Lompat ke isi

Peristiwa tumbukan di Mars

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Peristiwa Tumbukan di Mars sudah banyak terdeteksi. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merilis bunyi yang dihasilkan dari tumbukan meteor yang menghantam permukaan Mars. Bunyi tumbukan tersebut ditangkap NASA dengan menggunakan instrumen InSight. Suara tersebut terekam samar dimana sebuah meteoroid menabrak atmosfer Mars dan meledak menjadi beberapa bagian[1].

Kawah di Mars

[sunting | sunting sumber]

Peristiwa ini menimbulkan munculnya banyak kawah pada permukaan planet tersebut. Ditemukan hampir 200 milyar di Mars, ada yang berukuran kecil hingga berdiameter 14 km yang melintasi equator Mars[2].

Ditemukan adanya kawah akibat tumbukan di Mars yang diduga adalah hantaman asteroid raksasa yang menabrak Mars sekitar 3,4 milyar tahun lalu. Bekas tumbukan tersebut diduga telah menyebabkan gelombang tsunami yang setara dengan peristiwa hantaman asteroid di Bumi yang memusnahkan dinosaurus[3].

Lapisan atmosfer Mars yang lebih tipis dibandingkan atmosfer Bumi, membuat Planet Merah lebih rentan di hantam oleh asteroid akan memungkinkan semakin banyak kawah - kawah terbentuk. Sehingga di setiap tahun, hampir 200 asteroid berbagai ukuran menghujani planet Mars[2].

Gempa di Mars

[sunting | sunting sumber]

Planet Mars tergolong planet yang aktif secara seismik sehingga proses pembentukan kawah bukan karena tumbukan asteroid saja, tetapi karena ada aktivitas tektonik dari dalam planet. Peristiwa gempa di Mars terdeteksi oleh instrumen InSight, di mana getaran gempa berlangsung selama 6 jam tanpa henti. Itu dicatat sebagai gempa ter-kuat di Mars dan gempa terlama di luar planet Bumi[4].

Gunung Api di Mars

[sunting | sunting sumber]

Gunung berapi di planet Mars merupakan yang terbesar dan tertinggi di tata surya, gunung tersebut bernama Olympus Mons. Gunung tersebut tiga kali lipat besarnya dari Mount Everest di Bumi[5]. Gunung berapi di Mars sangat aktif karena lempeng Mars tidak bergerak sama seperti lempeng Bumi[6].

Adapun penemuan gunung api lainnya di Mars membuat para ilmuwan menjadi ter-tantang untung menyelidiki sejarah evolusi geologi Mars. Hal tersebut akan membuat penelitian lanjutan berupa ada tidaknya kemungkinan bertahan hidup di Mars, juga mengembangkan penemuan robot penjelajah Mars di masa depan[7]

Dampak terhadap Bumi

[sunting | sunting sumber]

Beberapa tumbukan dahsyat di Mars akhirnya melepaskan puing - puing bekas tumbukan dari permukaan ke luar angkasa. Perjalanan puing - puing tersebut melintasi orbit dan ada yang sampai ke Bumi. Saat melewati atmosfer Bumi ada juga yang berhasil lolos ke permukaan Bumi dan ditemukan oleh para ilmuwan. Puing - puing tersebut menambah daftar geologi batuan di Bumi[8].

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Author (2022-09-21). "NASA Rilis Suara 'Lucu' Hasil Tumbukan Meteor dan Mars". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2024-10-09. 
  2. ^ a b Liputan6.com (2014-05-26). "Terkuak, Kawah Tumbukan Asteroid Sebesar Mobil di Planet Mars". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-10-09. 
  3. ^ Tirta, Ilham. "Mega Tsunami dan Jejak Asteroid Pembunuh Planet di Mars, Pernah Mampir di Bumi? - Antariksa". Mega Tsunami dan Jejak Asteroid Pembunuh Planet di Mars, Pernah Mampir di Bumi? - Antariksa. Diakses tanggal 2024-10-09. 
  4. ^ Author (2023-10-23). "Misteri Gempa Terbesar Mars Terpecahkan, Bukan Efek Hantaman Asteroid". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2024-10-09. 
  5. ^ Liputan6.com (2024-08-01). "Olympus Mons Gunung Berapi Terbesar di Tata Surya". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-10-09. 
  6. ^ Lukyani, Lulu (2023-08-11). "Mengapa Mars Punya Gunung Berapi Terbesar di Tata Surya?". Kompas. Diakses tanggal 2024-10-09. 
  7. ^ Tim Detik (2024-03-18). "Wow! Gunung Berapi Raksasa Ditemukan di Mars, Segini Lebar dan Tingginya". Detik. Diakses tanggal 2024-10-09. 
  8. ^ "Ratusan Meteor dari 5 Kawah Mars Jadi Ancaman Baru Bumi". SINDOnews Sains. Diakses tanggal 2024-10-09.