Petualangan Singa Pemberani Atlantos
Petualangan Singa Pemberani Atlantos | |
---|---|
Sutradara | Lee Croudy |
Produser | Lucki Lukman Hakim, Genesis Timotius |
Ditulis oleh | Unilever Asia, Lowe Indonesia |
Pemeran | Giring Ganesha, Yuki Kato, Oka Antara, Naura |
Perusahaan produksi | Batavia Pictures |
Tanggal rilis | 21 Januari 2016 |
Durasi | 102 Menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Petualangan Singa Pemberani Atlantos adalah sekuel dari film Petualangan Singa Pemberani Magilika dan menjadi film kelima dalam film series Petualangan Singa Pemberani. Film yang diadaptasi dari kisah produk es krim Paddle Pop Atlantos ini mendapat dukungan penuh dari Unilever Indonesia selaku produsen es krim.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Setelah Paddle Pop mengalahkan Shadow Master, kedamaian di daratan kerajaan Singa mendapat ancaman baru yang penuh bahaya dari penguasa samudra! Sebuah perusahaan pertambangan yang serakah mengeruk kekayaan laut untuk kepentingan mereka tanpa mempedulikan lingkungan disekitarnya, sehingga membuat murka Khan, sang Jenderal Ikan Hiu. Dengan Kekuatan Mutiara Penghancur di tangannya, Khan mengerahkan seluruh pasukan mutan dari penjuru lautan untuk menyerbu daratan.
Paddle Pop dan teman-teman harus bertualang mengarungi samudra luas untuk mencari Mutiara Pencipta yang dapat mengalahkan Jenderal Khan dan mengembalikan kedamaian antara laut & daratan. Petualangan mereka semakin seru bersama penguin lucu bernama Eska di Negeri Lautan Es dalam menghentikan pengeboran & pencemaran laut. Berhasilkah Paddle Pop (Giring “Nidji”), Liona (Yuki Kato), Twitch, Spike dan teman baru mereka Bella (Naura) mengalahkan Jenderal Khan (Oka Antara) & mengembalikan perdamaian antara penghuni daratan dan lautan?[1]
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Giring Ganesha sebagai Paddle Pop
- Yuki Kato sebagai Liona
- Oka Antara sebagai Jenderal Khan
- Arie Dagienkz sebagai Twitch
- Rudy Wowor sebagai Pak Jambul
- Naura sebagai Bella
Penayangan
[sunting | sunting sumber]Film Petualangan Singa Pemberani Atlantos menjadi film Indonesia pertama yang bisa diputar di studio 4DX. Dengan format 4DX, penonton akan mendapat sensasi lebih dari 3D. Tak cuma visual, efek kursi bergerak dan bergetar, hembusan angin, semprotan air, kabut, asap, cahaya, uap aromatik, hingga gelembung busa membuat film ini lebih menarik. Selain itu Petualangan Singa Pemberani Atlantos didukung oleh teknologi 3D stereoscopic yang baru.[2]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-16. Diakses tanggal 2016-08-10.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-21. Diakses tanggal 2016-08-10.