Lompat ke isi

Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pulogebang
Negara Indonesia
ProvinsiDaerah Khusus Ibukota Jakarta
Kota AdministrasiJakarta Timur
KecamatanCakung
Kode Kemendagri31.75.06.1005 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3172080003 Edit nilai pada Wikidata
Luas6,92 km²
Jumlah penduduk105.649 jiwa
Kepadatan24.430 jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 6°12′17.431″S 106°57′40.072″E / 6.20484194°S 106.96113111°E / -6.20484194; 106.96113111


Pulogebang adalah sebuah kelurahan di kecamatan Cakung, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia.

Kelurahan ini memiliki penduduk sebesar 67.000 jiwa dalam 11.680 kepala keluarga dengan luas wilayah 6,86 km2.

Kelurahan ini berbatasan dengan Kelurahan Ujung Menteng di sebelah utara, Penggilingan di sebelah barat, Kelurahan Kranji dan Kota Baru, Bekasi Barat, Bekasi di sebelah timur dan Kelurahan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur dan Bintara, Bekasi Barat, Bekasi di sebelah selatan. Dan juga di lalui oleh Kali Cakung (Kali Asli) dan BKT (Banjir Kanal Timur).

Zaenuddin HM, menjelaskan dalam buku karyanya berjudul "212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe," bahwa nama Pulogebang diduga berasal dari dua kata, yaitu "pulo" yang artinya daratan atau pulau, dan kata "gebang" yang merujuk kepada pohon gebang. Menurut sejarah, dahulunya kawasan ini berupa pulau yang banyak ditumbuhi pohon gebang (corypha utan), yakni jenis pohon palem yang memiliki daun menyerupai daun lontar. Namun, yang membedakan antara gebang dan lontar, antara lain pohon gebang hanya berbuah sekali pada akhir masa hidupnya. Pohon gebang yang tumbuh itu ada yang secara alamiah dan juga ada yang dibudidayakan atau sengaja ditanam oleh penduduk. Lantaran kawasan tersebut banyak tumbuh pohon gebang, maka kemudian diberi nama Pulo Gebang dan dikenal hingga sekarang.[1]

Pada awalnya, Kelurahan Pulogebang merupakan bagian dari Desa Bayangkari (sekarang bagian dari Kelurahan Medan Satria) dan Desa Medan Satria, Kecamatan Bekasi, Kabupaten Bekasi, tetapi pada tahun 1974 terjadi perubahan batas wilayah Provinsi DKI Jakarta yang memasukkan sebagian wilayah Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bekasi, sehingga sebagian utara Desa Bayangkari dan sebagian utara Desa Medan Satria masuk ke dalam wilayah DKI Jakarta, dan dimekarkan menjadi Desa Pulogebang.[2]

Gedung Kepemerintahan

[sunting | sunting sumber]
  • Kantor Wali kota Jakarta Timur
  • Kantor Kelurahan Jakarta Timur
  • Balai Diklat Keagamaan Jakarta
  • PTSP Kota Administrasi Jakarta Timur
  • BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Pulogebang
  • Kantor BPN (Badan Pertanahan Nasional) Jakarta Timur
  • Pengadilan Tata Usaha (PTUN) Jakarta
  • Pengadilan Militer Tinggi II (Oditurat Militer Tinggi II)

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Negeri

Kompleks perumahan

[sunting | sunting sumber]
  • Perkampungan Asli Betawi Desa Pulo Gebang
  • Perkampungan Asli Betawi Desa Rawa Kuning
  • Perkampungan Asli Betawi Desa Rawa Bebek
  • Komplek Perumahan Pulo Gebang Permai
  • Komplek Perumahan Pulo Gebang Indah
  • Komplek Perumahan Pulo Gebang Kirana
  • Komplek Perumahan Masnaga Pulo Gebang
  • Komplek Perumahan Eramas 2000
  • Komplek Perumahan DPR Bumi Sanggraha
  • Komplek Perumahan Royal Residence Pulo Gebang
  • Komplek Perumahan Sanggraha Pulo Gebang
  • Rusun Seruni Pulo Gebang
  • Rusunnawa Pulo Gebang
  • Rusunnawa Rawa Bebek
  • Apartemen Sentra Timur Residence

Fasilitas Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Angkutan umum

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ [1]
  2. ^ "PP No. 45 Tahun 1974 tentang Perubahan Batas Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta [JDIH BPK RI]". peraturan.bpk.go.id. 1974-12-28. Diakses tanggal 2022-11-08.