Purbawinangun, Plumbon, Cirebon
Purbawinangun | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Barat | ||||
Kabupaten | Cirebon | ||||
Kecamatan | Plumbon | ||||
Kode Kemendagri | 32.09.18.2011 | ||||
|
Purbawinangun adalah sebuah desa di Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Plumbon dan Desa Kebarepan, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kasugengan, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Lurah, dan sebelah Timur berbatasan dengan Desa Marikangen. Sebelum menjadi desa tersendiri, Purbawinangun sebelumnya masuk wilayah Desa Plumbon, Kecamatan Plumbon.
Adalah seorang pemuda dari Demak yang bernama Pangeran Purbaya datang di Cirebon bermaksud ingin mendalami/berguru ilmu agama islam kepada Syeikh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Pemuda itu di terima menjadi murid nya Syeikh Syarif Hidayatullah.setelah lama pemuda itu berguru sampai pada waktu yang di anggap telah cukup dalam berguru Pangeran Purbaya di beri tugas oleh sang guru untuk mendirikan sebuah pedukuhan (perkampungan) sambil menyebarkan agama islam ke arah barat.
Maka berangkatlah Pangeran Purbaya ke arah barat dari caruban.setelah lama berjalan sampai lah Pangeran Purbaya di suatu daerah yang di anggap pantas untuk di jadikan sebuah pedukuhan (daerah itu masih berupa hutan belantara) segeralah pangeran purbaya di bantu oleh beberapa anak buah nya untuk menebang pohon hutan tersebut.
Tak lama kemudian berubah lah hutan tersebut itu menjadi sebuah pedukuhan dengan masyarakat nya yang telah memeluk agama islam.Berkat syiar islam yang di sampaikan oleh Pangeran Purbaya
Pangeran Purbaya adalah salah seorang yang di kenal penuh kasih sayang serta suka menolong kepada sesama dengan hati yang tulus ikhlas tanpa pamrih itulah sebab nya banyak orang datang untuk meminta pertolongan kepada Pangeran Purbaya oleh karena nya maka nama pangeran purbaya terkenal hingga ke daerah pasundan.
Karena orang pasundan percaya bahwa Pangeran Purbaya bisa memberikan pertolongan untuk mengobati orang yang sakit maupun yang lain nya.
Muncul lah istilah kalau kata kata nya orang yang agung (sakti) dengan istilah Idu Bacin (air liur yang bau) dan orang pasundan menyebut nya cai biuk.
Idu Bacin adalah merupakan sanepa arti sebenar nya yaitu : Idu : Air ludah Bacin : Bau tak sedap seperti bau bangkai.Tatapi istilah idu bacin di atas adalah rasa rendah hati bagi orang agung itu.setelah membacakan doa kemudian meniupkan pada air putih yang untuk obat itu.Terkadang air liur nya muncrat/nyembur. Oleh karena itu daerah tempat tinggal Raden Purbaya di beri nama Ci biuk (berasal dari kata cai biuk) kemudian berkembang menjadi desa Cibiuk
Ketika masa penjajahan belanda (tahun 1921) desa Cibiuk di gabungkan menjadi 1 dengan pemerintahan desa Plumbon.61 tahun lama nya desa ci biuk menjadi 1 dengan pemerintah desa Plumbon dan pada tahun 1982 terjadi pemekaran menjadi 2 yang di sebelah utara tetap masuk wilayah desa Plumbon sedangkan yang di sebelah selatan (desa cibiuk) membentuk desa baru yang di beri nama desa Purbawinangun
Adapun yang pernah menjabat kuwu desa Purbawinangun adalah
(A).Nama nama kuwu Cibiuk yang dapat di ketahui yaitu
1. KH Kasan (kuwu) 1873-1902
2. Ki Katas (kuwu) 1902-1921
(B).Nama nama kuwu Ci biuk di gabungkan dengan plumbon oleh pemerintah belanda yaitu
1. Muharam 1928-1938 lurah cantilan
2. Katim 1938-1942 lurah cantilan
3. Sugito 1942-1944 lurah cantilan
4. Muh. Tohir s 1944-1946 lurah cantilan
5. Maritan 1946-1964 lurah cantilan
6. Karsa 1964-1966 lurah cantilan
7. Karija s 1966-1982 lurah cantilan
(C).Nama nama kuwu purbawinangun yaitu
1. Usnama Dirat (pjs) 1982-1984
2. Kuwu Karija S 1984-1993
3. Sarwan (pjs) 1993-1994
4. Kuwu Renesi Kentas 1995-2003
5. Kuwu Nuryadi WS 2003-2013
6. Kuwu Rusmana 2013-2019
7. ....... 2019-2025
Dulu didesa ini ada kesenian tradisional SINTREN yang dikoordinasi oleh Mang Juri seorang seniman kampung. Sintren adalah salah satu kesenian daerah Cirebon yang digandrung saat itu.
Seiring pertumbuhan ekonomi sekarang ini, di Desa Purbawinangun berdiri beberapa pabrik industri Rotan, dimana dengan adanya industri rotan tersebut, menyerap tenaga kerja yang ada baik dari warga Desa Purbawinangun itu sendiri maupun warga sekitarnya, sehingga mengurangi angka pengangguran. Tumbuh juga UMKM di antaranya konveksi.
Sumber Sejarah
http://disbudparporakabcirebon.blogspot.com/2014/12/sejarah-asal-usul-desa-purbawinangun.html