Rumah teras
Tampilan
Dalam arsitektur dan tata kota, sebuah rumah teras, rumah susun, rumah sambung atau rumah bandar (istilah yang terakhir disebutkan juga dapat merujuk pada rumah patio) adalah gaya perumahan berkepadatan menengah yang muncul di Eropa pada akhir abad ke-17, ketika satu baris rumah yang serupa saling berbagi dinding samping. Ujung pertama dan terakhir dari barisan ini disebut teras ujung, dan biasanya lebih besar daripada rumah di tengah baris.
Rumah teras telah menampung berbagai jenis spektrum sosial masyarakat Barat. Awalnya dikaitkan dengan kelas pekerja, namun sekarang rumah teras lama dan pembangunannya sering dikaitkan dengan proses gentrifikasi orang kaya.[1]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Sumber
[sunting | sunting sumber]- Summerson, John, 1947. "John Wood and the English town-planning tradition" collected in Heavenly Mansions (1963).
- Summerson, Georgian London.
- Chen, The Encyclopedia of Malaysia, Volume 5 (1998).
- Hayward, Mary Ellen; Belfoure, Charles (2001). The Baltimore Rowhouse. Princeton Architectural Press. ISBN 9781568982830.
- Howells, T. Morris, C. Terrace houses in Australia. The Rocks, N.S.W.: Lansdowne, 1999. ISBN 1-86302-649-5
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ William, Logan (1985). The Gentrification of inner Melbourne - a political geography of inner city housing. Brisbane, Queensland: University of Queensland Press. hlm. 36. ISBN 0-7022-1729-8.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Wikimedia Commons memiliki media mengenai Terraced houses.
- http://www.feofania.com - A unique coplex in Kiev, Ukraine.
- http://www.le.ac.uk/emoha/leicester/terraces.html - A tribute to the typical terraced houses of Leicester, UK
- rumah Diarsipkan 2019-08-27 di Wayback Machine.