SMA Negeri 1 Pekalongan
SMA Negeri 1 Pekalongan SMA Kartini | |
---|---|
![]() | |
Informasi | |
Didirikan | Mei 1949 |
Akreditasi | A |
Nomor Statistik Sekolah | 301036402001 |
Nomor Pokok Sekolah Nasional | 20329517 |
Kepala Sekolah | Yulianto Nurul Furqon, M.Pd. |
Jumlah kelas | 27 kelas (21 MIA dan 6 IIS) |
Jurusan atau peminatan | MIA dan IIS |
Rentang kelas | X, XI, XII |
Kurikulum | Kurikulum 2013 |
Status | negeri |
Alamat | |
Lokasi | Jalan RA Kartini 39 RT 05/ RW 05, Keputran, Kecamatan Pekalongan Timur, Jawa Tengah, Indonesia |
Tel./Faks. | (0285) 421190 |
Situs web | Situs Resmi SMA Negeri 1 Pekalongan |
Surel | www.sma1pkl@yahoo.com |
Lain-lain | |
Lulusan | http://www.askarlo.org |
Moto |
SMA Negeri 1 Pekalongan adalah salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. SMA Negeri 1 Pekalongan sendiri merupakan salah satu SMA favorit di kota Pekalongan.
Sejarah Singkat
[sunting | sunting sumber]Pada zaman kependudukan Belanda yang terkenal dengan zaman Rekomba, bulan Mei 1949 didirikan SMA Partikelir dengan nama SMA Nasional yang diselenggarakan oleh suatu kelompok dewan guru di bawah pimpinan R. Soerjo Harjoko.
Saat kembalinya pemerintahan Republik Indonesia setelah masa kemerdekaan, sekolah tersebut masih tetap bernama SMA Nasional, meski dengan catatan saat itu SMP Nasional telah dapat diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia dan sekarang bernama SMP Negeri 2 Pekalongan.
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c4/Logo_SMA_1_Pekalongan.jpg)
Untuk membantu memperkuat penyelenggaraan SMA Nasional terutama yang mengenai keuangan dan usaha-usaha pengambil alihan oleh pemerintah, dibentuklah suatu panitia SMA Nasional di bawah pimpinan Bapak M. Soerodjo yang waktu itu menjabat sebagai Bupati Pekalongan.
Pada ujian penghabisan SMA Negeri tahun 1950/1951 SMA Nasional mengajukan calon-calon yang pertama, yakni 7 calon dan 4 di antaranya dinyatakan lulus. Atas hasil yang baik ini dan ditambah dengan pembicaraan delegasi Panitia SMA Nasional yang terdiri dari Bp. Soerodjo, Bp. R. Toekoel Soerohadinoto dan Bp. R. Soerjo Harjoko dengan Kementeian PPK, SMA Nasional berubah menjadi SMA Bantuan.
Pada ujian penghabisan SMA Negeri Tahun 1951/1952 SMA Nasional bagian B mengajukan 23 calon dan semua lulus. Tiga di antaranya mendapat hasil baik. Bagian A mengajukan calon-calon yang pertama terdiri atas 5 orang dan semua dinyatakan lulus. Atas hasil gemilang ini, kemudian pembicaraan dengan Kementerian PPK berlanjut. Oleh karena itu, melalui Surat Keputusan J.M. Menteri PP dan K Nomor 3014/B tanggal 18 Juli 1952 terhitung mulai tanggal 1 Juli 1952, SMA Nasional Bagian B diambil alih menjadi SMA B Negeri dengan 2 orang guru tetap yaitu R. Soerjo Harjoko, yang diserahi menjadi pimpinan, dan R Soegeng Soerjoatmodjo. Dengan Keputusan JM Menteri PPK Nomor 37346/Subs. Tanggal 10 Oktober 1952, SMA Nasional Bagian A mendapat subsidi penuh.
Pada permulaan tahun pelajaran 1955/1956 dengan Surat Kawat Inspeksi SMA Nomor B.3535/D.1.b/R’55 tanggal 7 Juli 1955, ada perintah untuk membuka SMA A Negeri dengan kelas I.
SMA B Negeri dan SMA A Subsidi untuk sementara masih tetap masuk sore, dengan meminjam tempat di SMA 1 Negeri, karena sebagian besar memakai tenaga pengajar tidak tetap, serta memang belum ada gedung. Dengan selesainya gedung darurat pada permulaan tahun pelajaran 1957/1958, SMA B Negeri dapat masuk pagi dengan menempati gedung darurat tersebut.
Sehubungan dengan itu, SMA A Subsidi tidak menerima murid-murid kelas I, tapi melanjutkan kelas II dan III sampai habis pada akhir tahun pelajaran 1957/1958. Pada permulaan tahun pelajaran 1958/1959 melalui telegram Inspeksi SMA tanggal 24 Mei 1958 terhitung mulai tanggal 1 Agustus 1958, ada perintah juga untuk membuka kelas I Bagian C. Dengan demikian, pada akhir tahun pelajaran 1961/1962, SMA Negeri Pekalongan telah lengkap memiliki Bagian A, B, dan C, dengan rincian Bagian A sebanyak 4 kelas, Bagian B sebanyak 8 kelas, dan Bagian C sebanyak 7 kelas.
Pada bulan Mei 1966, SMA Negeri Pekalongan yang semula menempati gedung darurat di Jalan Merak Pekalongan dipindahkan ke gedung sekolah baru di jalan RA Kartini nomor 39 Pekalongan, sampai sekarang.
SMA Negeri Pekalongan berubah menjadi SMA 1 Pekalongan pada tahun 1981 seiring dengan didirikannya SMA 2 Pekalongan di Jalan Kusuma Bangsa. Pada Tahun 1991, SMA 1 Pekalongan berubah menjdi SMA Negeri 1 Pekalongan. Dengan berlakunya kurikulum 1994, nama SMA berganti menjadi SMU. Oleh karena itu, pada tahun 1994 SMA Negeri 1 Pekalongan menjadi SMU Negeri 1 Pekalongan hingga tahun 2006. Pada tahun 2006, SMU Negeri 1 Pekalongan berubah lagi menjadi SMA Negeri 1 Pekalongan sampai sekarang. Selama ini, SMA Negeri 1 Pekalongan telah menggunakan beberapa kurikulum, yaitu Kurikulum 1974, Kurikulum 1994, dan Kurikulum 2004 atau KBK. Terakhir, SMA Negeri 1 Pekalongan melaksanakan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) mulai tahun pelajaran 2009/2010, sehingga dikenal dengan nama Kartini International School. Pada tahun 2016, SMA Negeri 1 Pekalongan meraih peringkat pertama nilai UN se-Jawa Tengah.