Lompat ke isi

Rumput ekor kucing

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Rumput Ekor-kucing
Rumput ekor-kucing, Pennisetum polystachion
dari Cihideung Ilir, Ciampea, Bogor
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Monokotil
Klad: Komelinid
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
P. polystachion
Nama binomial
Pennisetum polystachion
Sinonim
  • Panicum polystachion L.[2] (basionym)

sinonim selengkapnya pada The Plant List.[3]

Rumput ekor-kucing (Pennisetum polystachion) adalah sejenis rumput pendatang dari Afrika tropis, anggota suku Poaceae. Rumput berukuran besar ini agaknya sengaja dibawa dan ditanam sebagai pakan ternak, namun acap kali meliar dan tumbuh sebagai gulma di lahan pertanian. Kadang-kadang ada pula yang menyebutnya rumput gajah. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Mission grass atau Feather pennisetum.

Pengenalan

[sunting | sunting sumber]
Jenis dengan bunga berwarna mirah delima, dari Ayotupas, TTS

Rumput besar berumur semusim atau menahun; batang-batangnya menaik tegak, tinggi 30–200 cm.[4] Banyak bercabang-cabang, yang muncul dari buku batang yang rebah, membentuk tegakan yang rapat; kadang-kadang muncul akar pada buku-buku itu. Ruas batang beralur dan gundul. Pelepah daun tipis, berlunas menuju helaian daun, biasanya lebih pendek dari ruas, gundul; lidah-lidah (ligula) bentuk cincin berambut, panjang 1,5-2,5 mm; helaian daun sempit, meruncing, datar, panjang 5–45 cm × 3–18 mm.[5]

Bunga-bunga terkumpul dalam malai berbentuk serupa bulir; seperti garis, lurus atau melengkung, panjang 3–25 cm × (0,6–)0,8–1(–1,5) cm tebal (tidak termasuk bulu-bulunya).[4]

Agihan dan ekologi

[sunting | sunting sumber]
Tumbuh di tepi jalan di Maui, Hawaii

Pennisetum polystachion berasal dari Afrika tropis dan India; namun kini telah tersebar dan meliar di Asia tropis, Australia, Mikronesia, Melanesia, Polinesia, Hawaii dan Amerika Serikat bagian selatan. Rumput ini menyebar luas di antara garis lintang 23°U dan 23°S.[6]

Rumput ekor kucing mampu beradaptasi dan tumbuh baik pada kondisi lahan yang jelek. Tumbuhan ini menyukai curah hujan yang tinggi, namun dapat bertahan pada kondisi kekeringan yang tidak lama. Juga dapat menyesuaikan diri pada berbagai jenis tanah, mulai dari yang berpasir ringan hingga tanah liat yang tergenang, serta pada tanah-tanah dengan kesuburan rendah. Rumput ini tahan dengan naungan hingga 80%.[6]

Pennisetum polystachion dianggap sebagai gulma yang invasif di banyak negara, termasuk di Indonesia, Thailand, dan Filipina.[5] Juga di Australia utara.[7]

Rumput ekor-kucing disabit orang untuk dijadikan pakan ternak, baik dalam keadaan segar maupun dibuat menjadi jerami kering. Ia juga berguna sebagai tanaman penahan erosi tanah, terutama di lapangan-lapangan yang miring. Dari batangnya yang tua, dapat dihasilkan pulp untuk pembuatan kertas.[8]

Rumput ini dengan cepat menutupi tanah-tanah terbuka bekas kebakaran dan membentuk rumpun-rumpun yang lebat dan padat, sehingga sangat baik sebagai pengendali erosi. Sekaligus, rumput ekor-kucing menekan dan mengalahkan pertumbuhan jenis-jenis gulma yang lain yang berkompetisi.[9]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Schultes, J.A. 1824. Mantissa in Volumen Secundum. Systematis Vegetabilium Caroli a Linne ex Editione Joan. Jac. Roemer... 2: 146. Stuttgardtiae : sumtibus J.C. Cottae. (sebagai Pennisetum polystachyum)
  2. ^ Linne, C. von & L. Salvius. 1759. Systema naturae : per regna tria naturae : secundum classes, ordines, genera, species, ... Tome 2: 870. Holmiae :Impensis Direct. Laurentii Salvii, 1758-1759
  3. ^ The Plant List: Pennisetum polystachion (L.) Schult.
  4. ^ a b RBG Kew - GrassBase: Pennisetum polystachion
  5. ^ a b CABI: Pennisetum polystachion
  6. ^ a b Feedipedia: Pennisetum polystachion
  7. ^ "Mission Grass - Pennisetum polystachion". Weed Identification. Australian Weeds Committee. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-04-14. Diakses tanggal 9 January 2013. 
  8. ^ Baki, B.B., C. Manidool & C.P. Chen. 1992. Pennisetum polystachion (L.) Schultes In: Mannetje, L.'t and R.M. Jones (Eds). Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) 4 (Forages): 189-91. Diarsipkan 2014-06-05 di Wayback Machine. Pudoc, Wageningen, The Netherlands.
  9. ^ FAO: Pennisetum polystachion (L.) Schult. Diarsipkan 2013-12-08 di Wayback Machine.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]