Pulau Asiangi
Koordinat | 0°29′25.794″S 122°20′54.432″E / 0.49049833°S 122.34845333°E |
---|---|
Negara | Indonesia |
Gugus kepulauan | Sulawesi |
Provinsi | Gorontalo |
Kabupaten | Boalemo |
Luas | 9 ha |
Pulau Asiangi adalah pulau tidak berpenghuni yang berada dalam wilayah administrasi kecamatan Tilamuta, kabupaten Boalemo, Gorontalo dan terletak di depan desa Bajo. Pulau ini sedang diupayakan untuk menjadi lokasi tujuan wisata oleh pemerintah kabupaten Boalemo.
Separuh pulau ini dikelilingi oleh hutan mangrove dan sepertiga bagian utara pulau ini memiliki pantai dengan pasir putih. Selain itu, juga terdapat ekosistem terumbu karang dan lamun di perairan sekitar pulau.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Penamaan pulau ini berasal dari cerita rakyat setempat berupa kisah Ti Asia, seorang perempuan yang suaranya sering terdengar menangis kesakitan oleh nelayan yang melintas di pulau ini. Dalam bahasa setempat, menangis disebut dengan ngi-ngi'o sehingga pulau ini bernama Ti Asia ngi-ngi'o yang akhirnya sering disebut sebagai Asiangi. [1]
Akses
[sunting | sunting sumber]Pulau ini berjarak 3 mil lepas pantai di kecamatan Tilamuta atau dari pusat kota Gorontalo sejauh 110 km dengan melalui perjalanan darat selama 3 - 4 jam. Dari pelabuhan di kecamatan Tilamuta, perjalanan dilanjutkan dengan perahu milik nelayan selama 30 - 45 menit menyebrangi laut.[2]
Gugusan pulau
[sunting | sunting sumber]Pulau Asiangi berdekatan dengan beberapa pulau seperti:
Pulau Bandera
[sunting | sunting sumber]Pulau Bandera dikenal juga dengan nama pulau Pagara sebagai tempat leluhur masyarakat sekitar membuat garam untuk mengasinkan hasil tangkapan mereka. Pulau ini juga dijadikan tempat penjemuran dan pengasinan ikan.
Pulau Lahengo
[sunting | sunting sumber]Pulau Lahengo memiliki luas sekitar 6,5 ha dan berada jauh di sebelah timur gugusan pulau kecamatan Tilamuta. Penamaan pulau ini dikarenankan dulu banyak ditemukan kerang di perairan pulau ini.
Pulau Tanjungbajo
[sunting | sunting sumber]Pulau Tanjungbajo adalah pulau kecil yang terletak di dekat desa Bajo yang berupa daratan memanjang dengan pantai berpasir dan pohon kelapa. Pulau ini merupakan wilayah perkampungan dimana penduduk desa Bajo tinggal sejak desa Bajo terbentuk pada 1990-an.
Pulau Lipodo
[sunting | sunting sumber]Pulau Lipodo merupakan pulau yang berjarak 1 km dengan dermaga desa Bajo. Penamaan pulau ini berasal dari nama perempuan yang tinggal di pulau ini yaitu Ti Podo. Pulau seluas 0,2 ha ini memiliki topografi datar dan didominasi oleh pasir putih dengan hutan mangrove juga ekosistem lamun tumbuh subur di sekitar perairan pulau.
Pulau Mopinggulo
[sunting | sunting sumber]Pulau Mopinggulo berasal dari kata Pinggulo yang berarti pelepah pohon palem dan memiliki luas 14 ha. Pulau ini dimanfaatkan warga desa Bajo sebagai lahan pertanian musiman dikarenakan lahan yang luas dan subur. Pulau ini dikeliling oleh mangrove dan sisi pantai berpasir di bagian barat dan selatan. Terdapat ekosistem terumbu karang dengan luas 3 kali pulau ini di perairan bawah pulau.
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Batubara, Rido (2016). Gorontalo, Antara Teluk Tomini dan Laut Sulawesi. Jakarta: Kompas. hlm. 4. ISBN 978-979-709-976-3.
- ^ "Mengenal Lebih Dekat Pulau Asiangi di Boalemo". Destinasi Travel Indonesia. 2020-04-15. Diakses tanggal 2022-09-23.