Rusydi Hamka
Rusydi Hamka | |
---|---|
رشدي همكا | |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia | |
Masa jabatan 1 Oktober 1999 – 30 September 2004 | |
Komisi | Komisi I |
Grup parlemen | Fraksi Partai Persatuan Pembangunan |
Daerah pemilihan | DKI Jakarta |
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta | |
Masa jabatan 25 Juli 1997 – 25 Agustus 1999 Menjabat bersama Sugeng Suprijatna dan Ade Surapriatna | |
Ketua | Edy Waluyo |
Grup parlemen | Fraksi Partai Persatuan Pembangunan |
Daerah pemilihan | Jakarta Selatan |
Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia | |
Masa jabatan 1 Oktober 1992 – 30 September 1997 | |
Ketua | Wahono |
Informasi pribadi | |
Lahir | Padang Panjang, Hindia Belanda | 7 September 1935
Meninggal | 18 September 2014 Cempaka Putih, Jakarta, Indonesia | (umur 79)
Makam | Makam Pahlawan Nasional Buya Hamka, Tanah Kusir[1] |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Partai Persatuan Pembangunan |
Suami/istri | Khasyiah |
Hubungan | Muhammad Amrullah (buyut) Abdul Karim Amrullah (kakek) Abdul Bari Karim Amrullah (paman) Abdul Wadud Karim Amrullah (paman) Ahmad Rasyid Sutan Mansyur (paman) Irfan Hamka (adik) Aliyah Hamka (adik) Jusuf Hamka (adik tiri) |
Anak | 5 |
Orang tua |
|
Almamater | Sekolah Tinggi Publisistik |
Profesi | Wartawan dan politisi |
Dikenal karena | Jurnalis Panjimas |
Informasi pribadi | |
Agama | Islam |
Etnis | Minangkabau |
Organisasi | Muhammadiyah |
Sunting kotak info • L • B |
Drs. H. Rusydi Hamka, pelafalan dalam bahasa Indonesia: [/ruːʃdɪ hɑːmkɑːˈ/] (7 September 1935 – 18 September 2014) adalah seorang dai, jurnalis, sastrawan, dan politisi berkebangsaan Indonesia. Dia pernah memimpin Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di DKI Jakarta sekaligus menjadi legislator di DPRD DKI Jakarta bersama dengan adiknya, Afif Hamka.[2][3] Di DPRD DKI Jakarta, Rusydi menjabat wakil ketua bersama dua lainnya dari Fraksi Karya Pembangunan, yakni Sugeng Suprijatna dan Ade Surapriatna.[4][5] Pada Pemilu 1999, ia mencalonkan diri sebagai calon legislatif dari PPP untuk daerah pemilihan DKI Jakarta dan berhasil menduduki kursi parlemen.[6] Ini menjadikan kiprah terakhirnya di dunia politik. Sebelumnya, ia pernah menduduki kursi Majelis Permusyawaratan Rakyat masa bakti 1992–1997.[7] Selain berkarier di politik, Rusydi juga merupakan tokoh Muhammadiyah mengikuti jejak ayahnya, Hamka.
Awal kehidupan
[sunting | sunting sumber]Rusydi (Ejaan Lama: Rusjdi) lahir di sebuah ruang asrama di Kuliatul Mubaligin, Padang Panjang, Pesisir Barat Sumatera, pada 7 September 1935. Ia lahir dari pasangan Abdul Malik, seorang ulama asal Maninjau, dan Sitti Raham.[8] Setahun setelah kelahirannya, Hamka merantau dengan membawa keluarganya ke Medan. Dia menempuh pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School—sekolah Hindia Belanda khusus bagi kaum bumiputera—Muhammadiyah di Medan dalam kurun waktu dua tahun.[9] Selama bersekolah di Medan, ia belajar agama di Maktabah Islamiah Jamiatul Wasliah.[10] Pada tahun 1945, Rusydi kembali ke Padang Panjang dan melanjutkan sekolahnya di Sekolah Rakyat Muhammadiyah sampai tamat. Saat Indonesia mengalami Agresi Militer Belanda II, Hamka membawanya ikut dalam gerilya di Sumatera Tengah. Kemudian, dia meneruskan jenjang sekolahnya di sebuah madrasah sanawiah di Lubuk Basung, Agam.
Rusydi merantau ke Jakarta pada awal 1950 dan melanjutkan pendidikan menengah, baik sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah atas di sekolah Muhammadiyah di Yogyakarta.[9] Di tahun 1957, ia menempuh pendidikan tingginya di Fakuktas Sastra—saat ini bernama Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya—Universitas Indonesia selama dua tahun sebelum akhirnya pindah dan berkuliah di Sekolah Tinggi Publisistik—kini Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Lenteng Agung, Pasar Minggu, Jakarta. Dari perkuliahannya itu, ia dianugerahi gelar sarjana ilmu publisistik, yakni doktorandus.
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Rusydi menikahi seorang gadis bernama Khasyiah (née Rasul) dan dikaruniai lima orang anak: Yusran Rusydi, Amalia Rusydi, Rafiq Rusydi, Amaluddin Rusydi, dan Mohammad Ridha Rusydi.
Rusydi meninggal dunia pada hari Kamis, 18 September 2014 Masehi, bertepatan tanggal 23 Zulkaidah 1435 Hijriah dalam usia 79 tahun, 11 hari.[11] Sebelumnya, ia menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Yayasan Rumah Sakit Islam Indonesia (YARSI), Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Ia disemayamkan di kediamannya di Jalan Kenanga, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta. Usai pesemayaman, ia disalatkan di Masjid Al-Azhar sebelum akhirnya dimakamkan di Makam Pahlawan Nasional Buya Hamka, Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir.
Buku
[sunting | sunting sumber]- Prof. Dr. Hamka Membahas Kemusykilan Agama (1983) ISBN 983-942-247-2
- Hamka Pujangga Islam: Kebanggaan Rumpun Melayu, Menatap Peribadi dan Martabatnya (2002)
- Pribadi dan Martabat Buya Hamka (2017) ISBN 978-602-385-240-6
Dalam budaya populer
[sunting | sunting sumber]- Dalam film Buya Hamka (2023), Rusydi Hamka diperankan oleh Roy Sungkono dan pada masa kecil diperankan oleh Bima Azriel.[12]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Drs. H. Rusjdi Hamka". Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi Daerah Khusus Jakarta. Diakses tanggal 2024-05-31.
- ^ "Mereka yang Diperkirakan Masuk". Berita Yudha. Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 1997-06-17. hlm. 6. Diakses tanggal 2024-05-31.
- ^ Jakarta Dalam Dimensi Politik Pemilu 1997. Direktorat Sosial Politik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 1997.
- ^ "Brigjen TNI Edy Waluyo Pimpin DPRD DKI Jakarta". Berita Yudha. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 1997-07-23. hlm. 1. Diakses tanggal 2024-05-31.
- ^ "Menyerahkan Pimpinan". Berita Yudha. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 1997-07-26. hlm. 10. Diakses tanggal 2024-05-31.
- ^ Pemilihan Umum 1999: Buku lampiran I-XII. Komisi Pemilihan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta. 1999.
- ^ Ensiklopedi Muhammadiyah. RajaGrafindo Persada. 2005.
- ^ "Mengenang Rusjdi Hamka". Republika. 2014-09-27. Diakses tanggal 2024-06-01.
- ^ a b "Tokoh Panjimas Rusydi Hamka dalam Kenangan". Panjimas. Jakarta. 2014-09-19. Diakses tanggal 2024-06-01.
- ^ Hamka, Rusydi; Rusydi, Yusran (2017-02-03). Buya Hamka: Pribadi dan Martabat. Noura Books.
- ^ Rahmat, Agus (2014-09-18). "Anak Buya Hamka, Rusydi Hamka Meninggal". Inilah. Jakarta. Diakses tanggal 2024-06-01.
- ^ "Film "Buya Hamka" dirilis pada 20 April 2023 sambut Ramadhan". Antara News. Jakarta. 2023-03-14. Diakses tanggal 2023-03-21.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- "Rusydi Hamka: Tolak Bantuan AS Senilai 400 Juta US$ Itu"[pranala nonaktif permanen]. Yahoo.com. 22 September 2001.
- "Kampanye PPP di Ranah Minang / Rusydi Hamka". Trove.nla.gov.au.
- Kelahiran 1935
- Kematian 2014
- Meninggal usia 79
- Wartawan Indonesia
- Tokoh Minangkabau
- Hamka
- Tokoh Jakarta
- Tokoh Sumatera Barat
- Tokoh dari Padang Panjang
- Tokoh Islam Indonesia
- Tokoh Muhammadiyah
- Ulama Indonesia
- Ulama Minangkabau
- Politikus Indonesia
- Politikus Partai Persatuan Pembangunan
- Anggota DPR RI 1992–1997
- Anggota DPR RI 1999–2004
- Tokoh Indonesia