Pulau Sewangi, Alalak, Barito Kuala
Pulau Sewangi | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Kalimantan Selatan | ||||
Kabupaten | Barito Kuala | ||||
Kecamatan | Alalak | ||||
Kode pos | 70582 | ||||
Kode Kemendagri | 63.04.05.2005 | ||||
Luas | 0,55 km2 | ||||
Jumlah penduduk | 2.678 jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Pulau Sewangi adalah sebuah desa di Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.
Desa ini terletak di daerah aliran sungai Barito dan mempunyai luas wilayah 55 Ha yang terdiri atas 12 RT. Jarak menuju kota kecamatan ± 15 km dan dapat diakses melalui jalan darat.
Pada 28 Juli 2022, desa Pulau Sewangi dicanangkan sebagai Desa Bersih Narkoba oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten Barito Kuala, bersama dengan desa Pulau Alalak dan desa Pulau Sugara.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Awalnya desa Pulau Sewangi ini merupakan bagian dari desa Pulau Alalak, namun seiring bertambahnya penduduk dan pembangunan di wilayah ini, maka pada 1975 desa Pulau Alalak dibagi menjadi tiga desa.
Desa Pulau Sewangi adalah salah satu kawasan pembuatan perahu tradisional yang populer di Kalimantan Selatan. Pengrajin perahu di pulau kecil ini telah berlangsung selama puluhan tahun dan masih berlanjut di generasi penerusnya. Adapun pengrajin perahu di Pulau Sewangi rata-rata adalah masyarakat setempat.[2]
Keberadaan pengrajin perahu di desa ini berdasarkan catatan historis dimulai sejak 1905, ketika akhir masa perang Banjar, pulau Alalak direncanakan menjadi kawasan pelabuhan. Kemudian, geliat industri perkapalan disini mulai terlihat dan posisinya yang berada di muara sungai Barito juga terhubung dengan sungai Pandai. Kemudahan mendapatkan bahan baku pembuatan kapal juga menunjang industri perkapalan di desa ini.[3]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Ketinggian Desa Pulau Sewangi antara 0 – 0,20 mdpl dan kemiringan tanah 0,00%, kondisi daerah berawa-rawa yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut oleh Sungai Barito yang mana sebagian penduduk desa bermukim di pesisir sungai.[4]
Iklim tropis di desa Pulau Sewangi dipengaruhi oleh musim hujan yang terjadi pada bulan November sampai April dan musim kemarau terjadi pada bulan Mei sampai Oktober. Berasarkan data pengukuran curah hujan, Desa Pulau Sewangi mempunyai curah hujan 976 mm/tahun. Suhu udara rata-rata 30 °C, suhu udara terendah 22 °C dan suhu tertinggi 33 °C dengan kelembaban udara 40% - 100%.[4]
Penggunaan lahan di Desa Pulau Sewangi didominasi oleh perkebunan sebesar 42,22% dan permukiman sebesar 8,76% dengan total luas kawasan sebesar 105,44 Ha. Salah satu perkebunan yang ada adalah kebun masyarakat sekitar. Selain itu, penggunaan lahan yang terdapat di desa tersebut, yaitu lahan persawahan, industri, dan fasilitas umum lainnya.[5]
Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Secara geografis desa Pulau Sewangi memiliki batas wilayah sebagai berikut:
Utara | desa Pulau Sugara |
Selatan | desa Pulau Alalak |
Timur | Sungai Alalak |
Barat | Sungai Barito |
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Desa Pulau Sewangi sejak awal berdirinya secara definitif pernah dipimpin oleh:
Nama | Periode | Keterangan |
---|---|---|
H. Ali Baderun | ||
Marhan Abdi | 2004 - 2009 | |
Achmad Noor | 2009 - 2014 | |
Husaini | 2014 - 2015 | Pjs |
Said Hairuddin | 2015 – 2021 | |
Syarifah Zakiah Mabrurah, S. Pd | April – Juni 2021 | Plt |
Syarifah Saufiah, S. Pd | Juni 2021 - sekarang |
Kegiatan masyarakat
[sunting | sunting sumber]Kegiatan sosial keagamaan dan kesenian yang sampai saat ini masih dilakukan di Desa Pulau Sewangi, yaitu pengajian yasinan yang terdiri dari 5 kelompok dan maulid habsyi yang terdiri dari 15 grup. Desa Pulau Sewangi memiliki beberapa kelompok masyarakat, yaitu Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani)[6], Komunitas Pembuat Jukung dan Klotok, Kelompok Pengajian Yasinan, dan Kelompok Maulid Habsyi.[5]
Mata pencaharian penduduk di Desa Pulau Sewangi adalah tukang atau kuli bangunan, pekerja buruh, pedagang, petani, PNS.[5]
Kelembagaan formal
[sunting | sunting sumber]Nama lembaga |
---|
Pemerintah Desa Pulau Sewangi |
BPD (Badan Permusyawaratan Desa) |
PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) |
SDN Pulau Sewangi 1 |
SDN Pulau Sewangi 2 |
TK Harapan Ibu |
PAUD Harapan Ibu |
Pondok Bersalin Desa Pulau Sewangi |
Infrastruktur[5]
[sunting | sunting sumber]Untuk jaringan jalan di Desa Pulau Sewangi jenis perkerasannya, yaitu aspal dan cor atau beton dengan kondisi baik sampai rusak.
Desa Pulau Sewangi sudah sepenuhnya teraliri oleh jaringan listrik dari PLN ke rumah-rumah masyarakat. Adapun jaringan listrik tersebut berupa jaringan SUTM dan SUTR.
Jaringan air bersih di Desa Pulau Sewangi hanya mengaliri sebagian rumah warga yang menggunakan air bersih dari pipa PDAM sehingga untuk warga yang tidak memakai jaringan pipa PDAM menggunakan air sungai.
Untuk sanitasi, masyarakatnya sudah menggunakan septictank dan penggunaan jamban sudah mulai berkurang. Selain itu, terdapat WC umum yang biasa digunakan masyarakat untuk MCK, tetapi tidak semuanya berfungsi dengan baik karena ada kerusakan dan tidak ada pengelolanya.
Drainase yang terdapat di Desa Pulau Sewangi adalah drainase alami yang terbentuk dari gerusan air berupa sungai yang langsung menuju ke sungai Sungai Barito dan Sungai Alalak.
Kondisi jaringan telekomunikasi di Desa Pulau Sewangi sudah terlayani oleh jaringan dari Telkom dan jaringannya berada di samping Jalan Pembelah Pulau dan Jalan Pulau Sewangi.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Hidayat, Suhaimi (2022-07-28). "Pulau Sewangi, Sugara, dan Alalak Dilaunching Jadi Desa Bersinar - Kabar Kalimantan". Kabar Kalimantan. Diakses tanggal 2023-06-13.
- ^ Hadin, Ahmad; Redhani, Muhammad; M, Muhjad; Anwary, Ichsan (2022). "PENDAMPINGAN PENCANANGAN DESA WISATA BERBASIS LAHAN BASAH DI DESA PULAU SEWANGI KABUPATEN BARITO KUALA". Jurnal Pengabdian Al-Ikhlas. 8 (1): 94–103.
- ^ Riki, Muhammad (2022-10-01). "Catatan Sejarah Pulau Sewangi Batola, Daerah Sentra Pembuatan Jukung di Kalsel". Banjarmasinpost. Diakses tanggal 2023-06-13.
- ^ a b Subiyakto, Bambang; Faisal, M; Muhammad, Mutaqin (2019). "EKSISTENSI USAHA PEMBUATAN JUKUNG DI PULAU SEWANGI, ALALAK, BARITO KUALA" (PDF). Laporan Penelitian UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT.
- ^ a b c d Ridhani, M; Priyadharma, A (2023). "Asset based community development sebagai penunjang pembangunan pedesaan di Kabupaten Barito Kuala". REGION: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif. 18 (1): 261–280.
- ^ "Penyuluh Pertanian". app2.pertanian.go.id. Diakses tanggal 2023-06-13.