Pohaci
Pohaci (bahasa Sunda Kuno: Pwah Aci) merujuk kepada sebutan lain untuk dewa atau dewi dalam tradisi dan budaya Sunda.[1] Dalam konteks spiritualitas Sunda, Pohaci merupakan proyeksi dari dewa atau dewi pelindung dalam kehidupan masyarakat Sunda di masa lalu.[1]
Deskripsi
[sunting | sunting sumber]Kehidupan masyarakat Sunda di masa lalu sangat terkait erat dengan berbagai nama Pohaci. Pohaci dikenal sebagai dewa atau dewi pelindung yang mengawasi perilaku dan aktivitas masyarakat Sunda. Pohaci dianggap sebagai bawahan atau pelayan dari Batara atau Bujangga yang dikepalai oleh Sunan Ambu. Sunan Ambu dapat pula disebut sebagai Mahadewi, yang mengetuai para Batara dan Pohaci.[1]
Sunan Ambu adalah satu representasi dari mancapat lima pancer. Sunan Ambu merupakan pusat dari empat arah mata angin yang dikepalai oleh Batara atau Bujangga. Dalam narasi Lutung Kasarung, Sunan Ambu mengirim empat Batara untuk membantu Purba Sari, yaitu: Batara Tua, Batara Seda, Batara Sakti, dan Batara Leuwih.[2]
Dalam cerita Lutung Kasarung, dikisahkan ada 40 Pohaci, dengan masing-masing memiliki tugasnya sendiri. Dalam tradisi Sunda, Pohaci sering dikaitkan dengan Nyi Sri Pohaci atau Dewi Padi. Hal ini tidak sepenuhnya keliru, sebagaimana dalam cerita Lutung Kasarung, Sunan Ambu mengajarkan Purba Sari cara menanam padi. Setiap kegiatan dilakukan dengan izin dan doa kepada setiap Pohaci. Berikut adalah salah satu contoh doa atau permohonan, yang diambil dari doa dalam memasak nasi:[2]
suluhna aya ngaranana Pohaci Runtuyan Jati
seuneuna Pohaci Lenyap Herang
parakona Pohaci Leukeuran Jati
hawuna Pohaci Dungkukan Jati
seengna Pohaci Danu Hawu
aseupanana Pohaci Kukusan Jati
dulangna Pohaci Talaga Jati
turub dulangna Pohaci Pamayung Jati
ari kejona Pohaci Jungjunan Sari
Dalam konteks budaya Sunda, biasanya wanita atau ibu yang lebih mengenal nama-nama Pohaci. Hal ini dikarenakan Pohaci seringkali dihubungkan dengan berbagai kegiatan yang biasanya dilakukan oleh wanita, termasuk menanam, memasak, melahirkan, dan lain-lain.[2]
Berikut adalah beberapa nama Pohaci yang disebut dalam narasi Carita Pantun Lutung Kasarung:
- Pohaci Muruhmuy Putih
- Pohaci Terus Rarang
- Pohaci Rambat Rarang
- Pohaci Lencop Rerang
- Pohaci Lencop Hurip
- Pohaci Lenggang Rerang
- Pohaci Lenggok Maya
- Pohaci Pancar Hurip
- Pohaci Naga Gini
- Pohaci Jayang Gana
- Pohaci Tenjo Maya
- Pohaci Pangdurat Sari
- Pohaci Lenggok Kuning.[2]