Polder Alabio
Polder Alabio adalah sistem irigasi yang mengalir di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, Indonesia. Sistem irigasi ini mengalir melewati 4 kecamatan yaitu Kecamatan Sungai Pandan, Sungai Tabukan, Babirik dan Danau Panggang dan mengairi hingga 6.000 ha sawah padi dan palawija. Pada awalnya, Polder Alabio adalah irigasi rawa dan gambut yang mengadopsi sistem sedot buang dan dikontrol oleh rumah pompa pengendalian air. Selain untuk lahan pertanian, Polder Alabio juga dimanfaatkan oleh peternak itik di sekitar aliran polder.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pembangunan Polder Alabio dimulai sejak tahun 1933 oleh pemerintah Hindia Belanda. Pembangunan polder ini bertujuan untuk mengendalikan banjir di distrik Amonthaij saat musim hujan dan irigasi lahan pertanian saat musim kemarau. Polder Alabio dibangun dengan cara membendung aliran sungai Nagara dan menggunakan sistem pompanisasi.[1]
Sarana
[sunting | sunting sumber]Polder Alabio difungsikan oleh lima pompa air dengan kapasitas 1.200 liter/detik yang dikelola rumah pompa yang terletak di desa Teluk Betung, Sungai Pandan, Hulu Sungai Utara. Penyaluran air ke saluran air akan melalui pintu air oleh permintaan Perkumpulan Petani Pemakai Air.[2]
Rehabilitasi
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2009-2011, polder Alabio direhabilitasi pada bagian saluran primer dan sekunder atas bantuan dana JBIC (Japan for International Cooperation) dan dana APBN untuk perbaikan saluran, penggantian pompa dan saluran pembuang.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Syarifuddin, M (20233-10-25). "Polder Alabio". Radar Banjarmasin. Diakses tanggal 2024-11-03.
- ^ Kurniawati, Reni (2021-07-10). "Polder Alabio Kabupaten HSU Aliri Air ke 6 Ribu Hektare Lahan Pertanian". Banjarmasinpost.co.id. Diakses tanggal 2024-11-03.
- ^ Maskuriah, Ulul (2011-10-03). "Polder Alabio Terbesar Di Indonesia". ANTARA News Kalimantan Selatan. Diakses tanggal 2024-11-03.