Pink Skies Ahead
Pink Skies Ahead | |
---|---|
Sutradara | Kelly Oxford |
Produser |
|
Ditulis oleh | Kelly Oxford |
Pemeran | |
Penata musik |
|
Sinematografer | Charlie Sarroff |
Penyunting | Sarah Beth Shapiro |
Perusahaan produksi |
|
Distributor | MTV Entertainment Studios |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 94 menit[1] |
Negara | Amerika Serikat |
Bahasa | Inggris |
Anggaran | $2 juta[2] |
Pink Skies Ahead adalah film drama komedi Amerika Serikat tahun 2020 yang ditulis dan disutradarai oleh Kelly Oxford dalam debut penyutradaraannya. Film ini dibintangi oleh Jessica Barden, Marcia Gay Harden, Michael McKean, Rosa Salazar, Lewis Pullman, Devon Bostick, Odeya Rush, Evan Ross, Henry Winkler dan Mary J. Blige. Film ini ditayangkan perdana di AFI Fest pada 18 Oktober 2020. Film ini kemudian dirilis pada 8 Mei 2021 di Amerika Serikat oleh MTV Entertainment Studios.
Plot
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1998 di Los Angeles, Winona tinggal bersama orang tuanya, ia putus kuliah dan bekerja untuk ayahnya sebagai sekretarisnya. Hubungannya dengan ayahnya, Richard dan ibunya, Pamela tidak bagus. Sahabat Winona adalah Addy dan Stephanie. Winona juga punya pacar, Frank. Suatu malam, Winona pergi ke cafe bersama Addy, Cameron (pacar Addy), Stephanie dan Frank. Frank meninggalkan mereka untuk pergi makan malam tetapi tidak kembali. Kesal, Winona menganggap sudah selesai hubungannya dengan Frank. Belakangan, mereka melihat sekelompok pemuda, di mana Winona bertemu Ben.
Suatu hari Winona mengunjungi dokter anak Dr. Cotton karena sakit di ketiaknya yang sudah berlangsung selama sebulan. Cotton melakukan pemeriksaan terhadapnya dan menentukan bahwa Winona mungkin mengalami gangguan kecemasan dan menyarankan agar dia mengunjungi terapis. Winona mengunjungi terapis, Dr. Monroe. Selama sesi, Dr. Monroe bertanya tentang hubungannya dengan ibunya yang menyebabkan Winona menangis.
Winona mulai berkencan dengan Ben, dan Ben mengundangnya ke tempatnya tinggalnya, di mana Ben tinggal serumah bersama mantan pacarnya, Jen. Mereka mengadakan pesta untuk ibu Jen. Winona mulai menghadiri sesi terapi kelompok dengan Dr. Monroe dan beberapa orang lain. Winona tidak merasa bahwa dia perlu berada di sana dan melihatnya sebagai buang-buang waktu.
Pamela dan Richard berencana berhemat. Mereka meminta Winona untuk pindah dan mencari tempatnya sendiri. Winona kesal tetapi memutuskan untuk mulai mencari tempat dan pekerjaan sendiri. Dia melamar ke toko buku favoritnya, serta toko pakaian. Namun, saat harus melakukan wawancara di toko pakaian, Winona mulai mengalami serangan panik. Dalam keadaan linglung, dia mengambil lip gloss dan mengoleskannya hingga pingsan. Pewawancara memanggil Pamela untuk menjemput Winona. Winona memberi tahu Stephanie tentang serangan panik itu, tetapi Stephanie tampaknya tidak peduli.
Di tempat kerja, Winona menyadari bahwa dia lupa memberikan sejumlah berkas kepada ayahnya. Winona pergi ke parkiran mobil dan melihat Richard pergi dengan wanita lain. Mengira ayahnya berselingkuh, Winona mencoba untuk mengejarnya, tetapi dia teralihkan akibat berbicara sendiri dan dia menabrak mobil wanita tersebut. Richard melangkah keluar dan tidak marah, tapi lebih khawatir saat melihat Winona mengalami cedera kepala ringan. Winona menolak untuk mendapatkan bantuan dari rumah sakit. Richard menjelaskan bahwa wanita itu adalah agen real estat yang akan menunjukkan rumah yang ingin dijual kepadanya.
Ben mengajak Winona berkencan. Ben kemudian mengundangnya untuk bertemu ibunya, Hayley, yang menurut Ben, ibunya juga mengalami gangguan kecemasan. Winona akhirnya melakukan percakapan yang tidak nyaman dengan Hayley.
Winona makan siang bersama orang tuanya, yang membicarakan tentang rumah baru yang mereka temukan. Winona bersemangat untuk pindah ke sana tetapi Richard dan Pamela menjelaskan bahwa tempat itu hanya untuk mereka berdua. Winona marah pada mereka dan pergi. Winona kemudian bertemu dengan Ben dan menyarankan agar mereka tinggal bersama karena Winona juga ingin menjauh dari Jen, tetapi Ben mengatakan bahwa menurutnya hubungannya tidak akan berhasil di antara mereka. Winona dengan marah menyuruhnya pergi sebelum memutuskan untuk berjalan pulang.
Saat Winona pulang, dia mulai mengalami serangan panik lagi. Hal tersebut menjadi lebih intens dan tidak terkendali, dan dia tidak bisa masuk ke kamarnya tanpa muntah. Ayah dan ibunya menemukan Winona menangis di kamar tidur mereka, di mana dia mulai menyalahkan mereka mengapa dia seperti ini karena mereka tidak pernah mendapatkan perawatan saat dia membutuhkannya, serta mereka menjual rumah dan memaksanya pindah. Mereka membawa Winona ke Dr. Cotton, yang memberikan Winona pil untuk mengobati kegelisahannya. Richard kemudian mengakui bahwa dia pernah mengalami serangan panik setelah Winona lahir, namun dia dan Pamela setuju untuk membantu Winona melewati ini.
Winona mulai mengembalikan hidupnya ke jalur yang benar. Dia berencana untuk kembali ke perguruan tinggi dan menulis surat kepada profesornya. Dia juga menjaga persahabatannya dengan Addy dan Stephanie.
Pemain
[sunting | sunting sumber]- Jessica Barden sebagai Winona
- Marcia Gay Harden sebagai Pamela
- Michael McKean sebagai Richard
- Henry Winkler sebagai Dr. Cotton
- Rosa Salazar sebagai Addie
- Odeya Rush sebagai Stephanie
- Lewis Pullman sebagai Ben
- Devon Bostick sebagai Greg
- Mary J. Blige sebagai Doctor Monroe
- Evan Ross sebagai Cameron
- Melora Walters sebagai Hayley
- Alexandra Paul sebagai Claire
- Jessalyn Wanlim sebagai Joanie
- Jesse Heiman sebagai Kevin
- Leah Knauer sebagai Chelsea
Rilis
[sunting | sunting sumber]Pink Skies Ahead dijadwalkan untuk tayang perdana di South by Southwest pada 13 Maret 2020.[3] Namun, festival tersebut dibatalkan karena pandemi COVID-19.[4][5] Film ini masih dipertimbangkan untuk penghargaan melalui pemilihan juri.[6] Penayangan perdananya dilaksanakan di AFI Fest pada 18 Oktober 2020.[7] Sebelumnya, MTV Films memperoleh hak distribusi atas film ini.[8] Film ini dirilis pada 8 Mei 2021.[9]
Penerimaan
[sunting | sunting sumber]Di Rotten Tomatoes, film ini mendapat peringkat persetujuan 82% berdasarkan 11 ulasan, dengan rata-rata 7/10.[10]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Pink Skies Ahead". AFI Fest. Diakses tanggal October 7, 2020.
- ^ Kaufman, Amy (October 16, 2020). "How a panic attack led to Kelly Oxford's directorial debut". Los Angeles Times. Diakses tanggal October 16, 2020.
- ^ Ray-Ramos, Dino (January 15, 2020). "SXSW Sets Judd Apatow's 'The King Of Staten Island' As Opening-Night Film, Unveils Features And Episodics Lineups". Deadline Hollywood. Diakses tanggal January 15, 2020.
- ^ "City of Austin Cancels SXSW March Events". South by Southwest. March 6, 2020. Diakses tanggal March 6, 2020.
- ^ "Pink Skies Ahead". South by Southwest. Diakses tanggal March 3, 2020.
- ^ Sinha-Roy, Piya (March 13, 2020). "SXSW Revives Film Competition Digitally After Festival Cancellation". The Hollywood Reporter. Diakses tanggal March 13, 2020.
- ^ D'Alessandro, Anthony (September 21, 2020). "AFI Fest To Close With World Premiere Of Errol Morris' 'My Psychedelic Love Story'". Deadline Hollywood. Diakses tanggal September 21, 2020.
- ^ Kroll, Justin (October 16, 2020). "MTV Films Acquires Coming-Of-Age Film 'Pink Skies Ahead' Prior To Its World Premiere At The AFI Film Festival". Deadline Hollywood. Diakses tanggal October 16, 2020.
- ^ Kroll, Justin (April 15, 2021). "MTV Sets Premiere Date For Kelly Oxford's Coming-Of-Age Film 'Pink Skies Ahead' – Update". Deadline Hollywood. Diakses tanggal April 18, 2021.
- ^ "Pink Skies Ahead". Rotten Tomatoes. Fandango. Diakses tanggal Oktober 10, 2021.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Pink Skies Ahead di IMDb (dalam bahasa Inggris)