Pinguicula longifolia
Pinguicula longifolia
| |
---|---|
Status konservasi | |
Risiko rendah | |
IUCN | 99891481 |
Taksonomi | |
Superkerajaan | Eukaryota |
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Tracheophytes |
Ordo | Lamiales |
Famili | Lentibulariaceae |
Genus | Pinguicula |
Spesies | Pinguicula longifolia DC., 1805 |
Tata nama | |
Ex taxon author (en) | Ramond |
Pinguicula longifolia adalah tumbuhan karnivora menahun di Pegunungan Pirenia Tengah, dan dapat ditemukan di kedua sisi pegunungan. Tumbuhan ini menangkap mangsanya dengan menggunakan daun termodifikasi yang tergeletak di tanah dan memiliki "kelenjar yang mengandung tetesan lendir lengket di atasnya."[1] Kebutuhan untuk menangkap artropoda didorong oleh kurangnya nutrisi yang ada di dalam tanah. P. l. subsp. longifolia memperoleh nutrisi terutama dari serangga terbang, terutama diptera, yang mengisi kembali tumbuhan ini dengan nitrogen. P. l. subsp. longifolia tumbuh di daerah teduh yang basah dan pada dinding batu kapur yang vertikal. Tumbuhan ini telah ditemukan pada ketinggian antara 700 - 1900 meter. Di musim semi, kuncup musim dingin terbuka dan daun karnivora pertama muncul dengan sendirinya. Daun-daun yang tumbuh ini kemudian diikuti oleh bunganya di awal musim panas. Sepanjang musim panas, daun dapat tumbuh hingga berukuran 14 cm dan memiliki kelenjar di kedua sisi daun, yang merupakan karakteristik P. l. subsp. longifolia. Terdapat lebih banyak daun karnivora yang muncul sepanjang musim panas, dan ketika kondisinya menjadi tidak menguntungkan, sekitar musim gugur, selubung musim dingin yang terdiri dari sisik seperti daun diproduksi di tengah roset, yang disebut hibernakula. Daun berhenti berproduksi dan daun tua layu dan membusuk; P. l. subsp. longifolia sekarang siap untuk dormansi musim dingin. Harus ada pertumbuhan yang optimal selama musim panas. Kerena jika tidak, P. l. subsp. longifolia menghasilkan hibernakula yang lemah yang mudah membusuk.
Endemisitas spesies ini di Pegunungan Pirenia merupakan masalah karena perusakan habitat dapat menyebabkan berkurangnya ruang untuk berkembang biak. P. l. subsp. longifolia juga terancam oleh para penggemar tanaman karnivora yang mengumpulkan spesimen langka. Genus Pinguicula telah dikenal memiliki banyak kegunaan bagi manusia, karena menghasilkan bakterisida yang kuat. Khasiat yang bermanfaat ini telah dikenal oleh orang Eropa selama berabad-abad. Selain itu, daunnya telah digunakan untuk mengental susu kambing menjadi Filmjölk, produk susu fermentasi asal Swedia.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Heslop-Harrison, Y.; Knox, R.B. (1971). "A cytochemical study of the leaf-gland enzymes of insectivorous plants of the genus Pinguicula". Planta. 96 (3): 1432–2048. doi:10.1007/BF00387439. PMID 24493118.
- Gómez-García, D.; Azorín, J.; Giannoni, S. M.; Borghi, C. E. (2004). "How Does Merendera montana (L.) Lange (Liliaceae) Benefit from Being Consumed by Mole-Voles?". Plant Ecology. 172 (2): 173–181. doi:10.1023/B:VEGE.0000026325.93477.45. JSTOR 20146601.
- Izard, M. (ed) 1985, Vegetation des Pyrenees.
- Joint Nature Conservation Committee, The Convention on the Conservation of European Wildlife and Natural Habitats. Available: http://www.jncc.gov.uk/page-136417[pranala nonaktif permanen] Oct 2007].
- Martinez Rica, J. P.; Montserrat Recoder, P. (1990). "Biogeographic Features of the Pyrenean Range". Mountain Research and Development. 10 (3): 235–240. doi:10.2307/3673603. JSTOR 3673603.
- Schnittler, M., Koppel, C., Rennwald, E. & Hirneisen, N. (2001) European National Red Lists of threatened Vascular Plants, Federal Agency for Nature Conservation, Strasbourg.
- Strzelecka, M; Bzowska, M; Kozieł, J; Szuba, B; Dubiel, O; Riviera Núńez, D; Heinrich, M; Bereta, J (2005). "Anti-inflammatory effects of extracts from some traditional Mediterranean diet plants". Journal of Physiology and Pharmacology. 56 Suppl 1: 139–56. PMID 15800391.