Rengat, Indragiri Hulu
Rengat | |
---|---|
Koordinat: 0°22′44″S 102°33′43″E / 0.378774°S 102.561948°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Riau |
Kabupaten | Indragiri Hulu |
Pemerintahan | |
• Camat | Sutrisno[1] |
Luas | |
• Total | 836,24 km2 (322,87 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 50.266 jiwa |
• Kepadatan | 60/km2 (200/sq mi) |
Kode pos | |
Kode Kemendagri | 14.02.01 |
Desa/kelurahan | 10 desa 6 kelurahan |
Rengat adalah sebuah wilayah Kecamatan dan sekaligus sebagai ibu kota dari Kabupaten Indragiri Hulu, provinsi Riau, Indonesia. Kecamatan Rengat dilalui Sungai Indragiri. Penduduk asli daerah ini adalah Suku Melayu. Di Rengat juga terdapat sebuah tugu dibangun mengenang kepahlawanan seorang bupati yang bernama Tulus (yang juga ayah kandung seorang sastrawan terkenal Chairil Anwar), pada masa Agresi Militer II Belanda ke Indonesia.
Demografi
[sunting | sunting sumber]Penduduk kecamatan Rengat terdiri dari berbagai suku bangsa yaitu suku Melayu, Minang, Jawa, Batak, Banjar, Bugis, Tionghoa, dan beberapa suku lainnya. Ada suku pedalaman Indragiri disebut dengan Suku Talang Mamak yang dahulunya masih bermukim di pedalaman, sampai saat ini masih ada walaupun sudah mulai ada pembauran dengan masyarakat sekitar. Mata pencaharian utama penduduk kecamatan Rengat adalah di sektor pertanian.
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021, mencatat bahwa masyarakat kecamatan Rengat memiliki beragam agama yang dianut. Adapun persentasi penduduk menurut agama yang dianut adalah Islam sebanyak 96,75%, kemudian agama Kristen sebanyak 1,70%, dimana Protestan 1,19% dan Katolik 0,51%. Selebihnya menganut agama buddha sebanyak 1,55%.[2]
Wisata
[sunting | sunting sumber]Salah satu tempat wisata di Rengat, adalah sebuah danau tempat pemandian keluarga Istana Indragiri yang dikenal penduduk setempat dengan nama Danau Raja. Konon dahulu kala tidak jauh dari danau pemandian keluarga kerajaan Indragiri tersebut terdapat sebuah bangunan Istana kerajaan, yang saat ini telah berada ditengah sungai Indragiri dan kalau dimusim kemarau pada waktu debit air sungai surut kita dapat melihat bekas bangunan bagian belakang Istana Indragiri tersebut.
Di era tahun 1980-an, pemerintah daerah Indragiri Hulu bermaksud menjadikan Danau Raja ini sebagai sebuah daerah wisata bagi penduduk sekitar dengan membangun taman bermain untuk anak-anak, dan beberapa fasilitas pendukung lainnya. Sayang penggalakan pembangunan tersebut tidak berjalan lama, mengingat jumlah pengunjungnya tidak sesuai target yang diharapkan. Hal ini menyebabkan para pedagang setempat tidak bertahan lama.
Rengat juga dikenal dengan kota "RAJA" ini mungkin disebabkan karena banyaknya keturunan - keturunan dari raja - raja Indragiri terdahulu. Sehingga orang Rengat gampang dikenali walaupun di mana berada asalkan namanya diawali dengan Raja bisa dipastikan berasal dari Rengat, tetapi silsilah keturunan kerajaan Indragiri saat ini tidak jelas lagi.
Transportasi
[sunting | sunting sumber]Salah satu kendaraan khas Rengat yang masih beroperasi sampai sekarang adalah becak. Yang membuat Becak di Rengat berbeda dengan becak yang terdapat di beberapa daerah lain yaitu pada posisi pengayun becak berada di samping penumpang bukan di belakang. Di Rengat juga terdapat dua buah jembatan Sungai Indragiri yang digunakan untuk penyeberangan ke daerah seberang sungai. Banyak penduduk yang memanfaatkan fasilitas ini untuk berolah raga seperti jogging ke daerah seberang yang dikenal bebas polusi. Daerah ini memiliki satu bandar udara yaitu Bandar Udara Japura.
Karena di daerah ini masih terdapat banyak pohon dan kebanyakan penduduknya bermata pencaharian berkebun. Sehingga jika pada musimnya, banyak buah-buahan membanjiri pasar seperti manggis, rambutan, durian, duku, dan lengkeng. Buah khas Rengat adalah Kedondong. Di pusat pasar terdapat sebuah tugu jam dan pahatan buah kedondong di atasnya.
Pembantaian 5 Januari 1949
[sunting | sunting sumber]Tahun 1949, pada saat Revolusi, pasukan payung Belanda membunuh ribuan orang di Rengat.[3] Tepatnya 5 Januari 1949, menjadi hari berkabung di Rengat dan diperingati setiap tahunnya, dimana ada sekitar 2.000 orang meninggal dunia, termasuk bupati yang menjabat saat itu, Tulus. Pada peringatan tanggal 5 Januari 2022, upacara diadakan di halaman rumah dinas bupati Indragiri Hulu, Rezita Meylani Yopi, bersama perangkat pemerintahan dan kecamatan rengat.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Camat Rengat Bantah Kabar Pasar Rakyat Rengat akan Ditutup". www.bermadah.co.id. 26 Maret 2022. Diakses tanggal 12 Januari 2022.
- ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 12 Januari 2022.
- ^ Anne-Lot Hoek, "Rengat, 1949", Inside Indonesia 125: Juli - Sept 2016
- ^ "Peringati 5 Januari Kota Rengat Bersejarah". mediageser.com. 5 Januari 2022. Diakses tanggal 12 Januari 2022.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- http://www.wunderground.com/global/stations/96171.html
- http://maps.google.com/maps?f=q&hl=en&geocode=&q=rengat&sll=37.0625,-95.677068&sspn=30.185946,74.970703&ie=UTF8&ll=-0.267791,102.542267&spn=0.594626,1.171417&z=10&iwloc=addr
- http://www.inhu.go.id/kec_rengat.php Diarsipkan 2009-02-19 di Wayback Machine.
- http://www.riau.go.id/index.php?module=articles&func=display&aid=179