Lompat ke isi

Pemilihan umum Bupati Poso 2020

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pemilihan Umum
Bupati & Wakil Bupati Poso 2020
(Pilkada Poso 2020)
9 Desember 2020[1]
Pemilih terdaftar158.646[2]
Kehadiran pemilih79.00%
4,72 pp
Kandidat
 
Calon Verna Inkiriwang Darmin Sigilipu Samsuri
Partai Demokrat Golkar Independen
Wakil Yasin Mangun Amdjad Lawasa Tony Sowolino
Suara rakyat 61.326[4] 53.319[4] 10.694[3]
Persentase 48,9% 42,6% 8,5%
Peta persebaran suara
Pemenang wilayah menurut kecamatan
     Verna Inkiriwang      Darmin Sigilipu
Bupati dan Wakil Bupati petahana
Darmin Sigilipu dan Samsuri

Golkar

Bupati dan Wakil Bupati terpilih

Verna Inkiriwang dan Yasin Mangun
Demokrat

Pemilihan umum Bupati Poso 2020, secara resmi dikenal sebagai Pemilihan umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Poso 2020 (sering disingkat menjadi Pilkada Poso 2020 atau Pilbup Poso 2020), dilaksanakan pada 9 Desember 2020 dalam rangka memilih Bupati dan Wakil Bupati Poso untuk periode 2021-2025. Pilkada ini merupakan pemilihan umum ke-4 yang digelar di Kabupaten Poso, sejak pemilihan bupati secara langsung oleh masyarakat pertama kali digelar pada 2005.

Pilkada sebelumnya digelar pada tahun 2015, yang dimenangkan oleh pasangan calon Darmin Sigilipu dan T. Samsuri. Bupati petahana, Darmin, dapat mencalonkan untuk periode keduanya.

Pasangan Verna-Yasin berhasil memperoleh suara terbanyak, dan ditetapkan oleh KPU Kabupaten Poso sebagai bupati dan wakil bupati terpilih.

Sistem pemilihan

[sunting | sunting sumber]

Pemilihan di Poso ini, sama seperti pemilihan kepala daerah serentak lainnya di seluruh Indonesia pada tahun 2024, mengikuti sistem pemenang undi terbanyak (first-past-the-post), yaitu pasangan calon dengan suara terbanyak akan memenangkan pemilihan, meskipun mereka tidak memenangkan mayoritas suara. Apabila hanya ada satu pasangan calon yang ditetapkan untuk maju (tanpa lawan), mereka masih diharuskan memenangkan suara mayoritas melawan opsi "kotak kosong". Jika pasangan calon gagal melakukannya, pemilihan akan diulang pada lain waktu.

Peta politik

[sunting | sunting sumber]

Pasca pemilihan umum legislatif 2019, ada sebelas partai yang mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten Poso:

No. Partai politik Jumlah kursi Perubahan kursi (2014) Perubahan perolehan jumlah suara
1 Golkar
7 / 30
Kenaikan 2 kursi
2 Demokrat
5 / 30
Penurunan 3 kursi
3 NasDem
4 / 30
Kenaikan 2 kursi
4 Gerindra
3 / 30
Penurunan 1 kursi
5 PDI-P
3 / 30
Steady
6 Berkarya
2 / 30
(baru)
7 PKS
2 / 30
Steady
8 Perindo
1 / 30
(baru)
9 PPP
1 / 30
Steady
10 PAN
1 / 30
Penurunan 1 kursi
11 Hanura
1 / 30
Penurunan 1 kursi

Persiapan

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 2 Agustus 2019, Ketua Komisi II DPRD Poso, Iskandar Lamuka mengumumkan bahwa pihaknya telah menerima proposal berupa pengajuan anggaran pemilihan kepala daerah (pilkada) dari KPU Kabupaten Poso. Mereka mengajukan proposal senilai Rp64.000.000.000,00 (enam puluh empat miliar rupiah), dengan rincian masing-masing Rp39.000.000.000,00 (tiga puluh sembilan miliar rupiah) untuk KPU Kabupaten Poso, dan Rp22.000.000.000,00 (dua puluh dua miliar rupiah) untuk Bawaslu Kabupaten Poso, dan Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) untuk sektor keamanan. Nilai tersebut naik tiga kali lipat dari anggaran untuk Pemilihan Umum Kepala daerah Poso 2015 sebesar Rp23.000.000.000,00 (dua puluh tiga miliar rupiah).[5]

Pada tanggal 9 Oktober, Ketua KPU Kabupaten Poso, Budiman Maliki menyebutkan bahwa alokasi anggaran penyelenggaraan pilkada di Poso mencapai Rp30.200.000.000,00 (tiga puluh miliar dua ratus juta rupiah) dari usulan awal sebesar Rp39.000.000.000,00 (tiga puluh sembilan miliar rupiah).[6] Sesuai tahapan, pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dilaksanakan sejak tanggal 1 Januari hingga 21 Juni 2020.[7] Sehari setelahnya, Budiman kembali mengingatkan kepada Bakal Calon bahwa tahapan awal pilkada serentak tahun 2020 sudah dimulai sejak akhir bulan September 2019, agar mereka sudah mulai bersiap untuk memenuhi Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).[8] KPU Poso kemudian menggelar audiensi berupa sosialisasi pilkada kepada para mahasiswa dan pelajar di kota Poso pada tanggal 16 Oktober.[9]

Pencalonan

[sunting | sunting sumber]

Calon potensial

[sunting | sunting sumber]

Calon bupati

[sunting | sunting sumber]

Darmin Sigilipu yang juga merupakan Bupati Poso petahana, sudah berulang kali menyatakan bahwa dirinya siap kembali mencalonkan diri untuk periode kedua.[10] Ketua DPD Partai Berkarya Kabupaten Poso, Andi Abdi, mengatakan bahwa Wirabumi Kaluti masih diharapkan oleh pendukungnya untuk maju mengikuti Pilkada Poso 2020, meskipun pernah gagal dalam pilkada sebelumnya.[11]

Pada tanggal 1 November, Iskandar Lamuka selaku Ketua BPOKK Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Poso, mengumumkan bahwa seluruh kader partainya memutuskan dengan suara bulat untuk mengusung Verna Gladies Merry Inkiriwang, anggota DPR-RI periode 2009 - 2014 dan 2014 - 2019 yang juga putri dari mantan Bupati Poso, Piet Inkiriwang dalam Pilkada Poso 2020. Alasan mereka memilih Verna adalah karena tingkat elektabilitasnya yang tinggi dibandingkan kandidat lainnya.[12]

Calon wakil bupati

[sunting | sunting sumber]

Farid Podungge, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Garda Pemuda NasDem Sulawesi Tengah, mendapatkan dukungan untuk maju sebagai bakal calon wakil bupati Poso dari Ahmad Ali yang juga merupakan Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem sekaligus anggota DPR-RI yang mewakili Sulawesi Tengah. Ia juga mendapatkan dukungan dari Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Provinsi Sulawesi Tengah sekaligus mantan Wali Kota Palu, Rusdi Mastura.[13]

Dalam sebuah jumpa pers yang digelarnya pada tanggal 13 September, Darmin Sigilipu selaku petahana mengungkapkan tujuh nama sebagai bakal calon wakilnya dalam pilkada. Mereka adalah Amdjad Lawasa selaku mantan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Kisman Lantang yang merupakan mantan Rektor Universitas Sintuwu Maroso, Suharto Kandar dari Golkar, Baharudin Sapi'i dari PPP,[14] Faidul Keteng yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Poso, Sukimin sebagai Kepala Bagian Dinas Keuangan Poso, serta Suratno yang juga Kepala Dinas Pertanian Poso.[15] Di sisi lain, Muhammad Syarif M. Ruum atau kerap disapa Ari Machmoed, pengusaha sekaligus mantan komisioner KPU Poso, menolak tawaran beberapa tim sukses untuk menjadi wakil Darmin. Ia lebih memilih mendaftar sebagai bakal calon bupati (balonbup) karena jabatan wakil bupati menurutnya tidak bisa mengambil kebijakan.[16]

Pada tanggal 26 Oktober, Darmin memutuskan untuk menggandeng Amdjad Lawasa sebagai calon wakilnya. Pengalaman Amdjad dalam dunia birokrasi di Sulawesi Tengah menjadi alasan Darmin ketika memilihnya.[17]

Pendaftaran

[sunting | sunting sumber]

Partai politik

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 12 September, beberapa kandidat turut mendaftarkan diri. Sa'adon Lawira yang pernah menjadi Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah, mendaftar sebagai bakal calon bupati di Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Provinsi Sulawesi Tengah.[18] Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (BPP) DPD PDI-P Provinsi Sulawesi Tengah, Fandi William Songo, juga turut mendaftar.[19] Sonny Tandra dan Farid Podungge mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati (balonpub) dan bakal calon wakil bupati (balonwabup) melalui Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kabupaten Poso dengan diwakili oleh tim sukses mereka.[20] Ari Machmoed mendaftarkan diri pada tanggal 18 September.[21] Yasin Mangun yang juga mantan ketua KPU Poso, mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil bupati melalui Badan Seleksi Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Poso pada tanggal 29 September. Yasin sebelumnya juga telah mendaftar melalui PDI-P Poso.[22]

Dua belas orang mendaftar melalui DPD Partai NasDem Poso dan ada tujuh orang yang mengembalikan formulir pendaftaran. Mereka adalah Darmin Sigilipu, T. Samsuri, dan Ari Machmoed sebagai bakal calon bupati, serta Amdjad Lawasa, Yufni Bungkundapu, Abdul Muthalib Rimi, dan Yisef Sefril Mosoe sebagai bakal calon wakil bupati. DPD NasDem Kabupaten Poso memberikan kesempatan berupa pemaparan visi dan misi bagi para bakal calon bupati dan calon wakil bupati yang digelar pada tanggal 28 Oktober. Di antara tujuh orang tersebut, baru Ari Machmoed dan Wakil Bupati Poso T. Samsuri yang mengikuti proses ini.[23]

Pada tanggal 2 November, Herlina Lawodi yang merupakan anggota DPRD Poso dari Partai Golkar, turut mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati.[24] Langkah yang sama diambil oleh Suwardi Pantih, Rektor Universitas Sintuwu Maroso. Ia mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil bupati pada tanggal 4 November melalui Partai Golkar, menyebut mereka sebagai partai yang "berorientasi pada pembangunan".[25]

Pemilihan umum ini diikuti oleh tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati.[26]

Nomor
urut
Calon Bupati dan Wakil Bupati Partai Politik Pengusung Jumlah Kursi DPRD Keterangan
1

Demokrat
PAN
Perindo
Hanura

8 / 30
Verna Gladies Merry Inkiriwang
(Kader Partai Demokrat)
Yasin Mangun
(Non-Partisan)
Anggota DPR-RI
(2009-2019)
Ketua KPU Kabupaten Poso
(2003-2008)
2
Pengusung:

Pendukung:

20 / 30
[27]
Darmin Agustinus Sigilipu
(Kader Partai Golkar)
Amdjad Lawasa
(Non-Partisan)
Bupati Poso
(2016-2021)
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
(2012-2015)
3

Independen

0 / 30
T. Samsuri
(Non-Partisan)
Tony Sowolino
(Non-Partisan)
Wakil Bupati Poso
(2016-2021)
Kepala UPTD Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih Perkebunan pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah
(2017-2019)
Daerah pemilihan
Verna Inkiriwang
1
Darmin Sigilipu
2
Samsuri
3
Suara % Suara % Suara %
Poso 1 Lage 5.723 5.142 718
Poso Kota 2.458 4.688 2.270
Poso Kota Selatan 1.958 2.547 544
Poso Kota Utara 1.961 2.951 1.014
Poso 2 Pamona Barat 3.288 1.875 304
Pamona Puselemba 5.911 4.780 464
Pamona Selatan 5.606 3.757 1.304
Pamona Tenggara 2.039 2.085 256
Pamona Timur 3.907 2.569 288
Pamona Utara 5.843 2.722 258
Poso 3 Lore Barat 990 945 54
Lore Peore 1.052 1.026 111
Lore Selatan 2.178 1.729 120
Lore Tengah 1.489 1.181 65
Lore Timur 1.609 1.599 137
Lore Utara 3.106 3.730 235
Poso 4 Poso Pesisir 4.385 4.905 1.399
Poso Pesisir Selatan 3.676 1.705 375
Poso Pesisir Utara 4.147 3.383 778
Total 61.326 48,9 53.319 42,6 10.694 8,5

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Jadwal Pilkada Serentak 9 Desember 2020, Pemerintah-DPR-KPU Sepakat". tirto.id. Tirto.id. 27-05-2020. Diakses tanggal 16-06-2020. 
  2. ^ Timparosa, Fery (21 Oktober 2020). Nadjemudin, Adha, ed. "KPU Poso tetapkan 158.646 DPT Pilkada 2020". Antaranews. Diakses tanggal 18 Desember 2020. 
  3. ^ KPU Poso 2020, hlm. 4.
  4. ^ a b KPU Poso 2020, hlm. 3.
  5. ^ Arya 2019a.
  6. ^ Hakim 2019a; Saiful 2019.
  7. ^ Saiful 2019.
  8. ^ Arya 2019b.
  9. ^ Arya 2019c.
  10. ^ Otoluwa 2019; Sulteng Raya 2019a; Sulteng Terkini 2019; Timparosa 2019.
  11. ^ Arya 2019d.
  12. ^ Arya 2019e.
  13. ^ Arya 2019f.
  14. ^ Arya 2019g.
  15. ^ Arya 2019h.
  16. ^ Arya 2019i.
  17. ^ Arya 2019j.
  18. ^ Manggona 2019.
  19. ^ Sutrisno 2019.
  20. ^ Arya 2019k.
  21. ^ Arya 2019l; Sulteng Raya 2019b.
  22. ^ Hakim 2019b.
  23. ^ Arya 2019m.
  24. ^ Arya 2019n.
  25. ^ Arya 2019o.
  26. ^ Sulayapi, Syaipul (24 September 2020). "Bagi Petahana Poso Angka Dua Adalah Angka Keberuntungan". metrosulawesi.id. Diakses tanggal 25 September 2020. 
  27. ^ "Gagal Usung Kandidat, PDIP Poso Alihkan Dukungan ke Petahana". sultengterkini.com. 9 September 2020. Diakses tanggal 25 September 2020. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
Situs web

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]