Raja Burhanuddin
Raja Burhanuddin | |
---|---|
Lahir | Padang, Hindia Belanda |
Meninggal | sekitar 1903 |
Kebangsaan | Minangkabau |
Pekerjaan | Politisi |
Dikenal atas | Komandan Distrik Tanah Abang, Batavia |
Anak | Raja Sabarudin |
Raja Burhanuddin (lahir di Padang, Hindia Belanda - meninggal sekitar 1903) adalah seorang politisi pada masa Hindia Belanda atau pada paruh kedua abad-19. Karena reputasinya sebagai juru damai, ia pun mendapatkan kepercayaan dari pemerintah Hindia Belanda, dan dikemudian hari diangkat menjadi Komandan Distrik Tanah Abang, Batavia atau Commandant van het District Tanah Abang (Batavia).
Riwayat
[sunting | sunting sumber]Raja Burhanuddin lahir di Padang, tetapi tidak diketahui tahun kelahirannya. Dalam pernikahannya ia dianugerahi beberapa orang anak. Salah seorang putranya, Raja Sabarudin, pernah berkarier sebagai Manteri Politie di Tanjung Pura, Langkat, Sumatra Timur, sedangkan putrinya kemudian menjadi permaisuri Sultan Serdang. Raja Burhanuddin merupakan cucu dari Raja Pagaruyung, Sultan Alam Bagagar Syah.
Sejak usia remaja Raja Burhanuddin sudah pergi merantau, terutama ke Aceh ketika perang masih berkecamuk disana. Pada saat itulah ia mulai membina kariernya sebagai seorang politisi. Setelah matang sebagai politisi, ia sering diminta oleh pihak pemerintah Hindia Belanda untuk menyelesaikan perselisihan antara sesama penguasa pribumi atau dengan pihak kolonial di Perca Timur (Sumatra Timur).
Karena keberhasilannya sebagai juru damai, ia kemudian dianugerahi bintang penghargaan Ridder van de Militaire Willemsorde oleh pemerintah Hindia Belanda. Kariernya pun terus menanjak setelah ia diangkat sebagai kepala atau komandan distrik Tanah Abang, suatu wilayah pusat perekonomian, dengan jabatan Commandant van het District Tanah Abang (Batavia).
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Ia menikah pertama dengan Tengku Zaliha (janda dari Sultan Deli Mahmud Al Rasyid yang meninggal). Dari pernikahan ini, lahir Tengku Darwisyah, yang kelak menjadi istri Sultan Serdang Sultan Sulaiman Syariful Alam Shah.
Kedua, dengan Siti Rasimah. Dari pernikahan ini, lahir Raja Sabaroedin, pendiri Benih Mardeka. Salah seorang cucunya, bernama sama dengannya, yakni Raja Burhanudin (dengan 'd' satu atau ditulis Raja Burhanudin-Sabaroedin dan Bh. Sabaroedin).
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- "Minang Saisuak 141 - Raja Burhanuddin, Urang Awak Penguasa Tanah Abang" Surya Suryadi. Diakses 09-07-2018.
- Muhammad Alamsyah. "Ekspedisi Belanda ke Sumatra Timur". Academia. Diakses tanggal 14-01-2014.
- Zonna Eva Karmila (03-10-2013). "Raja Burhanuddin, Urang Awak Penguasa Tanah Abang". Info Minang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-18. Diakses tanggal 14-01-2014.