Perikanan pesisir
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3e/Takenohama05s2816.jpg/350px-Takenohama05s2816.jpg)
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b0/Mozambique_-_traditional_sailboat.jpg/350px-Mozambique_-_traditional_sailboat.jpg)
Perikanan pesisir merupakan bentuk usaha penangkapan ikan yang hanya dilakukan di wilayah pantai dan sekitarnya.[1] Perikanan pantai dilakukan di kawasan laut dangkal dengan jarak tempuh kurang dari 60 mil dari pantai.[2] Jenis penangkapan ikan ini biasanya dilakukan oleh nelayan tradisonal yang menggunakan perahu dayung atau kapal motor tempel.[2] Peralatan yang digunakan nelayan tradisional biasanya hanya menggunakan peralatan yang sangat terbatas dan sederhana.[2] Hasil yang didapat pun kurang memuaskan atau lebih sedikit.[2] Jenis ikan yang sering ditangkap pada wilayah perairan laut dangkal antara lain kembung, teri, petek, lemuru, dan beberapa jenis moluska, seperti cumi dan ubur-ubur.[2] Kegiatan perikanan di pesisir pantai khususnya di Indonesia masih menjadi alternatif utama bagi nelayan tradisional.[3] Kurang lebih 90 persen nelayan tradisonal di Indonesia adalah nelayan berskala kecil karena minimnya modal dan teknologi penangkapan yang modern.[3] Masalah yang dihadapi untuk memajukan aktivitas perikanan pantai yaitu masalah kekurangan modal, masalah cuaca serta eksploitasi berlebihan.[4]