Lompat ke isi

Propaganda di Jepang pada Perang Tiongkok-Jepang Kedua dan Perang Dunia II

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Poster di Manchukuo yang menggambarkan hubungan harmonis antara orang Jepang, orang Han, dan orang Manchu. Slogan di bawahnya berbunyi: "Perdamaian dunia berkat kerja sama Jepang, Tiongkok, dan Manchukuo". Gambar anak di sebelah kanan yang memegang bendera "Lima Bangsa Dalam Satu Perserikatan" yang melambangkan Tiongkok.

Propaganda di kekaisaran Jepang, pada periode tepat sebelum dan saat Perang Dunia II, dirnacang untuk membantu pemerintahan Jepang yang berkuasa pada masa itu. Sebagian besar unsurnya menganfung unsur-unsur pra-perang dari statisme Shōwa , termasuk prinsip-prinsip kokutai, hakkō ichiu, dan bushido. Bentuk-bentuk baru propaganda dikembangkan untuk mendorong negara-negara yang dikuasai dengan memanfaatkan Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya, menurunkan moral pasukan Amerika, melawan klaim atas kejahatan Jepang, dan menyajikan perang tersebut kepada bangsa Jepang sebagai kemenangan. Propaganda tersebut dimulai pada Perang Tiongkok-Jepang Kedua, yang merupakan bagian dari Perang Dunia II. Propaganda tersebut meamaki sejumlah besar media untuk mengirim pesan-pesannya.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]