Rudolf Bultmann
Rudolf Karl Bultmann (20 Agustus 1884 - 30 Juli 1976) adalah seorang teolog Jerman dengan latar belakang Lutheran, yang selama tiga dasawarsa menjadi profesor dalam studi Perjanjian Baru di Universitas Marburg. Bukunya History of the Synoptic Tradition (Sejarah Tradisi Sinoptik) (1921) hingga kini masih dianggap sebagai perangkat penting dalam penelitian kitab-kitab Injil, bahkan oleh para sarjana yang menolak analisisnya tentang trope retorika konvensional atau satuan naratif yang membentuk kitab-kitab Injil, dan prinsip-prinsip yang berorientasi sejarah yang disebut "kritik bentuk". Bultmann adalah tokoh yang paling berpengaruh dalam pendekatan studi ini:
- "Tujuan dari kritik bentuk adalah untuk menentukan bentuk asli dari sepotong naratif, suatu ucapan Tuhan, atau suatu perumpamaan. Dalam prosesnya kita belajar untuk membedakan tambahan-tambahan dan bentuk-bentuk sekuknder, dan semua ini pada gilirannya membawa kita kepada bentuk-bentuk penting bagi sejarah dari tradisinya."
Pada 1941, Bultmann menerapkan kritik bentuk kepada Injil Yohanes, dan di situ ia membedakan keberadaan dari "Injil Tanda-tanda"] yang hilang, yang padanya Yohanes—satu-satunya di antara para penulis Injil—bergantung. Monografnya sangat kontroversial. Pada tahun yang sama kuliahnya Perjanjian Baru dan Mitologi: Masalah Demitologisasi terhadap Pesan Perjanjian Baru, menganjurkan para penafsir untuk menggantikan teologi yang tradisional dengan filsafat eksistensial dari kolega Bultmann, Martin Heidegger, sebuah upaya untuk membuat realitas ajaran-ajaran yesus lebih dapat dipahami oleh para pembaca modern yang terdidik. Bultmann tetap yakin bahwa kisah-kisah kehidupan Yesus menawarkan teologi dalam bentuk cerita. Pelajaran-pelajaran diajarkan dalam bahasa mitos yang dikenal pada waktu itu. Semua itu tidak boleh dibuang, melainkan diberikan penjelasan sehingga mereka dapat dipahami untuk masa kini. Bultmann menganggap iman harus menjadi suatu realitas masa kini. Bagi Bultmann, manusia di dunia tampaknya selalu berada di dalam kekecewaan dan kegalauan. Iman harus menjadi suatu tindakan kehendak yang vital dan teguh, bukan upaya mengumpulkan dan mengagung-agungkan "bukti-bukti kuno".
Sebagian sarjana mengkritik Bultmann dan para kritik lainnya karena skeptisisme yang berlebih-lebihan mengenai keandalan historis kisah-kisah Injil. Dampak penuh Bultmann baru dirasakan ketika bukunya Kerygma and Mythos ("Berita Injil dan Mitos") terbit dalam terjemahan bahasa Inggris pada 1948.
Ernst Käsemann dan Günther Bornkamm adalah beberapa di antara muridnya yang juga menjadi teolog terkemuka.
Karya-karya pilihan
[sunting | sunting sumber]- Die Geschichte der synoptischen Tradition (1921, 1931)
- History of the Synoptic Tradition, Harper San Francisco, 1976, ISBN 0-06-061172-3 (karya rintisan tentang kritik bentuk)
- Jesus (1926)
- Jesus Christ and Mythology, Prentice Hall, 1997, ISBN 0-02-305570-7
- Neues Testament und Mythologie (1941)
- The New Testament and Mythology and Other Basic Writings, Augsburg Fortress Publishers, 1984, ISBN 0-8006-2442-4
- Kerygma and Myth oleh Rudolf Bultmann and Five Critics (1953) London: S.P.C.K., HarperCollins 2000 edition: ISBN 0-06-130080-2, online edition Diarsipkan 2006-05-30 di Wayback Machine. (memuat esai "The New Testament and Mythology" dengan analisis kritis dan tanggapan Bultmann)
- Das Evangelium des Johannes (1941)
- The Gospel of John: A Commentary, Westminster John Knox Press, 1971, ISBN 0-664-20893-2
- Theologie des Neuen Testaments (1948–53)
- Theology of the New Testament: Complete in One Volume, Prentice Hall, 1970, ISBN 0-02-305580-4
- Religion without Myth (ditulis bersama dengan Karl Jaspers) (1954)
- Myth & Christianity: An Inquiry Into The Possibility Of Religion Without Myth, terjemahan 1958 oleh Noonday Press, Prometheus Books, 2005, ISBN 1-59102-291-6. Dalam dialog ini dengan filsuf Jaspers, Jaspers pertama-tama mengemukakan pendapat bahwa Kekristenan tidak dapat dipahami terlepas dari kerangka mitisnya, dan bahwa mitos adalah bentuk yang perlu bagi komunikasi melalui simbol. Bultmann menjawab bahwa analisis ilmiah modern terhadap teks dibeutuhkan untuk memisahkan yang asli dari klaim-klaim yang ajaib, dan dengan demikian mengungkapkan pesannya yang sejati.
- History and Eschatology: The Presence of Eternity (1954–55 Gifford lectures), Harper, 1962,Greenwood Publishers, 1975: ISBN 0-8371-8123-2
Rujukan
[sunting | sunting sumber]New Jerome Biblical Commentary disunting oleh Raymond E. Brown, Joseph A. Fitzmeyer, dan Roland E. Murphy, Prentice Hall 1990, edisi 1968 yang diperbarui; lihat hlm. 1137-1139, Modern New Testament Criticism- John S. Kselman dan Ronald D. Witherup
- R. Bultmann, Existence and Faith. Shorter Writings of Rudolf Bultmann, disunting dan diterjemahkan oleh S. M. Ogden, London, 1961, (Meridian Books di AS)
- R. Bultmann, Jesus and the Word, terj. oleh L. P. Smith dan E. H. Lantero, London, 1952.
- R. Bultmann, New Testament and Mythology and Other Writings, disunting dan diterjemahkan oleh S. M. Ogden, London, 1984
- D. Fergusson, Bultmann, London, 1992
- Edgar V. McKnight, What is Form Criticism (Guides to Biblical Scholarship, New Testament Series) Fortress Press, 1969
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Synoptic Gospels Primer Diarsipkan 2006-08-19 di Wayback Machine. milik Rutgers University mempunyai biografi singkat Diarsipkan 2006-08-07 di Wayback Machine. dan pranala lebih jauh.
- wWsley Wildman, "Rudolf Bultmann": analisis tentang tema-tema: God as Wholly Other (Allah sebagai Yang Sama Sekali Lain); Existentialist interpretations (Penafsiran Eksistensialis); demythologization (demitologisasi)
- Sejumlah teks dan sumber-sumber online Diarsipkan 2005-10-28 di Wayback Machine.
- John C. McDowell, Girton College, Cambridge: "Rudolf Bultmann (1884-1976)": esai perkenalan singkat
- Heinrich Fries: Bultmann-Barth dan Teologi Katolik Diarsipkan 2006-01-01 di Wayback Machine.
- John F. McCarthy, Modernism in the Demythologizing of Rudolf Bultmann (Modernisme dalam Demitologisasi Rudolf Bultmann, Living Tradition, No. 112, July 2004
John F. McCarthy, The Incomplete Response of Catholic Theologians to the Demythologizing of Rudolf Bultmann (1999):