Pemilihan umum Bupati Poso 2010
2 Juni 2010 | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Kandidat | |||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Pemilihan umum Bupati Poso 2010 diselenggarakan pada tanggal 2 Juni 2010 untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Poso untuk periode 2010 hingga 2015. Pilkada ini diikuti oleh empat pasang calon, di antaranya Hendrik Gary Lyanto dan Abdul Muthalib Rimi, Sonny Tandra dan Muljadi, Frans Sowolino dan Burhanuddin Andi Masse, serta Piet Inkiriwang dan Toto Samsuri.
Pasangan Piet-Samsuri berhasil memperoleh suara terbanyak sebesar 38.76% dari total suara. Pasangan lainnya melayangkan gugatan kepada Mahkamah Konstitusi, dengan menyatakan bahwa pilkada ini diwarnai oleh kecurangan. Gugatan tersebut ditolak, dan pasangan Piet-Samsuri dilantik pada tanggal 30 Agustus 2010.[1]
Kampanye
[sunting | sunting sumber]Sebagai calon petahana, Piet Ingkiriwang banyak mengampanyekan keberhasilannya dalam menjaga keamanan dan memelihara perdamaian di Poso. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh seorang akademisi Universitas Tadulako, narasumber yang mereka wawancarai menyebutkan bahwa hampir di semua tempat pelaksanaan dan materi kampanye, pasangan Piet-Samsuri sering menyoroti dan menonjolkan isu keamanan. Piet juga mengklaim keberhasilannya dalam pembangunan ekonomi, pendidikan, dan rehabilitasi Poso pasca konflik.[2] Pernyataan sepihak tersebut (terutama tentang persoalan keamanan) ditentang oleh calon-calon lainnya.[3]
Pada tanggal 25 Mei 2010, salah seorang anggota tim kampanye pemenangan pasangan Hendrik Lyanto-Muthalib Rimi, Baharuddin Sapi'i, di hadapan 12.000 warga yang memadati Alun-alun Sintuwu Maroso, menyebutkan bahwa keamanan bisa terwujud karena kesadaran masyarakat. Pada sejumlah kampanye yang dilaksanakan oleh pasangan Sonny Tandra-Muljadi, mereka juga menolak paradigma kedamaian yang tercipta di Poso sebagai hasil kerja Piet sebagai petahana, sekaligus menegaskan peran pemerintah, aparat, dan masyarakat sebagai faktor yang menentukan perdamaian. Pasangan Frans Sowolino-Burhanuddin juga turut menentang klaim tersebut. Juru kampanye mereka, Sonny Liston Kapito, menyebutkan bahwa "persoalan keamanan bukan tugas bupati, tetapi tugas aparat keamanan".[4]
Peserta
[sunting | sunting sumber]Kandidat
[sunting | sunting sumber]KPU Kabupaten Poso menetapkan empat pasang calon peserta Pilkada Poso 2010.
No. Urut | Calon Bupati | Calon Wakil Bupati | Pendukung | Jargon |
---|---|---|---|---|
1. | Golkar Gerindra PAN |
Harmoni | ||
2. | Patriot Hanura PBR PDI-P PPI PPP RepublikaN |
SOLID | ||
3. | PDS PKPI PDP |
- | ||
4. | Demokrat | PERISAI |
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Pemilihan umum Bupati Poso 1999
- Pemilihan umum Bupati Poso 2005
- Pemilihan umum Bupati Poso 2015
- Pemilihan umum Bupati Poso 2020
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Darlis (9 Juni 2010). "Piet Inkiriwang -Syamsuri Raih Suara Terbanyak Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Poso". Tempo.co. Diakses tanggal 3 Mei 2017.
- ^ Nawawi, Anriani & Ilyas 2012, hlm. 8.
- ^ Nawawi, Anriani & Ilyas 2012, hlm. 9.
- ^ Ilyas 2012, hlm. 241.
Bacaan lanjutan
[sunting | sunting sumber]- Ilyas (2012). "Kajian Simbol-Simbol Etnisitas dalam Kampanye, Komunikasi Politik dan Pergeserannya pada Pemilukada Kabupaten Poso". Jurnal Ilmu Komunikasi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta. 10 (2): 233–247.
- Nawawi, M.; Anriani, Haslinda B.; Ilyas (Juli 2012). "Dinamika Etnisitas dan Konflik Politik pada Pemilukada". Masyarakat, Kebudayaan dan Politik. Universitas Airlangga. 25 (3): 223–232.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Situs resmi KPU Pusat Diarsipkan 2014-10-20 di Wayback Machine.
- Situs resmi KPU Kabupaten Poso Diarsipkan 2021-03-01 di Wayback Machine.