SMK-SMAK Padang
SMK-SMAK Padang Sekolah Menengah Kejuruan-Sekolah Menengah Analisis Kimia Padang | |
---|---|
Informasi | |
Didirikan | 28 Oktober 1964 |
Jenis | Negeri |
Akreditasi | A |
Nomor Statistik Sekolah | 401086110049 |
Nomor Pokok Sekolah Nasional | 10307616 |
Kepala Sekolah | Drs. Nasir |
Rentang kelas | X, XI, XII |
Kurikulum | Kurikulum 2013 |
Alamat | |
Lokasi | Jalan Alai Pauh V No. 13, Kapalo Koto, Pauh, Padang, Sumatera Barat, Indonesia |
Tel./Faks. | (0751) 777703 |
Situs web | https://smk-smakpa.sch.id |
Surel | smakpadang@kemenperin.go.id |
Moto |
SMK-SMAK Padang adalah sekolah menengah kejuruan negeri empat tahun yang terletak di Jalan Alai Pauh V, Kelurahan Kapalo Koto, Kecamatan Pauh, Kota Padang. Bersama SMK-SMAK Bogor dan SMK SMAK Makassar, sekolah ini berada di bawah pengelolaan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]SMK-SMAK Padang didirikan oleh Yayasan Imam Bonjol yang diketuai oleh Drs. Azhari pada 28 Oktober 1964 dengan nama Sekolah Analisis Menengah Kimia Atas (SAKMA) Padang. Masa pendidikan di sekolah ini adalah 4 tahun. Proses pembelajaran diadakan pada sore hari dengan menumpang di Gedung SMP Negeri 2 Padang di Jalan Pasar Ambacang (sekarang SMP Negeri 10 Padang). Silabus yang dipakai mengacu pada silabus SAKMA Bogor. Kepala sekolah pertama bernama Ir. Asnidar Kusrin, seorang alumni Fakultas Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada. Jumlah siswa pertama pada saat pembukaan sekolah ini adalah lima belas orang. Pada pertengahan 1965, kepala sekolah Ir. Asnidar Kusrin mengundurkan diri dan digantikan oleh Drs. Azhari.[1]
Pada 1967, Yayasan Imam Bonjol mengangkat Maigoes Maaroef sebagai kepala sekolah dengan surat keputusan yayasan. Pada tahun itu, SAKMA Padang berpindah ke gedung bekas sekolah Cina di Jalan Kelenteng No. 319 Padang. Pada 1968, SAKMA Padang mengadakan ujian akhir pertama kalinya dengan 13 peserta ujian dan berhasil meluluskan 11 orang siswanya.[1]
Pada tahun anggaran 1972/1973, Yayasan Imam Bonjol membangun gedung SAKMA Padang di Jalan Ir. H. Juanda No. 2 Padang yang berada di samping SMA Negeri 2 Padang. Pembangunan gedung sekolah selesai pada tahun anggaran 1975/1976.[1] Gedung ini kemudian kini menjadi lokasi SMK-SMTI Padang.
Pada 1985, dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 234/M/SK/6/1985 nama Sekolah Analis Kimia Menengah Atas (SAKMA) diubah menjadi Sekolah Menengah Analisis Kimia Padang (SMAKPA). Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 176/C/Kep/I/87 tertanggal 9 Oktober 1987, dinyatakan bahwa ijazah/surat tanda tamat belajar (STTB) SMAK yang diselenggarakan di bawah Departemen Perindustrian dinilai sederajat dengan ijazah sekolah menengah atas.[1]
Menjelang akhir 1993, Yayasan Imam Bonjol menyerahkan sepenuhnya pengelolaan SMAKPA kepada Departemen Perindustrian. Pada awal 1997, Departemen Perindustrian membangun gedung baru SMAK Padang di Jalan Alai Pauh, Kapalo Koto, Kecamatan Pauh. Pembelajaran pertama di gedung baru diadakan pada pertengahan 1997 dengan tiga kelas.[1]
Pada 2005, SMAK Padang mendaftarkan laboratorium mereka menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) kepada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) TELAPI yang terakreditasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). LSP TELAPI diawali dengan penyusunan standar kompetensi dengan bantuan IAPSD (Indonesia Australia Partnership Development) yang didanai oleh Australia melalui AUSAID Project Reference Group (PRG) yang dibentuk oleh LABOPS Project. Pada saat itu tim dari SMAK Padang terlibat dalam penyusunan learning material dan pilot project tersebut.[1]
SMAK Padang merancang sistem manajemen mutu (SMM) sejak 5 Februari 2007. Pada 13 Mei 2009 sekolah ini meraih SMM ISO 9001:2008. Pada 2008, Presiden Republik Indonesia menganugerahkan Penghargaan Citra Pelayanan Prima kepada SMAK Padang sesuai Surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 346/KEP/M.PAN/10/2008.[1]
Pada 30 September 2009, gempa bumi Sumatera Barat 2009 merusak gedung, peralatan, laboratorium, dokumen, dan arsip sekolah. Pembelajaran pascagempa diadakan di tenda-tenda bantuan dengan durasi jam belajar dikurangi. Beberapa pembelajaran praktik digabungkan. Kondisi darurat diberlakukan hingga akhir Desember 2009. Pada 2010, secara berangsur-angsur dilakukan renovasi dan saat ini sudah dapat dipakai kembali.[1]
SMAK Padang berubah menjadi SMK-SMAK Padang sesuai dengan Kesepakatan Bersama antara Kementerian Perindustrian dan Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 358/M-IND/6/2010 juncto Nomor 06/VI/KB/2010 tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan Pendidikan Menengah Kejuruan pada Sekolah Menengah Analis Kimia dan Sekolah Menengah Teknologi Industri dan diperkuat dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 78/M-IND/PER/8/2011.[1]
Program keahlian
[sunting | sunting sumber]- Program Keahlian Teknik Kimia
Akreditasi
[sunting | sunting sumber]Kepala sekolah
[sunting | sunting sumber]Sejak berdiri, 8 orang tercatat pernah menjadi kepala sekolah ini.[4]
Nama | Menjabat |
---|---|
Ir. Asnidar Kusrin | 1964–1965 |
Drs. Azhari | 1965–1967 |
H. Meigoes Maaroef | 1967–1994 |
Drs. Alfian M. Adnan | 1994–1999 |
Drs. Muhammad Hasan, M.M. | 1999–2004 |
Ir. Hariyanto, M.Pd. | 2004–2012 |
Dra. Sih Parmawati, M.M. | Juli 2012–Desember 2016 |
Drs. Nasir | Januari 2017–sekarang |
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g h i "Sejarah – SMK SMAK Padang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-04-12. Diakses tanggal 16 Agu 2024.
- ^ "VERIFIKASI DATA SATUAN PENDIDIKAN". PD Data Kemdikbud. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-26. Diakses tanggal 26 Januari 2022.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-26. Diakses tanggal 2022-01-26.
- ^ "Kepala Sekolah – SMK SMAK Padang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-29. Diakses tanggal 16 Agu 2024.