Prasasti Paguhan
Tampilan
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Prasasti Paguhan adalah salah satu prasasti yang berasal dari zaman Majapahit. Prasasti Paguhan terbuat dari tiga lempengan logam tembaga dan berisi tentang bukti pembelian menggunakan uang kepeng.[1] Prasasti ini ditemukan di Kediri, Jawa Timur.[2]
Isi
[sunting | sunting sumber]I a.
- //śwasti sakawarsatita // i śaka // 1338
- samaṅkana diwasa ni lĕbu talampakanira ri talo
- nan. hanimbal warukira baṭara ri paguhan . saṅ li
II a.
- na ri pramalaya kataṅgapan denira saṅ aṅu
- cap gawé riṅ geḍoṅ diṅ diwa. sira patiḥ sĕmut. sira
- saṅ ārya pagĕḥ. sira saṅ arya guna sira patiḥ ri pagu
II b.
- han. sira patiḥ sirĕg. sira patiḥ tembeṅ.
- saṅ-anaṅapi pisis. guṅ-i pisis //
- // 200.000 // roṅ kĕṭi roṅ kĕṭi
III a.
- gĕnĕp. padukaliwon. trayodasi. suklā
- pakṣā riṅ-asuji. maṣa // haparab
- sakawasa //
Terjemahan bebas
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 13 paro terang bulan Asuji tahun 1338 Saka (= 4 September 1416) Paduka Yang Mulia dari Talonan menyetujui pembelian (?) untuk kepentingan Baţara di Paguhan yang meninggal di Pramalaya, diterima oleh para angucap gawe (nama jabatan) di Gědong Dingdiwa. Mereka adalah Patih Sěmut, Sang Arya Pagěh, Sang Arya Guna, Patih dari Paguhan, Patih Sirěg, dan Patih Tembeng, menerima sejumlah uang sebesar 200.000 (dua ratus ribu) kepeng.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Susantio, Djulianto (Sabtu, 06 Juni 2009). "MUSEUM NASIONAL: Peredaran Mata Uang di Kota Kerajaan Majapahit". MUSEUM NASIONAL. Diakses tanggal 2019-08-22.
- ^ Analisis hasil penelitian arkeologi, Trowulan, 18-23 Nopember 1991: analisis sumber tertulis masa klasik : proceedings. Proyek Penelitian Purbakala Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994.