Roro Mendut (seri televisi)
Roro Mendut | |
---|---|
Genre | |
Pembuat | Genta Buana Paramita |
Ditulis oleh | Imam Tantowi |
Cerita | Y.B Mangunwijaya |
Sutradara | Wang Yi Kai |
Pemeran | |
Penggubah lagu tema | Dwiki Dharmawan |
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Bahasa Indonesia |
Jmlh. musim | 1 |
Jmlh. episode | 9 (daftar episode) |
Produksi | |
Produser | Budhi Sutrisno |
Pengaturan kamera | Multi-kamera |
Durasi | 60 menit |
Rumah produksi | Genta Buana Paramita |
Distributor | Indosiar Karya Media |
Rilis asli | |
Jaringan | Indosiar |
Rilis | 18 Januari 29 Januari 2005 | –
Roro Mendut adalah serial televisi kolosal Indonesia produksi Genta Buana Paramita yang ditayangkan perdana 18 Januari 2005 di Indosiar. Serial ini disutradarai oleh Wang Yi Kai dan dibintangi oleh Revi Mariska, Afdhal Yusman dan Penty Nurafiani.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Badai dahsyat mengamuk mengharubirukan sebuah kapal layar. Nahkoda kapal tersebut, Pronocitro dan awak kapalnya berusaha keras menyelamatkan kapal dari keganasan ombak laut. Ternyata badai itu disebabkan Jin Jahat Penguasa Laut Cina Selatan yang ingin menenggelamkan kapal itu lantaran Pronocitro tidak memberi sesaji padanya. Walau Jaka Belek sudah meminta Pronocitro memberikan sesaji berupa kambing yang mereka bawa. Tetap saja Pronocitro menolak, bahkan nekat menyerang Jin Jahat. Terjadilah pertarungan seru antara mereka, namun Pronocitro kewalahan menghadapi Jin Jahat yang lebih kuat. Tiba-tiba dari angkasa terbang meluncur seorang anak lelaki usia 12 tahun, Bagus Kelana yang lalu menyerang Jin Jahat itu. Jin Jahat Penguasa Laut Cina Selatan jadi kaget. Bagus Kelana menyerang Jin Jahat dengan ganas. Pronocitro menyaksikan dengan kagum dan tak menyangka jika anak kecil ternyata memiliki kesaktian hebat. Jin Jahat keteteran, akhirnya kabur melarikan diri terjun ke dalam air. Pronocitro berterima kasih pada Bagus Kelana. Sementara itu di tempat lain, sebuah perahu layar bercadik menuju ke sebuah pantai. Di pantai itu seorang gadis dengan ceria melambaikan tangannya, namanya Mendut. Mendut gembira menyambut kedatangan perahu milik kakak ibunya, yang selalu ia panggil dengan Wo atau paman tua. Keceriaan gadis yang baru tumbuh besar itu disaksikan oleh ketiga pria berkuda yang berbusana gemperlap. Salah satunya adalah Adipati Pragolo yang masih muda dan tampan. Ia tertarik pada sikap Mendut yang lincah namun tidak acuh padanya.
Pemeran
[sunting | sunting sumber]Pemeran | Peran |
---|---|
Revi Mariska | Roro Mendut |
Afdhal Yusman | Pronocitro |
Penty Nurafiani | Ayu Tejo Kencono |
Ahmad Affandy | Manuel Alvarez |
Ratu Annisa | Ratu Arumardi |
Diaz Erlangga | Sultan Agung |
Candy Satrio | Adipati Pragolo |
Alenta S. Hombing | Genduk Duku |
Denaya Bintang Azmi | Garam Admi Adipati Pragolo |
Sigit Antonio | Sawung Alit |
Lisda Oktaviani | Siti Nurbaeti |
Aris Kurniawan | Tumanggung Endranata |
Nanda Felandy | Nyai Singo Barong |
Budi Chaerul | Tumanggung Martaloyo |
Piet Ermas | Tumanggung Wiroguno |
Hans Gunawan | Kyai Muchtar |
Diaz Astiza | Nyai Ajeng |
Febriyanti | Ni Kuweni |
Novita Mahesa | Ni Semongko |
Arief Iskandar | Ntir Untir |
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Roro Mendut di IMDb