SMP Plus Airlangga Balikpapan
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Artikel ini tidak memiliki bagian pembuka yang sesuai dengan standar Wikipedia. |
SMP Plus Airlangga Balikpapan | |
---|---|
Informasi | |
Didirikan | 19 April 1999 |
Slogan | School With Global Vision |
Kepala Sekolah | Drs. Poniman, MM |
Alamat | |
Lokasi | Jl. Letjend. S. Parman No. 14, Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia |
Situs web | http://www.smpplus.sch.id |
Afiliasi | Yayasan Airlangga |
Moto |
Sejarah
[sunting | sunting sumber]SMP Plus Airlangga berdiri 19 April 1999 berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Airlangga No: 2435/12.6.2a/Ppe/1999.[1] Kenapa SMP Plus? Nama tersebut disandang sejak awal berdirinya sekolah ini. Diharapkan sesuai dengan namanya, ada nilai “plus” baik dari sistem pembelajaran, fasilitas, maupun program-program yang direncanakan. Maka ditetapkanlah sebuah moto, yaitu “School With Global Vision”. Dengan moto tersebut, diharapkan para siswa-siswi yang mengikuti kegiatan belajar mengajar di SMP Plus Airlangga dapat dipersiapkan sebagai pribadi yang pada masa mendatang bisa memenuhi tuntutan global. Moto ini tidak hanya berlaku untuk siswa-siswi yang mengenyam pendidikan di SMP Plus Airlangga, tetapi tenaga pendidik dan kependidikan dipersiapkan juga untuk memenuhi tuntutan global, sehingga sekolah ini dapat memberikan manfaat dalam dunia pendidikan yang dewasa ini penuh dengan dinamika serta dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Nama “plus” juga berawal dari pemikiran bahwa sekolah swasta harus memiliki daya saing tinggi. Asumsi pilihan pertama masyarakat dalam memasukkan anaknya ke sekolah tentu atas dasar biaya. Sekolah negeri menjadi pilihan utama karena tidak berbayar atau biaya rendah. Apalagi, kini sekolah-sekolah negeri banyak ditunjang fasilitas memadai, sehingga sekolah swasta bisa menjadi pilihan alternatif jika memiliki daya tarik dan kualitas/program yang lebih baik. Karenanya SMP Plus Airlangga ini memiliki program khusus yang berbeda dari sekolah reguler pada umumnya. Antara lain dengan menekankan pada pembangunan karakter anak didik (Character Building). Siswa tidak hanya diberi pengetahuan kognitif semata tapi juga digembleng untuk memiliki kecerdasan majemuk. Dengan begitu, akan memunculkan anak didik yang tidak hanya kaya otak tapi juga kaya hatinya.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Website Resmi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-10. Diakses tanggal 2015-12-01.