Pertempuran Kanton (1857)
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Pertempuran Kanton | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Opium Kedua | |||||||
Tentara Inggris perampokan toko komisariat di Kanton | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Britania Raya Prancis | Dinasti Qing | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Michael Seymour Charles van Straubenzee Charles Rigault de Genouilly | Ye Mingchen (POW) | ||||||
Kekuatan | |||||||
5.679[3] | 30.000[3] | ||||||
Korban | |||||||
15 tewas, 113 terluka[4] | 200–650 tewas atau terluka (perkiraan)[5] |
Pertempuran di Guangzhou (28-29 Desember 1857; atau 1 Januari 1858) merupakan pertempuran yang diserang oleh persekutuan pasukan dari Inggris dan Prancis. Penyebab konflik ini berasal dari terjadinya Peristiwa Arrow dan Pendeta terbunuh di Xilin, sehingga mengakibatkan pertempuran ini menjadi permulaan Perang Opium Kedua.
Latar belakang
[sunting | sunting sumber]Mengubah perjanjian
[sunting | sunting sumber]Perang Opium Sino-Inggris terjadi pada tahun 1840; Dinasti Qing kalah dalam peperangan ini sehingga terpaksa menandatangani Perjanjian Nanking dan Anggaran Dasar Lima Port Perdagangan (五口通商章程) dengan pihak Inggris. Dalam ketentuan perjanjian, Pemerintah Tiongkok diwajibkan harus membuka hubungan perdagangan, Guangzhou menjadi salah satu pelabuhan dagang yang penting bagi Inggris. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak di Tiongkok, Duta besar Inggris sering memberi tekanan kepada Tiongkok untuk mengubah Perjanjian Nanking.
Perjanjian Nanking berakhir pada tanggal 25 April 1854. Duta besar Inggris, Bowring mengirim surat kepada Gubernur Guangzhou, Ye Ming Chen dan mengusulkan secara resmi untuk mengubah perjanjian, tetapi usulan tersebut ditolak oleh Tiongkok.[6]
Isu tentang memasuki kota
[sunting | sunting sumber]Guangzhou hanya setuju membuka perdagangan dan warga Inggris tidak diizinkan memasuki kota. Gubernur Inggris di Hong Kong, Henry Pottinger pernah mengajukan permintaan kepada Tiongkok untuk mengizinkan pengusaha Inggris dapat masuk ke kota bersama keluarganya. Namun, pengusaha hanya diperbolehkan menginap di pelabuhan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian, pengusaha tidak dapat masuk ke kota dengan bebas.[7] Pada tanggal 2 April 1847, Gubernur Guangzhou di bawah ancaman kapal perang Inggris terpaksa menyetujui bahwa warga Inggris dapat masuk ke kota dua tahun kemudian.[8]
Gubernur baru, Xu Guang Jin (徐廣縉) dan Bupati Guangzhou, Ye Ming Chen (葉名琛) mempertimbangkan jika perjanjian mulai diberlakukan maka di Kota Guangzhou akan terjadi kerusuhan berskala besar, oleh sebab itu kedua-duanya pada tahun 1848 bertekad memboikot warga Inggris masuk kota. Pada tanggal 6 April 1849, mereka berdua mengorganisasi milisi dan prajurit di Guangzhou dengan meneriakkan slogan-slogan secara berbaris di kedua sisi Sungai Pearl (珠江). Bangsa Inggris demi menghindari konflik, maka untuk sementara menghentikan permintaannya.[8] Kaisar Qing sangat puas dengan kemenangan diplomatik di bagian Anti-Inggris Masuk Kota. Kaisar Daoguang memberikan perintah bahwa semua urusan luar negeri di provinsi pesisir Tiongkok akan ditangani oleh Gubernur dan Bupati Guangzhou.[7]
Konflik intensifikasi
[sunting | sunting sumber]Peristiwa Arrow (亞羅號事件) terjadi pada tanggal 8 Oktober 1856. Konsul Inggris di Guangzhou, Harry Smith Parkes dengan alasan menyatakan bahwa bendera Inggris dirobek, maka ia mengajukan permintaan kepada Pemerintah Qing untuk melepaskan semua orang yang berada di kapal, mengganti rugi serta meminta maaf. Ye Ming Chen menolak permintaannya dan hanya setuju melepaskan 5 orang pada tanggal 10 Oktober; hal ini tidak diterima oleh Parkes. Pada tanggal 21 Oktober, Parkes meminta Tiongkok dalam waktu 24 jam harus menyetujui semua persyaratan dari pihak Inggris; 23 Oktober, armada Inggris menyerang Guangzhou secara langsung dari Humen (虎門); 25 Oktober, benteng Haizhu (海珠砲台) di Guangzhou dan semua toko diduduki oleh tentara Inggris. Pada tanggal 27 Oktober, Laksamana Inggris Michael Seymour mengirim surat kepada Ye Ming Chen dengan mengulangi permintaan untuk memasuki kota; karena tidak mendapat jawaban dari Ye Ming Chen, Kantor Gubernur dibom sekali dalam 5~7 menit. Ye Ming Chen mengeluarkan pengumuman: "Membunuh seorang Inggris akan diberikan 30 dolar". Pada tanggal 29 Oktober sore, ratusan prajurit Inggris menyerbu masuk ke Kantor Gubernur; tetapi gagal menangkap Ye Ming Chen karena ia telah berlindung ke tempat lain. Tentara Inggris akhirnya mundur karena kekurangan prajurit.[6]
Pertempuran
[sunting | sunting sumber]Berita tentang peristiwa yang terjadi di Tiongkok menyebar sampai ke Inggris. Pemerintah Inggris memperdebatkan hal-hal tersebut tanpa hentinya. Parlemen dari House of Commons yang mengkritik Pemerintah Inggris menggunakan kekuatan militer di Tiongkok mendapat kemenangan dengan pemungutan suara 263:247; tetapi Perdana Menteri Inggris─Palmerston membubarkan parlemen dan mengadakan pemilihan baru. Dari hasil pemilihan, Liberal untuk Palmerston mendapat kemenangan sehingga pengiriman pasukan ke Tiongkok merupakan kebijakan yang sudah ditentukan.[6]
Pada tanggal 20 Maret 1857, Pemerintah Inggris menugaskan Elgin sebagai Dubes yang berkuasa penuh di Tiongkok. Tidak lama setelah itu, Pendeta Prancis ─ Auguste Chapdelaine (馬賴, Ma Lai) terbunuh karena masuk ke county Xilin (西林縣), provinsi Guangxi untuk menyebar khotbah. Kejadian ini membuat Dubes Prancis gusar; ia mengajukan permintaan kepada Pemerintah Guangzhou untuk mengganti rugi serta meminta maaf; tetapi ditolak oleh Pemerintah Guangzhou. Hal ini mempercepat Prancis bergabung dengan Inggris; kedua belah pihak bersama-sama membentuk persekutuan pasukan Angkatan Ekspedisi menuju ke Tiongkok.[6]
Pada bulan November 1857, Pemerintah Inggris berhasil menekan pemberontakan tentara di India sehingga dapat mengirim pasukan ke Tiongkok. Persekutuan pasukan mengutus sepuluh ribu tentara angkatan laut dan darat dengan sebanyak 43 kapal perang Inggris serta 10 kapal perang Prancis. Pada tanggal 12 Desember, surat ultimatum yang dikirimkan kepada Ye Ming Chen tertera permintaan sebagai berikut:[6]
- Mengizinkan masuk ke Kota Guangzhou.
- Mengganti kerugian atas Peristiwa Arrow dan Pendeta terbunuh di Xilin.
- Dinasti Qing harus mengutus perwakilan baru untuk berunding perubahan perjanjian dengan pihak Inggris dan Prancis.
Dari isi surat tersebut telah dinyatakan dengan jelas bahwa dua item di bagian depan harus disetujui dalam waktu 10 hari; kalau tidak, pasukan akan menyerang Guangzhou. Pada tanggal 27 Desember, Ye Ming Chen menyampaikan laporan kepada Kaisar Xianfeng dengan sebanyak 7.000 kata:[6]
英夷現已求和,計日準可通商...
乘此罪惡盈貫之際,適遇技窮力竭之餘...
一律斬斷葛藤,以為一勞永逸之舉。
Bangsa Inggris telah mencapai kompromi dengan kami; hubungan perdagangan akan mulai dalam beberapa hari...
Biarlah kedosaan dan ketidakmampuan ini dapat ditebuskan dengan sisa tenaga...
Semua faktor akan dilenyapkan demi mendapat kehidupan yang aman dan sentosa untuk selama-lamanya.
Penyerangan mulai pada tanggal 28 Desember di dini hari. Persekutuan pasukan yang memiliki lebih dari 5.500 prajurit bersama dengan 20 kapal perang mendarat dari Guangzhou;[9] pada waktu yang sama, prajurit artileri meluncurkan bom selama 27 jam di Guangzhou.
Wartawan dari Inggris yang mewawancarai di kawasan pertempuran pada saat itu mendeskripsi demikian: "Lambat tapi berlangsung terus, membosankan dan menjemukan, seolah-olah senapan pemakaman yang diluncurkan sekali per menit.... Pemboman masih berlangsung terus, tetapi tidak berlanjutan, tidak cepat dan tidak mendebarkan. Setiap bom dapat meruntuhkan dinding dengan akurat setelah beberapa menit dalam penargetan. …Guangzhou Nanmen sudah roboh sama sekali, kebakaran perumahan menyebar hingga ke pusat kota; perkantoran Ye Ming Chen hanya tersisa reruntuhan, dinding belakang sudah ambruk, setiap atap dipenuhi dengan lubang peluru."[5]
Persekutuan pasukan membom Kantor Gubernur tanpa henti-hentinya; namun Ye Ming Chen masih tetap duduk di kantornya sambil membaca dan menandatangani surat-surat serta dokumen-dokumen.[6]
Tempat yang tertinggi di kota, yakni Gunung Guanyin (觀音山) akhirnya dikuasai oleh persekutuan pasukan.[10] Pada tanggal 29 Desember pagi, tembok Kota Guangzhou telah dirobohkan; para prajurit menyerbu masuk ke dalam Kantor Pemerintah Guangzhou dan merampas semua harta benda.[11] Pada dasarnya pertempuran berakhir di sore hari, pada saat itu semua jalanan di dalam kota dipenuhi oleh warga yang melarikan diri.[6]
Pada tanggal 5 Januari 1858, persekutuan pasukan mulai mencari Gubernur Guangzhou; ketika pasukan mendekati ruang pertama dari tempat tinggal Bupati, pembantu menyarankan Ye Ming Chen untuk melarikan diri dan ditolak olehnya. Ye Ming Chen akhirnya ditangkap oleh tentara Inggris dan ditawan di atas kapal perang Inggris untuk diantarkan ke Kalkuta, India. Pada tanggal 7 Januari, para pejabat tingkat tinggi di Guangdong bersama-sama menyampaikan laporan kepada Kaisar Qing untuk memberitahukan informasi tentang kekalahan di Guangzhou; Kaisar Xianfeng setelah membaca laporan memberikan komentar dengan menulis: "Sangat terkejut membaca laporan ini."[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b (Prancis) Bernard Brizay, Le Sac du Palais d'Été, p.4-p.5. ISBN 978-2717828276
- ^ (Inggris) The London Gazette, February 16, 1858. p.769PDF
- ^ a b The London Gazette: p. 1021PDF. 1858.
- ^ The London Gazette: p. 1026PDF. 1858.
- ^ a b G.W.Cooke, being the Times Special Correspondence from China in the Year 1857-8. London, 1858.
- ^ a b c d e f g h i 茅海建. 苦命天子 咸丰皇帝奕詝. 联经出版事业股份有限公司. 2008. ISBN 7-108-02398-9
- ^ a b 唐博. 清朝疆臣回忆录. 远流出版事业股份有限公司. 2010.9. ISBN 978-957-32-6702-7
- ^ a b 黄宇和. 区鉷(翻译). 两广总督叶名琛. 上海书店出版社. 2004.2. p.19. ISBN 7-80678-096-3
- ^ Bernard Brizay. 高发明, 丽泉, 李鸿飞(翻译). 1860:圆明园大劫难. 浙江古籍出版社. 2005. ISBN 7-80715-051-3
- ^ 蒋孟引. 第二次鸦片战争. 新知三联书店. 2009.9. ISBN 978-7-108-03284-3
- ^ 薛福成. 《書漢陽葉相廣州之變》:「英人括總督署中財物,並取布政司庫銀二十萬兩以去。」. 1897.