Pertempuran Cisterna
Pertempuran Cisterna | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari the Pertempuran Anzio | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Amerika Serikat | Jerman | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Mark Clark John P. Lucas | Eberhard von Mackensen | ||||||
Pasukan | |||||||
3rd Infantry Division 504th Parachute Infantry Regiment 6615th Ranger Force[1] |
Herman Göring Panzer Division 71st Infantry Division 26th Panzer Division[1][2] | ||||||
Korban | |||||||
761 korban dengan rincian: 311 terbunuh & 450 tertangkap[3] | 400 korban[3] |
Pertempuran Cisterna adalah pertempuran antara Amerika Serikat melawan Jerman di Italia pada 30 Januari 1944, pertempuran ini masuk dalam bagian Pertempuran Anzio, Italia. Pertempuran ini juga tercatat sebagai salah satu kegagalan pasukan Sekutu, terutama Amerika Serikat dengan Batalion U.S Rangersnya dalam menghadapi pasukan Panzergrenadier dan Fallschirmjäger milik Jerman. Ironisnya pasukan U.S Rangers yang hampir binasa itu adalah Batalion U.S Rangers Pertama yang berhasil dalam Operasi Torch di Afrika Utara.[4][5][6]
Jalannya Perang
[sunting | sunting sumber]Operasi serangan ke Cisterna diawali dengan pendaratan sekitar tujuh batalion atau sekitar 70.000 orang pasukan Sekutu dari Korps ke 6 dengan menaiki 200 kapal transport di Kota Anzio, Italia, dari Anzio, Sekutu berencana untuk segera menduduki Kota Cisterna yang masih dikuasai oleh Jerman. Di saat sebagian besar pasukan Sekutu belum mendarat dan masih tertahan di pantai oleh hujan artileri dan serangan pesawat Luftwaffe Jerman, Batalion U.S Rangers Pertama dan Ketiga yang telah mendarat terlebih dahulu diperintahkan untuk mengacaukan garis belakang pertahanan Jerman di Kota Cisterna, hal ini terjadi karena adanya laporan intelejen yang mengatakan bahwa pertahanan Jerman di Cisterna sama sekali tidak kuat dan bahkan sangat lemah, maka oleh karena itu Jenderal John P. Lucas memutuskan untuk memerintahkan Letnan Kolonel William Darby dan dua batalion U.S Rangers untuk memulai serangan terlebih dulu, meskipun perintah ini sebenarnya mendapatkan penolakan dari jenderal lainnya, yaitu Jenderal Mark Clark, tetapi tetap dilanjutkan karena posisi Jenderal John P. Lucas sebagai Panglima Operasi Militer Sekutu di Italia lebih tinggi kedudukannya.[5][6][7]
Pada sekitar pukul 1 pagi, 30 Januari 1944, Batalion U.S Rangers Pertama dan Ketiga telah dikerahkan menuju Cisterna, dan kemudian disusul oleh Batalion U.S Rangers Keempat. Batalion U.S Rangers Pertama dan Ketiga yang sampai lebih dahulu ke pinggiran kota Cisterna kemudian justru menemukan bahwa Cisterna sama sekali tidak steril dari pasukan Jerman, justru di Kota Cisterna pasukan Jerman terkonsentrasi. Informasi intelejen yang salah kemudian menjadikan Batalion U.S Rangers Pertama dan Ketiga yang telah sampai di Cisterna terlebih dahulu kehilangan elemen kejutannya sebagai unit pasukan komando, mereka justru menjadi sasaran empuk dari Divisi Panzergrenadier ke 15 dan Divisi Fallschirmjäger Pertama yang mempertahankan kota Cisterna. Pasukan Jerman, malah mendapatkan bala bantuan dari Divisi Infanteri Wehrmacht ke 71 dan Divisi Panzer ke 26, sementara Batalion U.S Rangers Pertama dan Ketiga tidak membekali diri dengan senjata anti-tank, Batalion U.S Rangers Pertama dan Ketiga semakin terhimpit ketika Batalion U.S Rangers Keempat justru ditarik mundur dan posisi pasukan pendukung semuanya terlalu jauh dari Cisterna, akhirnya Batalion Rangers Pertama dan Ketiga hampir dimusnahkan, yang selamat enam orang saja.[5][6][8]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Lloyd Clark (2006), pp. 118 & 137
- ^ Lamson (1948), pp. 27 - 35
- ^ a b Zaloga S. (2005), p. 44
- ^ M. Daud Darmawan, Pasukan Elit Perang Dunia II, (Yogyakarta: Pinus, 2008) hal. 121
- ^ a b c "1st & 3rd Ranger Btn at Cisterna". www.flashman.com. Diakses tanggal 2017-11-16.
- ^ a b c Chen, C. Peter. "Battle of Anzio". WW2DB. Diakses tanggal 2017-11-16.
- ^ M. Daud Darmawan, Pasukan Elit Perang Dunia II, (Yogyakarta: Pinus, 2008) hal. 121 - 122
- ^ M. Daud Darmawan, Pasukan Elit Perang Dunia II, (Yogyakarta: Pinus, 2008) hal. 122 - 123