Resolusi 8K
Resolusi 8K adalah resolusi televisi berdefinisi ultratinggi (UHDTV) tertinggi yang pernah ada di dunia televisi digital dan sinematografi digital. 8K mengacu pada resolusi horizontal format-format turunannya yang berada di tataran 8.000 piksel sehingga membentuk dimensi gambar total 7680x4320.[1] 8K adalah resolusi tampilan yang akan menggantikan 4K. 4K dikabarkan akan menjadi standar utama televisi pada tahun 2017.[2]
Salah satu keuntungan tampilan beresolusi tinggi seperti 8K adalah pikselnya tidak bisa dilihat mata manusia dari jarak dekat. Pada layar 8K berukuran 52", efek ini dapat terlihat pada jarak 50,8 cm (20 inci) dari layar, dan 91,44 cm (3 kaki) pada layar 92". Kegunaan praktis yang lain dari resolusi ini adalah penggabungan teknik potong dalam penyuntingan film. Hal tersebut memungkinkan pembuat film membuat rekaman dengan resolusi tinggi seperti 8K dengan lensa lebar atau jarak jauh, lalu memperbesar dan memotongnya secara digital lewat proses pascaproduksi. Potongan gambar aslinya kemudian disesuaikan dengan resolusi standar televisi berdefinisi tinggi masa kini (1080p, 720p & 480p).[3]
Sedikit sekali kamera video yang mampu merekam dalam resolusi 8K. Inovator seperti NHK merupakan salah satu perusahaan yang telah menciptakan kamera penyiaran kecil dengan sensor gambar 8K.[4] Sony dan Red Digital Cinema Camera Company berencana menyertakan sensor 8K yang lebih besar ke produk-produk kameranya dalam kurun beberapa tahun selanjutnya.[4] Meski 8K tidak akan mengubah pertelevisian dalam waktu dekat, alasan utama para pembuat film menggunakan kamera 8K adalah mendapatkan rekaman 4K yang lebih bagus. Melalui proses downsampling, gambar 8K beresolusi tinggi yang di-downsample ke 4K akan menciptakan gambar yang lebih tajam dengan warna yang lebih kaya. Efek ini tidak bisa dihasilkan oleh kamera 4K yang sensor resolusinya lebih rendah.[4]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pendahulu
[sunting | sunting sumber]Kamera pertama
[sunting | sunting sumber]Pada 6 April 2013, Astro Design meluncurkan AH-4800, kamera yang mampu merekam dalam resolusi 8K.
Produksi
[sunting | sunting sumber]Restorasi digital Lawrence of Arabia dengan pindaian 8K/perantara 4K dirilis di bioskop dan Blu-ray[5] pada tahun 2012 oleh Sony Pictures sebagai bagian dari perayaan ulang tahun ke-50 film tersebut.[6] Menurut Grover Crisp, wakil presiden eksekutif bidang restorasi Sony Pictures, pindaian 8K yang baru memiliki resolusi yang sangat tinggi sampai-sampai jika diperhatikan, pengamat akan melihat rangkaian baris melingkar dengan pola "mirip sidik jari" di dekat atas bingkai. Ini disebabkan oleh emulsi film yang meleleh dan pecah akibat panasnya gurun saat pembuatan film Lawrence of Arabia. Sony pun mengontrak pihak ketiga untuk mengurangi atau melenyapkan efek pecah ini untuk versi film yang baru.[5]
Pada tanggal 17 Mei 2013, Franklin Institute merilis To Space And Back, video 3D beresolusi 8K×8K dan berkecepatan 60 fps dengan durasi kurang lebih 25 menit. Saat pertama kali tayang di Fels Planetarium, video ini diputar dalam resolusi 16K dan kecepatan 60 fps.[7]
Penyiaran
[sunting | sunting sumber]Stasiun televisi pemerintah Jepang, NHK, mulai meneliti dan mengembangkan 8K pada tahun 1995. Sejak itu NHK menghabiskan $1 miliar untuk mengembangkan resolusi ini.[8] Dengan kode Super Hi-Vision, NHK turut mengembangkan audio suara kitar 22,2 saluran yang rencananya akan dijadikan standar penyiaran pada tahun 2032.[8][9] Resolusi ini sempat diuji coba pada Olimpiade London 2012 dan Festival Film Cannes; film berjudul Beauties À La Carte dengan durasi 27 menit diputar di layar 220” dengan resolusi 8K. Televisi 8K pertama di dunia diluncurkan oleh Sharp di Consumer Electronics Show (CES) pada tahun 2013.[10]
Resolusi
[sunting | sunting sumber]10080 × 4320 | 21:9 | 43,5 megapiksel |
8192 × 4320 | ~17:9 | 35,4 megapiksel |
7680 × 4320 | 16:9 | 33,2 megapiksel |
8192 × 5120 | 16:10 | 41,9 megapiksel |
8192 × 8192 | 1:1 | 67,1 megapiksel |
8K FUHD[11] memiliki resolusi 7680 × 4320 (33,2 megapiksel) dan merupakan satu dari dua resolusi televisi berdefinisi ultratinggi selain 4K UHD. Pada tahun 2013, kemampuan jaringan transmisi untuk memancarkan resolusi HDTV dibatasi oleh kecepatan Internet dan bergantung pada siaran satelit untuk memancarkan arus data yang deras. Permintaan konsumen diperkirakan akan mendorong penggunaan standar pemadatan video serta pemutakhiran jaringan komunikasi fisik dalam waktu dekat.[12]
8K FUHD memproyeksikan 4 kali resolusi horizontal dan vertikal format HDTV 1080p dengan jumlah piksel 16 kali lebih banyak.
8K fulldome
[sunting | sunting sumber]8K fulldome memiliki resolusi 8192×8192 (67,1 megapiksel) dan merupakan resolusi proyeksi modern untuk teater kubah penuh berbentuk bola yang biasa dijumpai di planetarium. 8k fulldome memproyeksikan 4 kali lebar dan 7,5 kali tinggi resolusi format HDTV 1080p dengan jumlah piksel 32 kali lebih banyak.
Alat
[sunting | sunting sumber]TV/Layar
[sunting | sunting sumber]- Sharp's 85" 8K LCD TV, resolusi 7680 × 4320 - International Consumer Electronics Show (CES) 2012
- Panasonic's 145" 8K Plasma Display, resolusi 7680 x 4320 - Internationale Funkausstellung Berlin (IFA) 2012
- LG's 98" 8K LCD TV, resolusi 7680 x 4320 - Internationale Funkausstellung Berlin (IFA) 2014
Kamera
[sunting | sunting sumber]- AH-4800, kamera yang mampu merekam dalam resolusi 8K. Diluncurkan oleh Astro Design pada tanggal 6 April 2013.
Fulldome
[sunting | sunting sumber]- Definiti 8K theaters, resolusi 8192×8192 (apu)
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Robert Silva. "8K Resolution - Definition and Explanation of 8K Video Resolution". About.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-14. Diakses tanggal February 12, 2014.
- ^ Johnson, Luke. "Toshiba suggests 4K TVs will be mainstream by 2017". Trusted Reviews. Diakses tanggal 3 April 2014.
- ^ Bloom, Phillip. "From Chicago to the Moon: The power of 4K resolution and how to make it work for you creatively". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-28. Diakses tanggal 3 April 2014.
- ^ a b c Marine, Joe. "NHK Has Finally Shrunk Their 8K Resolution Camera, but How Close Are We to Shooting in 8K?". No Film School. Diakses tanggal 3 April 2014.
- ^ a b Rob Sabin (20 December 2011). "Home Theater: Hollywood, The 4K Way". HomeTheater.com Ultimate Tech. Source Interlink Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-02-22. Diakses tanggal 24 February 2013.
- ^ Lawrence of Arabia on Blu-ray Later This Year. Blu-rayDefinition.com (12 June 2012).
- ^ "'To Space & Back' latest Planetarium feature". Philadelphia Tribune (Google Cache). Archived from the original on 2014-02-17. Diakses tanggal 14 May 2013.
- ^ a b Shilov, Anton. "NHK Shows World's First 8K Movie at Cannes Film Festival". X Bit Labs. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-07. Diakses tanggal 3 April 2014.
- ^ Grabham, Dan. "Super Hi-Vision: the future of TV that's 16x HD". Tech Radar. Diakses tanggal 3 April 2014.
- ^ Singal, Nidhi. "CES 2013: Sharp showcases world's first 8K TV". Business Today. Diakses tanggal 3 April 2014.
- ^ "CES 2013: Sharp Demoes Double-UHD (8K) Set, Two 4K Sets, 21 New Aquos 3D Smart TVs". http://www.dailytech.com/. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-12. Diakses tanggal 2014-12-27. Hapus pranala luar di parameter
|publisher=
(bantuan) - ^ "High Efficiency Video Coding". Motion Pictures Experts Group. Diakses tanggal 10 December 2013.