Permainan rakyat Minangkabau
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Permainan rakyat Minangkabau memiliki variasi yang bermacam-macam tergantung pada daerahnya. Misalkan, daerah darek dan daerah Pasisia memiliki corak dan gaya permainan yang berbeda.
Perbedaan tersebut dapat terjadi karena dua hal: baik pengaruh dari luar serta perbedaan geografis. Permainan rakyat Minangkabau, memiliki sifat terbuka sehingga mudah dipengaruhi oleh pihak luar. Misal, daerah Pasisia memiliki ragam permainan yang lebih banyak dikarenakan banyaknya orang luar yang masuk ke daerah Pasisia. Contoh permainan rakyat daerah Pasisia seperti: tabut, debus, indang, dan salawat dulang.
Sedangkan untuk daerah darek, memiliki gaya dan corak yang lebih banyak melihat kepada alam. Sehingga permainan pada daerah darek ini pun lebih dominan bersifat Minangkabau, seperti musik, nyanyian, tarian dan bela diri. Yang dimaksud bersifat Minangkabau dalam hal ini adalah bentuknya yang sederhana dan temanya yang juga sederhana. Permainan rakyat yang bersifat Minangkabau yang terpenting pada dasarnya bertolak dari kaba sebagai tema dan pencak silat sebagai gerakan dengan dendang sebagai karawitan sebagai alat pembantu.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Amir, Adriyetti (2006). Pemetaan Sastra Lisan Minangkabau. Padang: Andalas University press. ISBN 979-1097-08-9.