tahun 2023, disingkat PERSETIA didirikan sebagai hasil keputusan Konperensi Pendidikan Teologi yang diselenggarakan Komisi Pendidikan Teologi Dewan Gereja di Indonesia (DGI, sekarang PGI).[1] Konferensi tersebut menghimpun Sekolah-sekolah Teologi dari berbagai gereja anggota DGI, bertempat di Sukabumi, memutuskan untuk membentuk perhimpunan ini tanggal 27 Oktober 1963. Peristiwa ini merupakan salah satu upaya untuk mengkonsolidasikan lembaga-lembaga pendidikan teologi di Indonesia yang sedang mencari identitasnya yang baru di tengah kemandirian gereja-gereja pasca Perang Dunia II.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada Sidang Lengkap I (Sidang Raya pembentukan DGI) tahun 1950, telah dibicarakan mengenai berdirinya suatu lembaga pembinaan atas usul Zendingsconsulaat. Usul itu antara lain agar DGI mengambil alih pembinaan terhadap sekolah-sekolah Teologi di Indonesia. Pada sidang tersebut terbentuk Komisi Pendidikan Teologi di lingkungan DGI, yang bertugas antara lain untuk mengkoordinir semua sekolah Teologi di Indonesia dan mempelajari permasalahan yang dihadapi sekolah-sekolah Teologi.[2] Komisi ini antara lain membentuk Lembaga Pendidikan Tinggi Teologi di Indonesia (LPThI), yaitu lembaga yang mengayomi kelangsungan STT Jakarta sebagai perguruan Tinggi Teologi (1954) dan menyelenggarakan Konferensi Pendidikan Teologi pada bulan Oktober 1963, yang menetapkan berdirinya PERSETIA. Perhimpunan ini sejak berdirinya sampai tahun 1969 dipimpin oleh Komisi Pendidikan Teologi DGI.
Pada tahun 1968 diselenggarakan Konferensi Sekolah Teologi se Indonesia di Sukabumi oleh DGI yang antara lain merumuskan bahwa pendidikan Teologi yang dimaksud bukan pendidikan formal saja tetapi juga non formal yang diselenggarakan gereja-gereja. Hal ini turut mempengaruhi keanggotaan di PERSETIA.
Pada 1969 pengurus PERSETIA terbentuk (sebagai tindak lanjut hasil Konsultasi Pendidikan Teologi DGI di Sukabumi 1967 dan 1968), dan diketuai oleh Dr. F. Ukur dengan 11 Sekolah Anggota. Sejak tahun 1950 sampai 1970-an Sekolah-sekolah Teologi menata diri untuk menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi dan muncul kebutuhan untuk membekali diri dengan kurikulum yang memadai. Karena itu DGI dan PERSETIA melaksanakan Konsultasi Kurikulum I di Sukabumi tahun 1973 yang kemudian dilanjutkan dengan konsultasi berikutnya sampai tahun 1983 (di Tomohon) yang menetapkan Kurikulum Standar Minimal PERSETIA.
Sementara itu sejak 1970-an dan selanjutnya muncul berbagai Sekolah Teologi yang dibentuk oleh gereja-gereja baru maupun Yayasan Kristen dan hal ini merupakan tantangan baru bagi PERSETIA untuk meningkatkan perannya sebagaimana yang diamanatkan oleh Konferensi/ Konsultasi Pendidikan Teologi 1968.
Anggota[3]
[sunting | sunting sumber]- Sekolah Tinggi Filsafat Theologia Jakarta
- Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta
- Sekolah Tinggi Teologi HKBP Pematang Siantar
- Sekolah Tinggi Teologi Indonesia Timur Makassar (INTIM)
- Fakultas Teologi Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambon
- Fakultas Teologi Universitas Kristen Indonesia Tomohon (F. Teol UKIT)
- Fakultas Teologi Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang
- Institut Pendidikan Teologi Balewiyata Malang
- Sekolah Tinggi Agama Kristen Wiyata Wacana Pati
- Sekolah Tinggi Teologi GKE Banjarmasin
- Sekolah Tinggi Teologi I.S. Kijne Abepura Jayapura
- Fakultas Teologi Universitas Halmahera (UNIERA)
- Sekolah Tinggi Teologi GKST Tentena Sulawesi Tengah
- Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga
- Sekolah Tinggi Teologi Cipanas
- Sekolah Tinggi Theologi Aletheia Lawang
- Sekolah Tinggi Teologi SAAT Malang
- Sekolah Tinggi Teologi Abdiel Ungaran
- Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia Jakarta
- Program Magister Sosiologi Agama dan Masyarakat (MSA) UKSW Salatiga
- Sekolah Tinggi Teologi Abdi Sabda Medan
- Sekolah Tinggi Teologi Gereja Methodis Indonesia Bandar Baru
- Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara
- Sekolah Tinggi Teologi Bandung
- Sekolah Tinggi Teologi Jaffray Jakarta
- Sekolah Tinggi Teologi Jaffray Makassar
- Sekolah Tinggi Bibelvrouw HKBP Laguboti
- Sekolah Tinggi Teologi (STT) BNKP Sundermann Nias
- Sekolah Tinggi Teologi Reformed Indonesia
- Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta
- Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Toraja
- Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung Jakarta
- Sekolah Tinggi Teologi GPI Papua Fakfak
- Sekolah Tinggi Teologi Rahmat Emmanuel Jakarta
- Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya Jakarta
- Sekolah Tinggi Teologi Agama Kristen Marturia Yogyakarta
- Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Salatiga
- Institut Injil Indonesia, Batu Malang
- Sekolah Tinggi Teologi Mamasa Sulawesi Barat
- Sekolah Tinggi Teologi Bala Keselamatan Palu
- Sekolah Tinggi Teologi Nazarene Indonesia Yogyakarta
- STT GKS Lewa Sumba
- Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung
- STT SAPPI Cianjur
- STT IKAT (Institut Keguruan Alkitab dan Teologi)
- STT IMAN Jakarta
- Sekolah Tinggi Diakones HKBP Balige
- Sekolah Tinggi Theologia Ebenhaezer Tanjung Enim
- Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus Bandung
- Sekolah Tinggi Teologi Syalom Bandar Lampung
- Sekolah Tinggi Teologi Elohim Indonesia Malang
- Sekolah Tinggi Teologi Jemaat Kristus Indonesia
- Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Sejarah PERSETIA – PERSETIA" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-14.
- ^ Aritonang, J.S. (2000). Gereja di Abad 21 - 50 Tahun PGI.
- ^ "Anggota PERSETIA – PERSETIA" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-14.