Perpustakaan Pataba
Perpustakaan Pataba (Pramoedya Ananta Toer Anak Semua Bangsa) adalah perpustakaan pribadi yang terletak di Blora, Jawa Tengah, Indonesia. Perpustakaan ini beralamat di Jalan Pramoedya Ananta Toer (ex. Jalan Sumbawa) 40, RT. 01, RW. 01, Jetis, Blora, Jawa Tengah.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Perpustakaan Pataba adalah perpustakaan nirlaba yang merupakan sumbangan tak ternilai dari Toer bersaudara Pramoedya Ananta Toer, Koesalah Soebagyo Toer, dan Soesilo Toer yang dirintis di kota kelahirannya, sebagai ruang baca dan diskusi untuk semua masyarakat Indonesia dan dunia. Namun belum sempat Perpustakaan Pataba berdiri, Pramoedya Anantar Toer sudah terlebih dahulu wafat dan sebagai usaha mengenang mendiang Pramoedya Ananta Toer, maka Perpustakaan ini didirikan bersamaan dengan hari meninggal Pramoedya Ananta Toer yaitu 30 April 2006. Pataba yang merupakan akronim dari Pramoedya Anantoa Toer Anak Semua Bangsa dengan lambang "T" (dalam bahasa Rusia) yang memiliki kaki tiga untuk melambangkan tiga orang Toer bersaudara pendiri Perpustakaan Pataba dan merupakan kepanjangan dari "Toer" itu sendiri.[butuh rujukan]
Semula Perpustakaan Pataba menempati ruangan seluas 5 X 4 meter, di bagian samping masih menyatu dengan bangunan rumah di atas tanah berukuran sekitar 3.000 meter persegi. Dulu ruangan tersebut adalah dapur keluarga Toer yang besarnya seluas lapangan badminton. Sementara di bagian utama rumah dimanfaatkan untuk memajang berbagai foto Pramoedya Ananta Toer; selain foto di masa kecilnya, juga foto masa tua, dan berbagai foto lainnya termasuk masa remaja Ibu Kartini dengan dua saudaranya.[2]
Setelah revitalisasi Rumah Masa Kecil Pram pada tahun 2018, Perpustakaan Pataba menempati bangunan utama.
Selain untuk mengenang Pramoedya Ananta Toer, perpustakaan kecil itu juga memiliki tujuan untuk berperan aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mengembangkan budaya membaca dan menulis, sebagaimana motto yang dimiliki Perpustakaan Pataba, “Masyarakat Indonesia Membangun adalah Masyarakat Indonesia Membaca menuju Masyarakat Indonesia Menulis”.[1]
Koleksi
[sunting | sunting sumber]Jumlah buku di perpustakaan setempat sebanyak 5.000 buku (tahun 2012), mulai sastra, teknik, juga buku yang lain, bahkan juga terdapat sejumlah buku berbahasa Rusia, Inggris, dsb. Pengunjung Perpustakaan Pataba rata-rata sekitar 100 orang setiap bulan.[2] Para pengunjung yang ingin membaca di Perpustakaan Pataba, tak harus menjadi anggota dulu. Hanya cukup menulis di buku tamu yang disediakan, pengunjung bisa langsung membaca buku-buku di sana.[1]
Perpustakaan Pataba menjadi salah satu perpustakaan pribadi yang sering dikunjungi khususnya dari para pecinta sastra dan pengagum sastra Pramoedya Ananta Toer.[3] Dari dalam negeri, tokoh-tokoh yang pernah singgah di Perpustakaan Pataba di antaranya, Helmi Yahya, Dahlan Iskan, Poppy Dharsono, Sindhunata, Ajip Rosidi, Gunretno, Arief Rohman, Lilo Sunaryo, Djoko Pekik, FX Hoery, Gunawan Budi Susanto, Bowok Kajangan, Babahe Leksono, Muhidin M Dahlan, Imam Bucah, Juwadi, Baskoro, dan tokoh-tokoh dari berbagai komunitas dan lintas agama.
Adapun tamu dari luar negeri yang menyempatkan diri berkunjung yaitu Dr Etienne Naveau (Institut National des Langues et Civilisations Oriantales/Inalco, Prancis), Prof Dr Koh Young Hun (Vice Chairman Korea Association of Malay-Indonesian Studies, Seoul, Korea), Noriaki Oshikawa (penerjemah buku-buku Pramoedya Ananta Toer dalam bahasa Jepang), Hein Vruggink (penerjemah buku-buku Pramoedya Ananta Toer dalam bahasa Belanda), serta rombongan mahasiswa dari berbagai negara seperti Australia, Thailand, Jerman, Prancis, Italia, Jepang, Belgia, dan mahasiswa Seminari Asia-Pasifik.[4]
Kegiatan
[sunting | sunting sumber]Seiring waktu berjalan, Perpustakaan Pataba yang semakin dikenal oleh masyarakat Blora, Indonesia, dan bahkan dunia. Selain sebagai perpustakaan, Pataba juga menjadi tempat untuk bedah buku, diskusi, bahan referensi, sarasehan budaya, membuat skripsi, belajar menulis, dan bahkan penerbitan. Sering pula diadakan kegiatan di Perpustakaan Pataba seperti Nguripi Tradisi Kendeng Lusi,[5] juga pada hari lahir dan meninggal Pramoedya Ananta Toer.
Perpustakaan Pataba sempat bekerja sama dengan SMPN 2 Blora dalam pembuatan film Redup Kejora Palagan Jiwa yang bercerita tentang sepenggal kisah hidup Pramoedya Ananta Toer yang memberi dia pencerahan menulis. Film tersebut berhasil memenangkan lima kategori juara untuk tingkat Jawa Tengah, di antaranya adalah Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Kameramen Terbaik, dll.
Pada tahun 2015, dua orang mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) Visian Pramudika dan Diana Noviana, yang mengikuti Eagle Award Documentary Contest yang diselenggarakan oleh Metro TV, membuat film yang mengangkat tema tentang Soesilo Toer, dengan judul film Tinta Perajut Bangsa[6] dan berhasil memenangkan Kategori Film Favorit Pemirsa.[7]
Pada tahun 2019, Soesilo Toer diundang ke acara Hitam Putih Trans 7 yang dibawakan oleh Deddy Corbuzier setelah berita tentang hobinya sebagai pemulung diangkat ulang oleh Jawa Pos Radar Kudus dan viral. Setelah itu, beberapa media massa elektronik juga membuat film dokumenter tentang Soesilo Toer seperti Kumparan, Asumsi, Beginu, Espos Indonesia, Kompas.com, Jateng Pos TV, TVRI Jawa Tengah, dll.
Perkembangan
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2009, Pataba mulai menerbitkan zine secara kecil-kecilan dengan menggunakan nama Pataba Press, yang berada di bawah naungan Lembaga Kajian Budaya dan Lingkungan Pasang Surut,[8] seperti Pram dan Seks 1, Pram dan Seks 2, Pram dan Seks 3, Pataba Mutiara Dari Blora, Di Antara Pena, Perempuan, dan Keberanian, Pram dalam Sastra dan Fakta, Putri Sendangwungu, Legenda Kedungombo, dll.
Pada Oktober 2011 Pataba Press sempat menerbitkan anak pertama yang berjudul Suwung. Pada awal tahun 2013, tepatnya bulan Februari, Pataba Press bekerja sama dengan penerbit dari Semarang menerbitkan buku Pram dari Dalam.
Sempat vakum selama dua tahun, pada bulan Februari tahun 2015, Pataba Press menerbitkan buku Pram dalam Kelambu. Pada akhir bulan April pada tahun yang sama Pataba Press kembali menerbitkan Pram dalam Bubu, dan Kilas Sekejap tentang Sejarah Islam, dan pada bulan Juli menerbitkan Penjagal Itu Telah Mati dan Komponis Kecil Edisi Baru. Pada bulan Januari tahun 2016, Pataba Press menerbitkan Yuna dan Juna, pada Februari menerbitkan Pram dalam Belenggu dan Anekdot Moskow, pada Maret menerbitkan ulang Nyanyian Penggali Kubur dan Surat dari Timur Jawa secara mandiri dan akan dilanjutkan dengan buku-buku lainnya sampai sekarang.
Pada tahun 2016, buku terbitan Pataba Press, Pram dalam Belenggu karya Soesilo Toer dan Anekdot Moskow karya Koesalah Soebagyo Toer, diterbitkan dalam edisi Malaysia oleh penerbit dan penjual buku Kedai Hitam Putih.
Pada tahun 2018, buku terbitan Pataba Press berjudul Dunia Samin mendapatkan hadiah Prasidatama dari Balai Bahasa Jawa Tengah untuk kategori Novel Terbaik.
Pada tahun 2021, dua buku terbitan Pataba Press masuk tiga besar Prasidatama Balai Bahasa Jawa Tengah, yaitu Orang-orang Pribumi karya Agil Faturohman untuk kategori Kumpulan Cerita Pendek Terbaik, dan Nyi Cubluk karya Bambang Iss Wirya untuk kategori Novel Terbaik.
Pada tahun 2022, buku Bambang Iss Wirya berjudul Blaster, kembali masuk tiga besar Prasidatama untuk kategori Novel Terbaik.
Pada tahun 2024, buku anak-anak Soesilo Toer berjudul Komponis Kecil masuk dalam Rekomendasi Buku Sastra Masuk Kurikulum untuk SD/MI yang diluncurkan oleh Nadiem Makarim. Program tersebut dikuratori oleh Abidah El-Khalieqy, Dewi Kharisma Michellia, Eka Kurniawan, Felix K Nesi, Oka Rusmini, M Aan Mansyur, Mahfud Ikhwan, Martin Suryajaya, Okky Madasari, Ramayda Akmal, Reda Gaudiamo, Saras Dewi, Triyanto Triwikromo, Zen Hae, Agustinus Prih Adiartanto, Iin Indriyati, dan Sekar Ayu Adhaningrum.
Buku-buku Terbitan Pataba Press
[sunting | sunting sumber]1. Pram dari Dalam, Soesilo Toer, Cet 3: Juli 2017.
2. Pram dalam Kelambu, Soesilo Toer, Cet 1: Februari 2015.
3. Pram dalam Bubu, Soesilo Toer, Cet 1: April 2015.
4. Kilas Sekejap tentang Sejarah Islam, Soetarmin Poerwo S. Dono, Cet 1: April 2015.
5. Komponis Kecil Edisi Baru, Soesilo Toer, Cet 2: Juli 2015.
6. Penjagal Itu Telah Mati, Gunawan Budi Susanto, Cet 1: Juli 2015.
7. Yuna & Juna, Yundra Karina, Cet 2: Juli 2016.
8. Pram dalam Belenggu, Soesilo Toer, Cet 1: Februari 2016.
9. Anekdot Moskow, Koesalah Soebagyo Toer, Cet 1: Februari 2016.
10. Surat dari Timur Jawa, Mohammad Ij, Cet 2: Maret 2016.
11. Nyanyian Penggali Kubur (kerja sama dengan Fasindo Press), Gunawan Budi Susanto, Cet 2: Maret 2016.
12. Dunia Samin, Soesilo Toer, Cet 3: Maret 2017.
13. Pram dalam Tungku, Soesilo Toer, dkk. Cet 2: April 2017.
14. Antologi Jalan-Nya (kerja sama dengan Satrul Qolam Aswaja), Cet 1: Mei 2016.
15. N (kerja sama dengan Penerbit Sae), Andre Tanama, Cet 1: Mei 2016.
16. Antologi Surat Kecil Untukmu di Surga (kerja sama dengan GS2 Unnes), Cet 1: Juni 2016.
17. Back Up On Omahe Ndoro (kerja sama dengan Taring Pena), Cet 1: November 2016.
18. Akuntansi Pengantar, Moh. Saim, Cet 1: Februari 2017.
19. Ibuku di Surga, Koesalah Soebagyo Toer, Cet 2: Maret 2017.
20. Cinta Pertama, Maxim Gorky, Cet 1: Maret 2017.
21. Anak Bungsu, Soesilo Toer, Cet: 1, April, 2017.
22. Republik Jalan Ketiga, Soesilo Toer, Cet: 1, April 2017.
23. Ingatan yang Berjatuhan, Yudhie Yarcho Cet 1: April 2017.
24. Putri Kapten, Aleksandr Pushkin, Cet 1: Juni 2017.
25. Eutanasia (kerja sama dengan Komunitas Kali Kening), Linda Tria Sumarno, Cet 3: Maret 2020.
26. Menjelang, Ivan S Turgenev, Cet 1: Juli 2017.
27. Indra Tualang si Doktor Kopi, Soesilo Toer, Cet 1: Juli 2017.
28. Kisah Harubiru Sang Pengoceh, Danang Pamungkas, Cet 1: Agustus 2017.
29. Dalang Kentrung Terakhir (kerja sama dengan Komunitas Kali Kening), Joyo Juwono, Cet 1: Agustus 2017.
30. Rindu Itu Berganti Hujan (kerja sama dengan Komunitas Kali Kening), Cet 1: Agustus 2017.
31. Pemberontakan di Pelabuhan, Alexandru Sahia, Cet 2: September 2017.
32. Kompromi, Soesilo Toer, Cet 1: September 2017.
33. Serigala, Soesilo Toer, Cet 2: Juni, 2022.
34. Rona-rona, Koesalah Soebagyo Toer & Soesilo Toer, Cet 1: Desember 2017.
35. Tuhan Bermain Drama, Akira, Cet 2: Juni 2018.
36. Sepasang Bayang, Bonie Sidarta Setyadisastra, Cet 1: Desember 2017.
37. Adik Tentara, Koesalah Soebagyo Toer, Cet 2: April, 2018.
38. Kamus Pramoedya Ananta Toer, Koesalah Soebagyo Toer, Cet 2: Desember 2022.
39. Ivanhoe, Sir Walter Scott, Cet: 2: Juni 2018.
40. Muso yang Kontroversial, Koesalah Soebagyo Toer, Cet 2: September 2021.
41. Surat Cinta Adna untuk Vania, Baftazukha Qisthi Ahaddin, Cet 1: Desember 2018.
42. Serenade, Walujadi Toer & Soesilo Toer, Cet 1: Februari 2019.
43. Sang Flamboyan, Nila Auriga, Cet 2: April 2020.
44. Kritik Sekitar Hari Pendidikan Nasional dan Pendidikan Nasional, Soesilo Toer, Cet 2: Mei 2019.
45. Kronik Abad Demokrasi Terpimpin, Koesalah Soebagyo Toer, Cet 2: Oktober 2019.
46. Ilmu Tertawa, Linggar, Cet 1: Juni 2019.
47. Kepada Wiji Thukul, Janeska Mahardika, Cet 1: Juli 2019.
48. Raja Gembul, Soesilo Toer, Cet 1: Februari 2020.
49. Republik Komedi, Nila Auriga, Cet 1: Mei 2020.
50 Paragraf-paragraf untuk Nurlela, W Sanavero & Tofan Angga W, Cet 1: Juli 2020.
51. Jangan Panggil Aku Samin, Bambang Iss Wirya, Cet 1: Agustus 2020.
52. Canola Meadow, Wajihan Aidi, Cet 1: Oktober 2020.
53. Orang-orang Pribumi, Agil Faturohman, Cet 1: November 2020.
54. Bunda Bersama Orang Gila, Linggar Hore, Cet 1: Oktober 2020.
55. Satu Kosong, Julian Sadam, Cet 3: Maret 2021.
56. Asmarandana, El Azmil As Sasaky, Cet 1: Desember 2020.
57. Nyi Cubluk, Bambang Iss Wirya, Cet 1: Desember 2020.
58. Mata Gelap, Mas Marco Kartodikromo, Cet 3: Juli 2021.
59. Kenang-kenangan tentang Lenin, AI Ulyanowa Yelizarowa, Cet 2: September 2021.
58. Rima-rima Tiga Jiwa, Akasa Dwipa, Cet 3: September 2021.
59. Hari-hari Oktober, Nadezhda Konstantinovna Krupskaya, Cet 2: Oktober 2021.
60. Blaster, Bambang Iss Wirya, Cet 1: Desember 2021.
61. Kepingan Hati dan Cinta, Baftazukha Qisthi Ahaddin, Cet 1: Januari 2022.
62. Mastoer Bapak Kami, Koesalah Soebagyo Toer, Cet 1: Mei, 2022.
63. Anak Digul Bernama Darman, Koesalah Soebagyo Toer, Cet 1: Juni 2022.
64. Orang Salemba, Koesalah Soebagyo Toer, Cet 1: Juni 2022.
65. Perjuangan Sebuah Lembaga Pendidikan Instituut Boedi Oetomo, Soesilo Toer, Cet 1: Juni 2022.
66. Selaksa, Akbar Ridwan, Cet 1: Juni 2022.
67. Masa Kecil, Maxim Gorky, Cet 1: Desember 2022.
68. Keliling Dunia dalam 80 Hari, Jules Verne, Cet 1: Desember 2022.
69. Kampung yang Pantang Menyerah, Nguyen Ngok, Cet 2: Desember 2022.
70. Antologi Cerpen Dunia, Aleksandr Kuprin, Alexandru Sahia, Anton Chekhov, David B Austin, Jung Ok, Maxim Gorky, Lin Yu Tang, Oscar Wilde, Cet 1: Desember 2022.
71. Kronik Abad Penjajahan Jepang, Koesalah Soebagyo Toer, Cet 1: Desember 2022.
72. Kronik Abad Demokrasi Liberal, Koesalah Soebagyo Toer, Cet 1: Desember 2022.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c PATABA, Perpustakaan Karya Peninggalan Pramoedya Ananta Toer mediapublica.co
- ^ a b Pengunjung Perpustakaan "Pataba" Blora Dari Luar Negeri Diarsipkan 2014-10-20 di Wayback Machine. antarajatim.com
- ^ Peserta IIWC Kunjungi Perpustakaan PATABA Diarsipkan 2016-12-27 di Wayback Machine. suaramerdeka.com
- ^ Perpustakaan Pataba Diarsipkan 2014-08-13 di Wayback Machine. promojateng-pemprovjateng.com
- ^ Media, Kompas Cyber (2008-12-15). "Penari Tayub, Tulang Punggung Keluarga". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-05-20.
- ^ humas (2015-08-28). "Mahasiswa Unnes Meraih Beasiswa Eagle Award Documentary Competition". Universitas Negeri Semarang. Diakses tanggal 2024-05-20.
- ^ Hens, Henry (2015-11-16). "Hanung Bramantyo-Christine Hakim Pilih Film Dokumenter Terbaik". fimela.com. Diakses tanggal 2024-05-20.
- ^ Mukhaer, Afkar (24 Maret 2021). "Perpustakaan PATABA, Pengembang Literasi Lokal yang Mendunia". nationalgeographic.grid.id. Diakses tanggal 2024-05-20.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- infoblora
- patabamembangun Diarsipkan 2014-06-03 di Wayback Machine.
- patabablora